Deklarasi PLN Bersama Bendesa Mengajak Masyarakat Tidak Bermain Layang-Layang Selama KTT G20

DENPASAR, MataDewata.com | PT PLN (Persero) berkolaborasi dengan Bendesa Agung Majelis Desa Adat mendeklarasikan komitmen bersama ajak masyarakat tidak menaikkan layang-layang selama periode penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 mendatang. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Gubernur No: 83 Tahun 2022 tanggal 25 Maret 2022 tentang Penataan/Perapian Pohon dan Bermain Layang-layang di Provinsi Bali.

Imbauan tersebut antara lain berisi pelarangan dalam permainan layang-layang menggunakan benang yang berbahan gelas/logam serta melarang menginapkan layang-layang guna mengurangi risiko layang-layang terjatuh/benangnya bergesekan dengan jaringan instalasi tenaga listrik tegangan rendah/menengah.

Ik/MD-BPD-KUR//30/2021/f1

Selain itu, juga melarang permainan layang-layang dan/atau balon udara di bawah jaringan transmisi tenaga listrik karena hal tersebut di samping dapat membahayakan jiwa, juga dapat mengganggu kontinuitas aliran listrik kepada masyarakat.

Baca juga :  Diharapkan Perjuangkan Kesejahteraan Pekerja, Wakil Ketua DPRD Badung Terima Aspirasi Serikat Pekerja Bali

Pertemuan antara PLN dan MDA menghasilkan deklarasi yang menegaskan Majelis Desa Adat dan Desa Adat mendukung pengamanan jaringan listrik untuk menyukseskan KTT G20 dengan tidak menaikkan layangan periode 7 hingga 18 November 2022 mendatang.

Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet menegaskan dukungannya serta mengajak kabupaten yang tercatat memiliki risiko tinggi terhadap gangguan listrik akibat layang-layang dapat mengajak masyarakatnya untuk turut menyukseskan KTT G20 dengan tidak menaikkan layangannya.

“Kami sangat mendukung dan mengimbau serta mengajak seluruh bendesa Tabanan, Badung, Denpasar, dan Gianyar yaitu wilayah yang terpetakan rawan layang-layang, agar secara penuh kesadaran dapat berkontribusi mengamankan jaringan listrik demi kesuksesan presidensi KTT G20 dengan tidak menaikkan layangan selama periode 7 sampai 18 November 2022 di wilayahnya masing-masing,” tegasnya lanjut mengimbau agar kegiatan lomba layang-layang yang dilakukan secara offline maupun virtual untuk ditunda hingga tanggal 18 November 2022.

Baca juga :  Dirut PLN: PLN Mobile One Stop Solution Jawab Kebutuhan Kelistrikan Selama Idul Fitri 1444 H

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali, I Wayan Udayana mengungkapkan gangguan listrik akibat layang-layang menurun signifikan yakni tercatat 4 kali sepanjang tahun 2022. “Gangguan di jaringan transmisi 150 kV yang disebabkan oleh layang-layang turun, namun untuk menghadapi KTT G20, gangguan ini harus nihil, oleh karena itu dibutuhkan kerja sama banyak pihak untuk menyukseskannya,” terang Udayana.

Ia menyebutkan setidaknya ada 19 desa yang perlu memperoleh pengawasan khusus antara lain Padang Sambian Kelod, Padang Sambian, Sanur Kauh, Sanur Kaja, Pemogan, Pesanggaran, Kwanji, Bualu, Sempidi, Lukluk, Werdhi Buana, Abianbase, Anggungan, Buwit, Kabakaba, Sudimara, Gumicik, Tangtuk dan Serongga. “Kami tidak hanya melakukan sosialisasi saja, namun pengecekan selama 24 jam jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kV tetap dilakukan untuk mencegah serta cepat tanggap jika terdapat hal-hal yang dapat mengganggu jaringan listrik,” ungkapnya.

Baca juga :  Tegaskan Kabel PLN Terpilin, Made Arya: Tiang Beranak bukan Milik PLN

Ia berharap komitmen bersama ini tidak berhenti pada pertemuan ini, tetapi dilanjutkan dengan sosialisasi lebih lanjut dan berulang kepada seluruh lapisan masyarakat. “Mohon bantuannya kepada seluruh pihak, apabila ada layang-layang yang tersangkut di jaringan dapat dilaporkan kepada petugas PLN melalui aplikasi PLN Mobile,” tutupnya. Ln-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button