Aksi Nyata Golkar Bali di Tengah PPKM Darurat Majukan Sektor Pertanian
Dorong Ekspor Buah Manggis, Salak dan Buah Naga
DENPASAR, MataDewata.com | Partai Golkar bersama eksportir lokal Bali segera sajikan solusi mengatasi kendala petani untuk mempersiapkan potensi ekspor pada musim panen raya Buah Manggis, Salak dan Buah Naga mendatang. Selain melakukan pendampingan langsung ke petani, melalui Badan Pembinaan dan Pemberdayaan Petani Golkar Bali juga akan menggelar pelatihan dan pembinaan bagi para petani di Bali.
Langkah strategis ini diungkapan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Dr. I Nyoman Sugawa Korry, SE.,MM.,Ak.,CA., saat menggelar jumpa pers di Gedung Golkar Bali, Jumat (16/7/2021). Ditegaskannya, program tersebut mengoptimalkan kehadiran Partai Golkar di saat masyarakat Bali khusunya di sektor pertanian buah menghadai situasi sulit di saat PPKM Darurat saat ini.
“Pertanian harus konsisten melakukan langkah merumuskan keseimbangan baru terhadap struktur ekonomi Bali. Keseimbangan antara sektor primer, sekunder dan tersiar. Ketidak seimbangan sektor tersier yakni pariwisata mendominasi struktur ekonomi Bali dan akibatnya seperti yang dihadapi saat ini,” ujar Sugawa Korry didampingi jajarannya.
Dominasi sektor ekonomi di bidang pariwisata diungkapkan politisi senior Golkar ini, membuat ekonomi Bali sangat terpuruk selama pandemi Covid-19 melanda. “Harus segera konsisten melakukan dan mewujudkan keseimbangan baru dalam struktur ekonomi Bali. Yaitu dengan memperkuat sektor pertanian. Salah satunya bagaimana kita memperkuat posisisi buah-buah ekspor,” tegasnya.
Melalui Badan Pembinaan dan Pemberdayaan Petani Golkar Bali, ia langsung mengintruksikan jajarannya untuk mendampingi petani yang kini sedang menghadapi kesulitan dalam hal registrasi kebun agar mampu menghasilkan komoditi ekspor. Karena dilaksanakan dalam situasi PPKM Darurat maka, sebagian besar pelatihan dan pembinaan akan dilakukan secara Daring melalui zoom.
“Bagaimana petani dibimbing untuk segera melakukan registrasi kebunnya. Kami juga akan bersurat ke Kementerian Pertanian agar mempermudah prosedur administrasi dalam proses registrasi. Dalam pelatihan nanti kami akan menghadirkan yang memang pakar pakarnya. Jadi termasuk eksportirnya secara langsung, sehingga ekspor buah bisa ditingkatkan saat musim raya nanti,” tandas Sugawa Korry yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali itu.
Saat pendampingan kepada petani, juga ditekankan perlunya memperkuat SDM dalam hal tenaga sortasi produk. Mengingat selama ini banyak didatangkan dari luar pulau Bali. “Kami intruksikan kepada Badan Pembinaan dan Pemberdayaan Petani Golkar Bali ini untuk menindaklanjuti dengan memberikan pelatihan kepada tenaga sortasi dari Bali sendiri,” jelasnya berharap upaya ini juga untuk membuka kesempatan kerja bagi masyarakat Bali.
“Satu tahun sampai Rp25 miliar ya? Biaya untuk gajih tenaga sortasi, sayang sekali. Oleh karena itu maka kami menugaskan kepada lembaga kami ini. Melakukan pendidikan dan penyuluhan untuk mendidik petani, selain agar bisa kebunnya itu teregistrasi agar produknya bisa ekspor. Menggerakkan kader ke petani di bidang Manggis, Salak dan Buah Naga,” tandas Sugawa Korry.
Sementara Ketua Badan Pembinaan dan Pemberdayaan Petani Golkar Bali, Jero Tesan mengatakan, panen raya akan berlangsung bulan Oktober 2021 hingga April 2022 untuk produksi Manggis, Salak dan Buah Naga. Tujuan ekspor 80 persen ke Cina, dimana sebelumnya dikirim menggunakan kargo udara yang saat ini dialihkan melakui jalur laut.
“Sebelum pandemi ada tujuh pesawat dari Tiongkok tiap hari, balik untuk jasa kargo. Setelah pandemi tidak ada, otomatis akan memakai jasa transportasi laut dan akan memakan waktu lebih panjang. Sehingga mutu dan kualitas buah yang kita ekspor harus lebih selektif,” jelasnya bahwa ada 16 ekportir lokal yang harus didampingi Golkar Bali agar petani bisa menghasilkan buah sesuai keinginan pasar ekspor.
Diakhir acara Sugawa Korry juga menyampaikan program lain yang dilakukan Golkar Bali untuk mendorong pertumbuhan sektor pertanian Bali. Yakni merancang Hutan Sosial di Bali diawali di Kabupaten Jembrana agar bisa produktif dan memberikan keuntungan optimal kepada petani. Disamping sebelumnya telah memberikan bantuan bibit Pohon Vanili, yang akan berlanjut di daerah lainnya di Bali.
“Merancang bagaimana hutan-hutan sosial bisa diproduktifkan. Bantuan bibit Vanili di Jembrana termasuk daerah lain kedepannya. Mewujudkan komitmen tentang Wana Kertih (memelihara hutan). Melakukan pembinaan kepada kelompok petani hutan sosial tersebut. Penanaman Pohon Aren dan Porang. Dilanjutkan penyaluran tanaman keras lainnya seperti Duren. Sehingga dengan demikian komitmen mewujudkan Wana Kertih ini sesuai dengan Sat Kertih Loka Bali ini agar nyata,” tutup politi asal Desa Banyuatis, Buleleng itu. MD-19