Putus Pandemi Covid-19, Usada Barak Totalitas Ngayah di Desa Batur

BANGLI, MataDewata.com | Pengobatan terapi Usada Barak berpartisipasi mensukseskan pelaksanaan upacara ngaben massal di Desa Adat Batur, Kabupaten Bangli yang telah berlangsung dari tanggal 6 hingga 25 Agustus 2021. Partisipasi totalitas diwujudkan dengan memberikan terapi nebu/uap Usada Barak bagi krama yang terlibat pada upacara ngaben massal. Selama pelaksanaan karya berlangsung dan dua minggu sesudahnya tidak ada krama yang dinyatakan terpapar Covid-19.

Perbekel Desa Batur Tengah, Made Sasmika salah satu panitia karya mengatakan, sepanjang rangkaian upacara ngaben massal pihaknya berkordinasi dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Bangli. Seluruh rangkaian acara dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat. Sebagai upaya preventif mencegah agar seluruh warga yang terlibat dalam upacara ngaben terbebas dari Covid-19, pihaknya didukung terapi dari Usada Barak dan Swab Test Antigen dari Dinas Kesehatan bagi seluruh krama yang mengikuti prosesi tersebut. Termasuk setelah dua minggu pelaksanaan upacara kembali dilakukan tes yang sama dan seluruhnya dinyatakan tidak ada yang terpapar Covid-19. “Astungkara semua sehat tidak ada yang terpapar dalam kegiatan hampir sebulan penuh yang dilaksanakan 24 jam itu,” ungkapnya.

Dijelaskannya, diawal karya panitia berkordinasi dengan Usada Barak untuk membangun sembilan bilik untuk pemakaian terapi Usada Barak. Menjelang 10 hari sebelum puncak karya seluruh krama yang ngayah diimbau untuk melakukan terapi Usada Barak selama satu hingga dua menit. “Karena feedbacknya (manfaat) bagus untuk mengantisipasi pencegahan Corona disamping juga memberikan efek imun tubuh yang bagus. Makanya kami dari desa adat untuk pembikinan bilik bekerjasama dengan Usada Barak,” ujar Made Sasmika.

Disampaikan, terkait ngaben massal diikuti oleh 293 banta atau sawa dari tiga banjar dinas yang tersebar di 24 banjar adat se-Desa Batur. Total krama yang terlibat langsung pada acara tersebut berkisar dua ribu orang, namun dalam pelaksanaan di lapangan setiap kegiatan hanya dibatasi 50 orang. “Desa Adat Batur yang mengadakan karya ngaben massal, masing-masing banjar ada yang ikut. Karena karya dilaksanakan dengan sistem ngayah atau gotong royong dan dilaksanakan sesuai Prokes. Masing-masing sawa hanya dihadiri dua orang,” jelasnya.

Mengingat kegiatan yang dilaksanakan di Petunon Dekat Setra Batur diikuti oleh banyak sawa, sistem ngayah dan pelaksanaan prosesi ngaben tetap dibagi dalam beberapa kloter. “Tanggal 25 kendatipun ada ratusan masyarakat yang hadir namun tetap dibagi menjadi beberapa kloter,” tegasnya lanjut menegaskan selama acara berlangsung seluruh masyarakat diwajibkan mematuhi protokol kesehatan bahkan masyarakat selaku diingatkan agar menggunakan masker dengan benar.

Terapi Usada Barak dikuti krama saat datang di tempat acara begitu juga saat pulang kembali menjalani terapi. “Kita mengimbau semua warga masuk ke bilik, dan yang kedua juga sudah diantisipasi dari hasil rapat desa pakraman bahwa masyarakat yang kondisinya tidak bagus tidak datang dalam upacara pengabenan. Kami juga mengapresiasi, karena juga diantisipasi dengan Usada Barak untuk preventif,” imbuhnya.

Diharapkan keberhasilan Desa Adat Batur dalam melaksanakan karya dan memastikan warganya tidak terpapar Covid-19 sangat baik dijadikan contoh bagi daerah lainnya. Pelaksanaan Prokes yang ketat didukung Swab Test Antigen dan terapi Usada Barak dinilai sebagai upaya jitu memutus rantai pandemi Covid-19 dalam pelaksanaan kegiatan atau karya yang melibatkan banyak masyarakat.

Made Sasmika mewakili panitia karya juga menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Usada Barak yang telah mendukung penuh pelaksanaan karya agar masyarakat terhindar dari paparan Covid-19. “Setelah dipakai dan tahu kasiatnya, animo masyarakat untuk menggunakan Usada Barak meningkat. Kalau nantinya ada kegiatan upacara yang lain, menurut saya ini hal luar biasa untuk memakai Usada Barak. Di tengah pandemi sangat bermanfaat bagi saya,” tutupnya.

Dikonfirmasi terpisah Marketing Manager PT Karsa Usadha Barak Bali, Yongky Gunawan mengatakan pihanya menyerahkan sumbangan 20 liter Usada Barak dan sembilan diffuser atau alat penguapan. Ditambah masing-masing satu botol (30 ML) Usada Barak lengkap dengan nano spray kepada warga sesuai jumlah sawa yang diikutkan dalam prosesi ngaben massal.

“Harapannya supaya masyarakat Batur, mengadakan kegiatan yang diikuti banyak orang dengan pemakaian Usada Barak dapat membantu. Supaya tidak ada kenaikan kasus di areal Batur setelah acara tersebut. Syukur dari hasil pemantauan tidak ada kenaikan kasus setelah menggunakan Usada Barak,” jelasnya.

Team Leader Usada Barak, Purnama Putra menambahkan, usai pelaksanaan karya sembilan diffuser menjadi milik panitia karya. Mendukung pemakaian Usada Barak agar masyarakat terhindar dari paparan Covid-19 usai pelaksanaan karya , pihaknya telah menyiapkan satu outlet di Desa Batur. Kedepan bagi masyarakat yang membutuhkan ramuan Usada Barak tidak perlu jauh datang ke Denpasar untuk mendapatkannya. “Seluruh krama negatif setelah dilakukan trase oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli.
Selama acara sampai hampir tiga minggu warga adat Desa Batur tidak ada dilaporkan terpapar Covid-19,” ungkapnya megegaskan.

Ramuan Usada Barak (Balinese Arak) memiliki kasiat melegakan pernapasan, meningkatkan asupan oksigen dan membantu meningkatkan sistem imun tubuh. Telah terbukti mempercepat penyembuhan bagi penderita Covid-19. Ramuan tradisional Bali yang dinilai sebagai obat tradisional ini telah mambantu meningkatkan level kesembuhan penanganan Covid-19 di Bali yang telah dilakukan sejak bulan Juni 2020. Suteja-MD