Bank BPD Bali Realisasikan KUR Rp1,6 Triliun
Gencarkan Inovasi Digital, Tingkat Non-Performing Loan Terjaga 0,49 Persen
DENPASAR, MataDewata.com | Bank BPD Bali mengambil peran terdepan di tengah proses pemulihan ekonomi. Dikuatkan melalui konsistensi mendukung program pemerintah menjaga pertumbuhan ekonomi tetap pada sasaran di tengah tingginya ketidakpastian global.
Berkaca dari segi pandang pemerintah yang memandang perlu adanya paket kebijakan sebagai upaya menjaga pertumbuhan ekonomi dengan mendorong konsumsi dan pembentukan modal.
Salah satunya dapat dilakukan dengan memperkuat pembiayaan UMKM melalui penyaluran kredit usaha rakyat (KUR), menjaga daya beli masyarakat melalui pengendalian inflasi dan penyaluran insentif, mendorong permintaan domestik.
“Serta mendorong penambahan bantuan sosial dan stimulus fiskal sektor perumahan untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendorong investasi,” ujar Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, SH.,MH.,” lebih lanjut di Denpasar, Senin (13/11/2023).
Lanjut menyampaikan, realisasi kebijakan melalui penyaluran KUR yang bertujuan meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Menjadi bagian mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja merupakan salah satu alternatif sebagai solusi UMKM dalam mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan formal.
“Pada tahun 2023, dari target KUR yang diberikan sebesar Rp1,72 triliun. Bank BPD Bali telah merealisasikan Rp1,65 triliun atau sebesar 95,91 persen, dengan tingkat non-performing loan terjaga 0,49 persen,” ungkap Nyoman Sudharma lebih lanjut.
Adapun penyaluran KUR di sektor produksi sebesar Rp959,36 miliar atau sebesar 57,87 persen dari total penyaluran kredit. Bank BPD Bali juga menyediakan fasilitas kredit bagi pelaku usaha UMKM untuk naik kelas (graduasi), di mana UMKM yang sudah maju dan mapan dapat menikmati kredit komersial dengan suku bunga yang rendah dengan mengakses kredit KUSUMA (Kredit Usaha untuk Sejahtera Unggul dan Maju).
“Khusus untuk debitur KUR yang tidak dapat memperoleh KUR kembali. Saat ini Kredit KUSUMA telah terealisasi sebesar Rp181,6 miliar per 9 Nopember 2023 yang terdiri dari 352 rekening,” tegasnya.
Meski dalam beberapa tahun terakhir industri perbankan dihadapkan pada guncangan ekonomi nasional yang cukup berat, namun Bank BPD Bali tetap berupaya menunjukkan daya tahan yang baik (resilience) dengan pertumbuhan yang cukup stabil.
Berbagai strategi dan upaya ekstra dilakukan oleh Bank BPD Bali dalam percepatan penyaluran kredit kepada sektor UMKM, diantaranya dengan melakukan weekend banking serta melakukan inovasi digital pada proses analisa kredit yaitu melalui Digiloan System.
Dimana dengan menggunakan sistem ini proses analisa kredit dilakukan lebih efisien dan dapat dilakukan dimana saja. Bank BPD Bali juga mengadakan program pojok UMKM dimana UMKM binaan difasilitasi untuk dapat memajang produknya di setiap kantor cabang, serta dilibatkan dalam pameran-pameran yang diadakan oleh Bank BPD Bali. UMKM tersebut juga telah diedukasi mengenai transaksi secara digital.
Nyoman Sudharma juga mengungkapkan, di samping memprioritaskan usaha dalam penyaluran kredit kepada UMKM, Bank BPD Bali juga melakukan tindakan konsisten dalam meningkatkan kemampuan dalam memperoleh dana selain dana pemerintah atau dana nonpemerintah/swasta, terutama dana retail yang memiliki karakteristik dana murah dan berisiko rendah dari segi konsentrasi yang mampu meminimalkan kewajiban serta mempertahankan keberlangsungan perolehan laba bank.
“Kepuasan nasabah atas pelayanan Bank juga diimbangi dengan digitalisasi untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bertransaksi kepada nasabah. Sementara untuk meningkatkan ketahanan kelembagaan, Bank BPD Bali melakukan penguatan permodalan dan governance, risk, and compliance (GRC) maupun good corporate governance (GCG)” tutupnya. Id-MD