Percepat Pemulihan Ekonomi, Menteri Suharso Paparkan Strategi Besar Transformasi Ekonomi Indonesia

GIANYAR, MataDewata.com | Melalui Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2020 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2021, Presiden RI Joko Widodo telah menetapkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2021 per 8 September 2020 dengan tema “Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial” sebagai langkah mitigasi pandemi Covid-19.

Tahun 2021 diperkirakan menjadi tahun awal pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19. Ini momentum untuk mendorong reformasi sosial, baik aspek perubahan struktural maupun perubahan kultural, mindset, dan paradigma.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) menyusun RKP 2021 dalam kerangka transformasi struktural ekonomi, pengembangan energi nasional, pemulihan Usaha Mikro dan Kecil Menengah, percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs), serta pembangunan Major Project Ibu Kota Negara.

Baca juga :  Gubernur Bali Bersama Ketua OJK Bentuk Tim Akselerasi Pemulihan Ekonomi Bali

RKP 2021 ini dipaparkan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam konferensi pers baik secara online/offline yang bertajuk “Belajar dari 2020, Bangkit Menuju 2021” Senin (28/12/2020) dari Ubud, Gianyar. Konferensi pers yang digelar di penghujung Tahun 2020 juga sekaligus berdiskusi bersama rekan-rekan media massa dan membahas strategi, indikator, serta target pembangunan secara lebih mendalam dan komprehensif terkait percepatan pemulihan ekonomi dan reformasi sosial di tahun mendatang.

Menteri Suharso menyebut setidaknya ada tiga pelajaran penting di tahun 2020. Pertama, pentingnya strategi yang adaptif untuk menjaga resiliensi perekonomian akibat adanya tekanan tiba-tiba yang berpengaruh pada investasi dan kesempatan kerja yang melemah. Kedua, penyesuaian struktural yang cepat, tepat, dan terpadu, baik di level pusat dan di level daerah untuk adaptasi mitigasi Covid-19.

Baca juga :  Bangun Trading House, Ketum Ariandi: Ini Vaksin Pemulihan Ekononi Bali

Ketiga, koreksi atas kebijakan pemerintah di berbagai aspek, dan perlunya arah baru sebagai fondasi ke depan dengan perubahan, penataan, dan penyesuaian strategi baru, menggantikan strategi lama demi mempercepat pembangunan. “Kita hidup di sebuah new reality, yang ditandai sebagai less contact economy, atau less contact society. Hal ini sebagai kenyataan baru yang kita hadapi dan akan terapkan ke depan,” ujar Menteri Suharso.

Baca juga :  Dorong Penerapan Teknologi Informasi, Ditjen Imigrasi Tingkatkan Kualitas Pelayanan Keimigrasian

Upaya pemulihan ekonomi di 2021 akan terus dilakukan dengan mengaktifkan kembali mesin penggerak ekonomi yakni industri, pariwisata, dan investasi, melalui perbaikan pada berbagai aspek. “Tahun 2021, ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh 4,5-5,5 persen atau titik tengahnya 5 persen dengan pemulihan berbentuk V-shape. Pertumbuhan ekonomi tersebut membutuhkan investasi sebanyak 5.800-5900 triliun rupiah dengan sektor swasta berkontribusi paling besar. Dengan demikian, sektor swasta memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi 2021,” imbuh Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti. Wd-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button