Teras Dialog Rumah Sinergi Bahas Kredibilitas Konten Media Sosial

DENPASAR, MataDewata.com |  Teras Dialog bertema “Kredibilitas Konten di Media Sosial” digelar Rumah Sinergi di Jalan Tukad Musi I No: 5, Denpasar. Dialog bersama insan media ini dilaksanakan sebagai respons atas maraknya konten menyesatkan di media sosial (Medaos) yang kian masif beredar di tengah masyarakat.

Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Bali, Emanuel Dewata Oja, hadir sebagai salah satu pemantik diskusi. Ia menegaskan bahwa derasnya arus Messos di era digital saat ini sudah tidak dapat dibendung. Medsos bahkan telah menjadi garda terdepan dalam penyebaran informasi, baik yang berbasis fakta maupun hoaks.

“Media sosial kini lebih cepat dari media arus utama. Masalahnya, kecepatan itu sering kali tidak dibarengi dengan verifikasi yang memadai,” kata Edo, sapaan akrab Emanuel Dewata Oja, yang juga merupakan Asesor Dewan Pers.

Di hadapan para wartawan, ia menyoroti fenomena di mana sebagian jurnalis justru memilih cara instan dalam mencari ide berita dan melakukan verifikasi, yakni dengan hanya mengandalkan sumber dari Medsos. Menurutnya, praktik tersebut berpotensi menggerus kualitas dan kredibilitas karya jurnalistik.

Baca juga :  Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun Anggaran 2023 Disetujui

Teras Dialog ini juga menjadi ruang klarifikasi atas beredarnya konten di Medsos yang menyeret nama dua tokoh diaspora Flobamora Bali, yakni Yusdi Diaz dan Ardi Ganggas. Keduanya sebelumnya muncul dalam unggahan viral saat menemui pelaku pelanggaran lalu lintas.

Niat baik yang dilakukan orang tua Flobamora tersebut justru mendapat respons negatif dari sebagian warganet. Foto mereka dibagikan ulang dengan narasi yang cenderung menyudutkan dan menimbulkan kesalahpahaman.

Yusdi Diaz yang juga bertindak sebagai moderator diskusi menyayangkan fenomena tersebut. Meski demikian, ia mengakui bahwa di era media sosial, niat baik tidak selalu diterima secara positif oleh publik.

Baca juga :  Serahkan SK CPNS, Rekrutmen Objektif Tanpa Transaksi

“Saya memahami bahwa tidak semua tindakan baik akan direspons baik pula oleh netizen. Namun, inilah realitas media sosial yang perlu disikapi dengan bijak,” ujarnya.

Sementara itu, Ardi Ganggas yang juga menjadi sasaran komentar negatif menilai fenomena tersebut sebagai bentuk bahaya sosial. Mantan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar ini menjelaskan bahwa terdapat tiga jenis bencana yang perlu menjadi perhatian bersama.

“Ada bencana alam, bencana non-alam, dan bencana sosial. Penyebaran hoaks di media sosial termasuk bencana sosial yang dampaknya sangat luas dan berbahaya,” tegas Ardi.

Senada, Sekretaris Flobamora Bali, Varis Wangge, turut menyayangkan kejadian tersebut. Ia menyebutkan bahwa upaya penyelesaian secara internal sebenarnya telah dilakukan untuk mencegah kesalahpahaman, terlebih jika menyangkut para orang tua dalam komunitas Flobamora.

Melalui dialog ini, para narasumber berharap masyarakat, jurnalis, dan pengguna media sosial dapat semakin kritis, beretika, serta bertanggung jawab dalam memproduksi dan menyebarkan informasi di ruang digital.

Baca juga :  Satgas Flobamora Bali Kecam Oknum yang Klaim Diri Sesepuh NTT

Turut hadir dan memberikan pencerahan dalam diskusi ini, Baintelkam Mabes Polri, Kombes Pol. Dwi Wahyudi Sik. Dikatakan, penyebaran hoaks dapat memicu keresahan, memecah belah persatuan, bahkan berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Kami mengimbau masyarakat agar lebih bijak dan cerdas dalam bermedia sosial, selalu memverifikasi kebenaran informasi sebelum membagikan, serta tidak mudah terprovokasi oleh narasi yang belum jelas sumbernya,” tegasnya.

Ia juga menegaskan bahwa Polri terus melakukan langkah-langkah pencegahan dan penindakan terhadap pihak-pihak yang dengan sengaja menyebarkan informasi palsu. “Penegakan hukum akan dilakukan secara profesional dan terukur, namun yang paling penting adalah peran aktif masyarakat dalam memerangi hoaks dengan literasi digital yang baik,” pungkasnya. Ct-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button