Peluang, Hambatan dan Tantangan KTT G20

BALI, MataDewata.com | Indonesia sebagai pemegang presidensi G20 mengemban tanggung jawab yang besar dan berat, tetapi kelak akan sangat bermakna, sebagai sebuah catatan bersejarah bagi bangsa Indonesia di kancah Internasional.

Penyelenggaraan KTT G20 di Indonesia tepatnya di Bali, merupakan pengejawantahan misi Indonesia sebagi pemegang Presidensi G20, yaitu menjembatani antara negara kaya dan negara berkembang, terutama dalam rangka, menjawab tantangan pemulihan ekonomi sebagai dampak Covid-19, masalah geo politik, perubahan iklim dan digital tehnologi.

Secara historis G30, dibentuk untuk menjawab krisis finansial tahun 2008, beranggotakan berbagai negara, yang juga sudah tergabung dalam berbagai organisasi lain seperti: Uni Eropa, Opec, G7 GCC dll. Saat ini, G20 sudah berkembang menjadi forum multilateral, yang sudah jauh berkembang dari sejak awal pembentukannya.

Baca juga :  Pasangan Sanjaya Dirga (Sandi) Terima Dukungan Resmi dari Partai Hanura dalam Langkah Menuju Pilkada Tabanan 2024
Ik-MD-SB//1/2022/fm

Menyatukan dan menyeimbangkan berbagai latar belakang negara dan kepentingan, serta masalah krusial yang dihadapi, menguji kepemimpinan Indonesia dalam KTT G20, dengan puncak kegiatan tanggal 15 dan 16 November 2022 di Bali.

Masalah krusial yang mesti dirumuskan jalan keluarnya adalah, tantangan atas resiko perekonomian global, resiko krisis pangan dan energi, instabilitas geo politik sebagai dampak dari perang Rusia Vs Ukrania dan potensi perang di negara lainnya, serta tanggung jawab negara-negara maju dalam resiko perubahan iklim.

Baca juga :  Bangkitkan Industri Film Nasional, Golkar Bali Nobar Habiebie-Ainun 3

Keseluruhan potensi-potensi resiko dan program antisipasi telah dibahas dalam sesi-sesi pertemuan pendahuluan yang lama, bertahap dan berjenjang. Kita semua berharap pada puncak G20 disepakati keputusan-keputusan terbaik oleh kepala negara yang hadir di KTT G20 di Bali.

Ik-MD-KUR-BPD-Bali//2/2022/fm

Indonesia sebagai tuan rumah, diperkirakan menerima mamfaat sebesar Rp7,5 triliun dalam PDB, diperkirakan 33 ribu tenaga kerja mendapat kesempatan kerja, tumbuhnya kepercayaan para wisatawan untuk mendorong kebangkitan pariwisata di Bali dan Indonesia.

Baca juga :  Wayan Geredeg Optimis Rebut Kursi di DPD RI Gantikan Mangku Pastika

Hal yang tidak kalah penting, adalah tampilnya kepemimpinan bangsa Indonesia, ditengah-tengah pergaulan Internasional, bahwa bangsa Indonesia mampu berdiri sejajar dengan bangsa maju lain di dunia Internasional, dan Indonesia berperan sebagai jembatan mengatasi tantangan dan ancaman.

Satu hal yang cukup berat diatasi adalah, bagaimana ancaman geo politik, sebagai dampak dari perang yang terjadi, khususnya perang Rusia dan Ukraina, dimana kedua negara yang tetlibat langsung, kepala negaranya tidak berkesempatan hadir. Smoga jalan terbaik, bisa dilahirkan dan KTT G20 sukses dilaksanakan di Bali. SGK-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button