BPR Kanti Soroti Minimnya Perhatian Pemerintah pada Sektor Lembaga Keuangan
Peran Strategis Memperkuat Pertumbuhan Ekonomi

GIANYAR, MataDewata.com | Bank BPR Kanti menyoroti kebijakan pemerintah yang dinilai kurang memberikan perhatian pada sektor lembaga keuangan, padahal lembaga satu ini memiliki peran strategis dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi di daerah. Hal tersebut terungkap dalam Seminar Nasional yang digelar Bank BPR Kanti bertempat Pusdiklat BPR Kanti, Batubulan, Gianyar, Senin (8/12/2025).
Direktur Utama Bank BPR Kanti, Made Arya Amitaba, SE., MM., menyatakan bahwa pemerintah tidak menempatkan penguatan lembaga keuangan sebagai prioritas utama dalam pembangunan.
“Yang agak miris bagi kita, pertumbuhan ekonomi itu kan ada lembaga keuangannya. Namun pemerintah tidak menjadikan ini satu sasaran utama, bahkan masuk dalam prioritas keenam. Dari sisi kebijakan, ini menunjukkan kurangnya keberpihakan terhadap lembaga keuangan yang sejatinya menjadi penopang perekonomian,” ujar Amitaba.
Meski demikian, Amitaba tetap mengambil langkah proaktif melalui penyelenggaraan Seminar Nasional. Kegiatan tersebut mendatangkan narasumber hingga peserta dari luar Bali untuk mendapatkan gambaran secara nasional maupun regional terkait kondisi industri keuangan saat ini.
“Kita tidak berhenti sampai di sana, walaupun pemerintah memiliki suatu prioritas yang berbeda, oleh karena itu kita membuat seminar nasional ini. Kenapa kita membuat seminar ini? Karena memang narasumbernya maupun pesertanya juga ada dari luar Bali. Kita ingin melihat impek secara nasionalnya seperti apa, dan secara regionalnya seperti apa,” ujarnya dengan nada menegaskan.
Pihaknya juga menilai pentingnya menjaga optimisme lembaga keuangan di tengah berbagai tantangan. “Harapan kita melalui seminar ini adalah tetap menjaga optimisme bagi lembaga keuangan. Walaupun kebijakan pemerintah tidak mengedepankan sektor ini, namun melihat kondisi riil di lapangan, kita harus tetap yakin bahwa kita adalah salah satu penggerak perekonomian daerah,” tambahnya.
Selain itu, Amitaba menekankan bahwa upaya menjaga stabilitas ekonomi daerah harus berjalan seiring dengan terciptanya situasi sosial yang kondusif. “Harapan kita dengan kondisi yang ada sekarang ini, ya harapan kita mudah-mudahan lambat laun bisa kita urai kearah yang lebih baik. Tentu juga dilihat dari sisi bagaimana kondusifitas di Bali itu terjaga, tidak terjadi suatu masalah-masalah sosial seperti adanya perkelahian-perkelahian antara suku, adanya suatu keributan dan sebagainya dengan adanya suatu kebijakan yang tidak mendukung dari sisi pengusaha,” tandasnya. On-MD



