Sisihkan Gaji Pribadi, Gus Bota, ARW dan Yunita Oktarini Gelontorkan 5 Ton Beras

BADUNG, MataDewata.com | Anggota DPRD Provinsi Bali, I Bagus Alit Sucipta, SH., yang akrab disapa Gus Bota bersama Anggota DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya, SE.MM., (ARW) dan Anggota DPRD Kabupaten Badung, Putu Yunita Oktarini, SE., kembali menggelar acara “Bakti Sosial” berupa pembagian beras, bertempat di Wantilan Pura Desa lan Puseh, Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Minggu (7/11/2021).

Lima ton beras digelontorkan ketiga Anggota Dewan Fraksi PDI Perjuangan, yang diperuntukkan bagi masyarakat Kelurahan Kerobokan Kaja, Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Turut menyaksikan, Bendesa Adat Kerobokan, Kelian Adat dan Kepala Lingkungan di Kelurahan Kerobokan Kaja, Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Kuta Utara, Semeton GB (Gus Bota) serta masyarakat Kelurahan Kerobokan Kaja.

Pada kesempatan tersebut Gus Bota secara pribadi dan lembaga DPRD Provinsi Bali mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kelurahan Kerobokan Kaja, yang saat Pemilihan Anggota Legislatif tahun 2019, dirinya memperoleh suara terbanyak di Kelurahan Kerobokan Kaja. “Sangat luar biasa, lima ribu suara untuk saya. Saat pemilihan belum sempat bertemu, hari ini, sekaligus saya bertemu dengan seluruh masyarakat Kelurahan Kerobokan Kaja dan ucapkan terima kasih,” ujar Gus Bota.

Baca juga :  “Eling Kawitan” Agung Rai Wirajaya Gelontor PWI Bali 250 Paket Sembako

Selanjutnya, Gus Bota memaparkan, dirinya bersama-sama ARW atau Agung Rai Wirajaya dan Yunita Oktarini hadir di tengah-tengah masyarakat menjalankan program partai, sekaligus perintah partai PDI Perjuangan. Sebagai petugas partai PDI Perjuangan, Gus Bota, ARW dan Yunita Oktarini mengakui pihaknya diwajibkan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri untuk turun ke masyarakat dalam situasi pandemi Covid-19.

“Ini adalah program saya (Gus Bota,red) bersama ARW (Agung Rai Wirajaya, red) dan juga menggandeng anggota DPRD kabupaten badung di setiap Dapil dan Kecamatan,” ungkap Gus Bota lanjut mengatakan, bahwa program tersebut telah dilaksanakan, sejak tahun 2020 dan akam berlanjut hingga tahun 2024. “Hari ini, giliran masyarakat di Kelurahan Kerobokan Kaja. Sebelumnya, kami lakukan di Kecamatan Mengwi. Selanjutnya, berlanjut terus. Kita sasar di desa-desa adat dulu. Nantinya, lanjut ke banjar-banjar, sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” jelas Gus Bota.

Baca juga :  Tingkatkan Kewaspadaan Masyarakat Terhadap Investasi Ilegal dan Social Engineering

Diakuinya, kegiatan Bakti Sosial ini, sebagai bukti Gus Bota dan ARW serta Yunita Oktarini menjalankan program yang disebut gotong royong. Sebab telah menyisihkan gaji atau pendapatan pribadi untuk dibelikan beras dan dikembalikan lagi ke masyarakat. “Saya beserta istri saya, Yunita Oktarini sebagai anggota DPRD Kabupaten Badung dan juga ARW sebagai anggota DPR RI, masing-masing sisihkan gaji pribadi. Hasil itu, kita kumpulkan dan belikan beras. Kita kembalikan ke masyarakat berupa beras. Itu sebagai bukti bakti saya, Gus Bota, ARW dan Yunita Oktarini kepada masyarakat, khususnya di Kelurahan Kerobokan Kaja,” tegas Gus Bota.

Hal senada disampaikan Anggota DPR RI, Gusti Agung Rai Wirajaya yang mengungkapkan, dirinya bersama Gus Bota dan Yunita Oktarini ibarat membawa secercah air kehidupan berupa beras sejumlah 500 sak atau 5 ton beras. Menurutnya, upaya pengumpulan beras ini, merupakan usaha gotong royong dengan menyisihkan penghasilannya, agar bisa membantu masyarakat yang terdampak ekonomi, akibat pandemi Covid-19. Selain itu, ARW juga menyebutkan kegiatan Bakti Sosial sebagai wujud keprihatinan Kabupaten Badung, yang PAD-nya merosot drastis.

Baca juga :  Partai Demokrat Buka Pendaftaran Calon Ketua DPD Partai Demokrat Bali Periode 2021-2026

“Kami harus prihatin melihat kondisi ini. Kami bersama-sama bersepakat membantu masyarakat, walaupun kecil, namun, maknanya yang kita kedepankan sebagai petugas partai, kami harus wajib hukumnya untuk turun ke masyarakat,” terangnya lanjut menyampaikan saat ini kondisi normal di Bali. Disebutkan, dana yang beredar di Bali, menurut data Bank Indonesia, sekitar Rp140-an triliun. “Ini luar biasa dana berputar di Bali, ketika banyak WNA (Warga Negara Asing) datang ke Bali,” tuturnya. Ac-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button