Bangun Trading House, Ketum Ariandi: Ini Vaksin Pemulihan Ekononi Bali

DENPASAR, MataDewata.com | Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) membentuk Trading House untuk mengoptimalkan eksport dan import. Kerjasama telah dilaksanakan bersama Kementrian Perdagangan Indonesia dengan negara tetangga Asutralia.

Trading House menjadi sumber informasi peluang ekport dan import bagi para pengusaha Indonesia, khususnya Bali yang sudah dikenal manca negara. Hal itu disampaikan Head of Permanent Committee for Multilateral Institution & Free Trade Agreement Kadin Wahyuni Bahar ketika konsolidasi dengan Ketum Kadin Bali, Made Ariandi di Denpasar, Sabtu (5/12/2020).

Baca juga :  Percepat Pemulihan Ekonomi, Menteri Suharso Paparkan Strategi Besar Transformasi Ekonomi Indonesia

Menurutnya, House of Trading (Trading House) memudahkan para pengusaha mendapatkan informasi berbagai peluang yang ada. Oleh karena, pengusaha tidak bisa hanya mengandalkan informasi peluang dari kementrian dan dinas terkait masih terbatas. Untuk itu, Trading House menjadi langkah kongrit dalam memulihkan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) Kadin Bali, Ariandi mengharapkan trading house Kadin menjadi “Vaksin Ekonomi” pengusaha. “Kami akan segera menindaklanjuti dengan menggelar workshop sehingga para pengusaha mendapatkan informasi eksport import lebih jelas,” ungkap Ariandi.

Baca juga :  Bank Indonesia Bali: World Water Forum 2024 Dorong Akselerasi Ekonomi Berkelanjutan

Ia didampingi Wakil Ketua Bidang Hubungan Internasional Kadin Bali, Rudianto menyambut baik program trading house yang sangat dibutuhkan pengusaha Kadin Bali. Untuk bisa menghubungkan pengusaha di Bali dengan luar negeri dalam membantu mencari pasar produk-produk UKM/UMKM Bali.

Sekaligus membuka akses dalam memudahkan pengusaha mendapatkan modal usaha dan perijin untuk eksport dan import. Bali banyak memiliki unggulan produk dari UKM, perikanan dan perkebunan. Sementara produk tersebut masih dikirim melalui negara Singapura dan India maupun Hongkong. Semestinya Indonesia mampu kirim produk eksport ke negara tujuan, seperti ikan biasanya lewat Hongkong. Rdt

Baca juga :  Gubernur Bali Bersama Ketua OJK Bentuk Tim Akselerasi Pemulihan Ekonomi Bali

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button