STIKI Indonesia Loloskan Lima Proposal Ideathon Bali Kembali
Kampus IT Terbanyak di Indonesia yang Mengirimkan Proposal
DENPASAR, MataDewata.com | Lima proposal dosen STMIK STIKOM Indonesia (STIKI) berhasil lolos seleksi pada Kegiatan Riset Kebencanaan “Ideathon Bali Kembali”. Lima proposal STIKI Indonesia masuk ke dalam 50 proposal yang lolos dan diumumkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (27/4/2021).
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKI Indonesia, Ida Bagus Ari Indra Iswara, M.Kom., menjelaskan STIKI Indonesia pada awalnya mengajukan 22 proposal. Dari jumlah tersebut yang berhasil lolos sebanyak lima proposal. Lima proposal yang lolos menjadikan STIKI Indonesia sebagai satu-satunya kampus IT di Indonesia terbanyak dalam meloloskan proposal untuk Ideathon tahun 2021.
“Lima proposal dari STIKI Indonesia sama dengan 10 persen dari jumlah total proposal yang diterima. Untuk kampus IT paling banyak se-Indonesia dari seluruh peserta karena ini sifatnya nasional,” jelasnya saat ditemui di Kampus STIKI Indonesia, Selasa (4/5/2021).
Kebih lanjut disampaikan Ida Bagus Ari, STIKI Indonesia memang memiliki fokus pada penelitian untuk dapat berperan dalam upaya pemulihan pariwisata yang merupakan tulang punggung perekonomian bagi masyarakat Bali. Oleh karena itu tema proposal yang diajukan oleh Dosen STIKI Indonesia terkait pemulihan ekonomi Bali mulai dari pengembangan sistem E-Commerce untuk UMKM hingga robot pembantu perawat dalam melayani pasien Covid-19.
“Selain itu juga karena pada dasarnya sesuai dengan visi misi STIKI Indonesia yang merupakan kampus teknologi berbasis pariwisata budaya,” katanya.
Sebagai Kampus IT terbanyak se-Indonesia yang lolos proposal Ideathon 2021, tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi STIKI Indonesia yang berlokasi di Jl. Tukad Pakerisan No: 97, Denpasar, Bali ini. Lewat Ideathon ini diharapkan bisa menjadi momentum bagi dosen-dosen lain sebagai motivasi dalam melakukan penelitian terapan yang bisa diimplementasikan dalam kegiatan pengabdian masyarakat.
“Harapannya Ideathon ini mampu membuat teman-teman dosen lebih semangat lagi dan membuat dosen lebih semangat untuk bisa lebih berkolaborasi dengan pihak luar, seperti BUMN, BUMDES atau dengan pihak pariwisata terkait. Harapan lain ya supaya kita lebih cepat merecovery Bali. Ini juga sudah terbukti penelitian yang diajukan sudah mampu membantu pemerintah dan apa yang sudah kita lakukan sudah diakui. Jadi peneliti itu bangga banget,” ujarnya.
Lima proposal yang berhasil lolos Ideathon Bali Kembali di antaranya adalah Untuk Tema Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat yaitu berjudul Pengembangan Sistem E-Commerce C2C untuk UMKM Kabupaten Bangli (gapgapanbali.com) oleh Ni Wayan Sumartini Saraswati, M.T. Untuk tema Kebijakan Publik yaitu berjudul Kebijakan Terkait Program Soft Loan sebagai Stimulus Pemulihan Ekonomi pada Biro Perjalanan Wisata Bali oleh Ni Putu Suci Meinarni, SH., LL.M.
Untuk tema Kesehatan yaitu berjudul Pengembangan Sistem Kontrol Robot Pelayanan Pasien Covid-19 oleh Wayan Gede Suka Parwita M.Cs. Untuk tema Teknologi Informasi dan Komunikasi ada dua yaitu berjudul Model Digitalisasi Ekowisata di Masa Pandemi Covid-19 oleh I Gede Sujana Eka Putra S.T,M.T dan proposal berjudul Sigarbage: Implementasi Model Bisnis Perangkat Lunak Sebagai Layanan (SAAS) pada Sistem Informasi Geografis Angkutan Sampah Badan Umum Milik Desa oleh Komang Kurniawan Widiartha, M.Cs.
Kegiatan Ideathon Bali Kembali dilakukan untuk menjaring gagasan yang implementatif dan inovatif berbasis kearifan lokal. Melalui kegiatan Ideathon Bali Kembali diharapkan dapat memberikan manfaat bagi sektor kesehatan, pariwisata, ekonomi dan sosial budaya secara langsung kepada masyarakat Provinsi Bali dalam rangka mendukung percepatan penanganan Covid-19.
Melalui penelitian ini, dosen dan peneliti aktif diharapkan dapat berkontribusi dalam mendorong pemulihan di Provinsi Bali. “Bali Kembali” merupakan program kolaborasi BNPB bersama Kementerian Riset dan Teknologi (BRIN) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Pemerintah Provinsi Bali sebagai upaya untuk mendukung percepatan pemulihan kondisi Provinsi Bali dari dampak pandemi Covid-19 melalui kegiatan riset. Rs-MD