Golkar Jadikan Bali Pusat Alpukat Kualitas Ekspor

DENPASAR, MataDewata.com | Upaya mewujudkan Politik Kesejahteraan Masyarakat Bali dengan membangun keseimbangan baru struktur ekonomi memperkuat sektor pertanian didukung industri pengolahan terus dilakukan Partai Golkar. Kali ini melalui pendidikan dan pelatihan (Diklat) okulasi dan registrasi kebun bagi petani, bertempat di Wantilan DPD Partai Golkar Bali, Senin (30/5/2022).

Dihadapan 300 orang lebih petani seluruh Bali, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Dr. Nyoman Sugawa Korry mengatakan, sejak pandemi Covid-19 melanda Bali tahun 2020 perekonomian Bali langsung terpuruk. Mengakibatkan ekonomi Bali tumbuh minus 12% menjadi terendah di Indonesia. Berangkat dari situasi itu Partai Golkar Provinsi Bali bersama Golkar kabupaten/kota se-Bali berinisiatif melakukan langkah-langkah strategis.

Baca juga :  Putri Koster Arahkan WTI HKTI Provinsi Bali Kuatkan Produk Olahan

Melalui kegiatan Webinar Partai Golkar mengundang para profesor, akademisi, kaum intelektual dan cendekiawan untuk mendiskusikan apa yang harus dilakukan. Melalui Webinar salah satunya di sektor pertanian ditemukan formulasi baru sebagai upaya membangkitkan dan membangun kesadaran masyarakat untuk bangkit dari keterpurukan selama Pandemi Covid-19.

“Selama Webinar sebanyak dua kali akhirnya kami merumuskan Bali ke depan ini harus dibangun dengan keseimbangan baru struktur ekonomi dimana sektor pertanian harus diperkuat yang didukung juga oleh industri pertanian. Intinya Golkar Bali melakukan politik kesejahteraan masyarakat,” kata Sugawa Korry pada acara yang juga dihadiri Wabup Jembrana Patriana Krisna.

Baca juga :  Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir, Sugawa Korry Sekaligus Serap Aspirasi Masyarakat

Diklat menghadirkan penyuluh dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ketua Badan Pemberdayaan dan Pembina Petani Partai Golkar (BP3PG) Jro Putu Tesan, dan Wayan Suartana dari Balai Benih Induk Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali. Peserta yang hadir juga diajarkan cara menyambung entres tanaman alpukat jenis Hass dan Kuba.

“Memberi dukungan dan membantu jenis tanaman yang mempunyai kualitas tinggi dengan target ekspor untuk peningkatan kesejahteraan petani,” ujarnya seraya berharap saat tanaman besar entres tanaman bisa dikembangkan lebih luas sehingga Bali menjadi kawasan pertanian alpukat untuk ekspor. Diperkirakan dalam 18 bulan sudah berbuah sehingga hasil produksi bisa dilepas untuk ekspor perdana dari Halaman Kantor Partai Golkar Bali.

Baca juga :  Sekda Adi Arnawa Ajak Petugas Pertanian Jaga Kedaulatan Pangan dan ketahanan Pangan

Selanjutnya terkait registrasi kebun yang disampaikan Jro Tesan, masih banyak petani yang belum mengetahui dengan jelas regulasi untuk registrasi atau memperpanjang registrasi kebunnya. Selain itu, alur birokrasi pengurusannya juga acapkali menjadi hambatan bagi petani. “Ini peran pemerintah, pengusaha dan lembaga sosial untuk membantu para petani mendaftarkan kebunnya melalui regulasi-regulasi yang ada,” jelas Jro Tesan. MD-9

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button