Sugawa Korry: Golkar Bali Rintis Petani Milenial

BULELENG, MataDewata.com | DPD Partai Golkar Provinsi Bali bekerjasama dengan Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S), Petani Muda Keren serta Forum Petani Muda Bali menggelar field trip dan pelatihan lapangan di Soewan Garden, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Minggu (3/1/2021).
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Dr. Nyoman Sugawa Korry mengatakan, dari pelatihan Petani Milenial harapannya mampu mencetak petani muda milenial handal yang keren. “Upaya untuk menyeimbangkan struktur ekonomi Bali kedepan. Ditunjang oleh ketersediaan sumber daya manusia yang memadai,” ujar Sugawa Korry didampingi Ketua Fraksi Gokkar DPRD Provinsi Bali, Wayan Rawan Atmaja.

Dijelaskan, kegiatan ini yang menjadi motivasi bagi Golkar Bali merintis pelatihan petani melenial. “Kami merasa sangat bergembira dan berbangga, karena antusias kalangan generasi muda untuk mengikuti pelatihan ini. Metode pelatihan yang langsung diberikan dilapangan/perkebunan, baik teori, kunjungan lapangan dan diskusi lapangan serta suasana gembira dan kebersamaan,” terang pria yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali itu.
Terlebih pelatihan dipandu langsung para pakar (narasumber) petani lapangan yang dinilai sangat efektif memotivasi para peserta. Seperti yang disampaikan salah satu narasumber Agung Wedatama, kendati pelatihan diikuti oleh 30 orang karena dalam suasan pandemi Covid-19, sebelumnya banyak peserta yang ingin ikut bergabung dalam kegiatan tersebut.

Komitmen Partai Golkar ini kedepan memeiliki sasaran strategis membuka wawasan generasi muda untuk siap dan bangga menjadi petani muda yang sukses dan mandiri. “Ini baru pertama, sudah tentu kami akan lanjutkan dengan angkatan-angkatan selanjutnya. Melibatkan peserta kalangan generasi muda Bali,” terang Sugawa Korry politisi asal Desa Banyuatis, Buleleng itu.
Lebih lanjut diharapakan, kedepan pertanian Bali mampu mewujudkan keseimbangan lintas sektor utamanya dengan sektor pariwisata. “Kami berharap pembangunan sektor pertanian di Bali dilaksanakan mulai dari dibangunnya lembaga research and development yang modern, sistem pembangungan pertanian yang terintegrasi mulai dari hulu dan hilir,” harapnya.
Lanjut menyampikan pertanian terintegrasi memiliki keterkaitan anatara potensi lahan, pasar, tehnologi, SDM, sektor pariwisata dan dukungan industri pengolahan. Pada setiap desa ada potensi komoditi unggulan yang wajib mendapatkan dukungan dari pemerintah terkait produksi olahan pasca panen. Dengan demikian kemajuan perkembangan pariwisata akan mampu didukung penuh oleh sektor pertanian Bali. MD-9