Kasus Covid-19 di Bali Turun Singnifikan, Tim Yustisi Tetap Tindak Pelanggar Prokes

DENPASAR, MataDewata.com | Rincian data kasus aktif Covid-19 di Bali per Senin (25/102021) sebanyak 373. Hingga pukul 18:00 Wita dilaporkan ada penambahan kasus positif sebanyak 14 orang. Sementara sembuh juga sebanyak 14 orang dan meninggal satu orang.

Kendati terjadi penurunan signifikan kasus positif dan meninggal dunia akibat Covid-19, tetap saja ada masyarakat yang melanggar protokol kesehatan (Prokes). Hal ini membuat Tim Yustisi penertiban Prokes terus turun ke tengah-tengah masyarakat.

Ik-MD/RSPR/DPS//15/2021/f1

Seperti yang dilaporkan Kasatpol PP Kota Denpasar, Dewa Gede Anom Sayoga, masih terjaring 31 orang pelanggar Prokes saat dilakukan penertiban di kawasan Denpasar Barat. Ditemui 10 orang menggunakan masker tidak benar bahkan 21 orang tidak menggunakan masker.

Baca juga :  Layanan Peserta JKN-KIS Dijamin Aman Saat Mudik Lebaran

“Seperti pelanggar sebelumnya kami juga memberikan sanksi di fisik berupa push up di tempat untuk memberikan efek jera,” jelas Sayoga lanjut mengatakan dalam upaya menekan penularan Covid-19 pihaknya akan memperketat penertiban Prokes termasuk di pasar-pasar tradisional.

Ik/MD-UB//9/2021/fm

Sementara Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan, Bali dengan segala upaya kesiapan terutama penerapan Prokes termasuk penerapan aplikasi peduli lingkungan terus ditingkatkan. “Sebaiknya kita tetap waspada dan tidak teledor. Hingga saat ini kita masih berada di tengah perjuangan melawan wabah Covid-19,” tegasnya.

Baca juga :  Capaian BPJS Kesehatan Tahun 2021, Sukses Pertahankan WTM

Ia berharap geliat Bali menyambut wisatawan mancanegara menggerakkan semua pihak untuk bekerjasama menjaga kesehatan bersama. “Dari jumlah kasus yang semakin menurun, bukan berarti kita bebas beraktivitas tanpa mengutamakan protokol kesehatan,” tandasnya.

Ik/MD-Arisanku-BPR-Bali//16/2021/1bln

Penglingsir Puri Ubud yang akrab disapa Cok Aja ini menegaskan, jangan sampai pembukaan Bali untuk perjalanan internasional yang sudah ditunggu-tunggu justru dilemahkan masyarakat dengan tanpa sadar memberi peluang berkembangnya kluster baru akibat tidak disiplin dalam menerapkan Prokes.

Baca juga :  Bluebird Didukung Polda Bali Sukses Vaksinasi Booster 100% untuk Pengemudi dan Karyawan

Ketua PHRI Bali ini tidak ingin ada gelombang ketiga perkembangan Covid-19 di Bali. Ditekankan upaya bersama memutus pandemi Covid-19 di Pulau Dewata harus menjadi formulasi utama untuk mempertahankan kepercayaan dunia terhadap kepariwisataan Bali, baik dari sisi keamanan maupun kesehatan masyarakatnya. Suteja-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button