GPS: Jagabaya Dulang Mangap Wajib Menjaga Kedamaian dan Ketertiban Bali

BULELENG, MataDewata.com | Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Jagabaya Dulang Mangap Nusantara, Gede Pasek Suardika, SH.,MH., menyatakan bahwa Jagabaya Dulang Mangap sebagai organisasi kemasyarakatan (Ormas) wajib turut menjaga kedamaian dan ketertiban Bali. Hal ini ia sampaikan saat peringatan HUT ke-3 Ormas Pesemetonan itu di Pura Asem Kembar, Buleleng, Minggu (25/4/2021).

Ik/MD-PEP//16/2021/f1

Ditegaskan Pasek Suardika, Jagabaya Dulang Mangap sebagai organisasi kemasyarakatan yang lahir dan berkembang di Bali wajib turut menjaga kedamaian dan kenyamanan di masyarakat. “Jangan malah membuat ulah atau terlibat dalam keributan atau perselisihan yang mencederai tujuan dibentuknya wadah pesemetonan ini,” tegas pria yang akrap disapa GPS itu.

Pada acara yang dihadiri jajaran Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Jagabaya Dulang Mangap Buleleng itu, ia juga menegaskan bahwa Bali yang sebagian besar penduduknha hidup di sektor pariwisata tentu sangat membutuhkan terciptanya suasana damai, tirtib dan aman. “Apalagi Bali menjadi pusat perhatian dunia, banyak orang yang datang dan perhatian kepada Bali sehingga kejadian sekecil apapun dampaknya bisa besar,” imbuh politisi Partai Hanura itu.

Baca juga :  Polda Bali All Out Amankan Pawai Ogoh-Ogoh

Ditekankannya, pentingnya Jagabaya Dulang Mangap turut menjaga kedamaian dan ketertiban Bali sesuai motto yang diusung yakni “satya ring sesana lan wirang ring semeton” yang berarti bahwa setiap anggota Jagabaya Dulang Mangap harus setia pada kebenaran, peraturan dan norma etika yang umum berlaku.

Ucp/MD-GK-DL//14/2021/fm

“Jika memiliki perbedaan pandangan yang tidak bisa diselesaikan, tempuh jalur hukum dan minta bantuan aparat berwenang, jangan menghakimi karena kita bukan hakim,” tegasnya seraya menambahkan motto wirang lan sesana bukan berarti membela semeton dengan membabi buta. “Jika salah agar dibenahi dan jika benar maka wajib dibela,” tandas aktifis muda Hindu yang sempat menjabat sebagai anggota DPD RI dan DPR RI itu.

Baca juga :  Ny. Putri Koster Kuatkan Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali

Sementara itu Ketua DPC Jagabaya Dulang Mangap Buleleng, Putu Pasek Agung Dibia Atmaja, SE., menyatakan, bahwa meski bersifat modern pihaknya tetap mengedepankan asas kekeluargaan. Sehingga pendekatan tersebut digunakan dalam berbagai kegiatan organisasinya. “Salah satunya adalah kegiatan bakti sosial yang sudah rutin kami lakukan,” tegas alumnus mahasiswa Hindu Malang itu.

Selama tiga tahun keberadaan Jagabaya Dulang Mangap Buleleng, telah tercatat melakukan berbagai kegiatan sosial. Seperti donor darah, penyerahan bantuan bagi warga terdampak pandemi Covid-19, penyemprotan disinfektant ke griya sulinggih dan rumah warga, bantuan sosial dan pemeriksaan kesehatan kepada para sulinggih. “Termasuk yang terbaru adalah membantu saudara kita Merjuna Sinamo asal Sumatra Utara yang tengah dirawat di RSUD Kabupaten Buleleng dalam keadaan tanpa sanak saudara sama sekali,” jelas pria yanv akrab disapa Gung Paul itu.

Baca juga :  Gubernur Wayan Koster Berpidato Energi Bersih di Forum CASE for Southeast Asia
Ucp/MD-GK-UNR//12/2021/fm

Ditambahkan Gung Paul, bahwa tugas utama Jagabaya Dulang Mangap adalah mendukung pelaksanaan panca yadnya, sehingga pihaknya rutin ngaturang bhakti ngayah untuk mendukung kelancaran pelaksanaan yadnya. “Ngayah ngaturang bhakti kepada Hyang Widhi Wasa dan Ida Betara tanpa mengharapkan hasil,” jelasnya lagi.

Karena dirinya dan anggota Jagabaya Dulang Mangap menganggap bergabung dan ngayah dalam wadah Ormas keagamaan ini merupakan kesempatan berharga untuk dapat berinvestasi karma baik yang hasilnya akan kembali kepada diri dan keluarga. “Oleh karenanya kami tulus ngayah bhakti agar selalu diberikan anugerah oleh Hyang Widhi dan Ida Betara,” pungkasnya. Wr-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button