Junjung Tinggi Transparansi Penggunaan Kendaraan Listrik KTT G20
DENPASAR, MataDewata.com | PT PLN (Persero) melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia sebagai upaya untuk memastikan transparansi dalam transaksi penggunaan tenaga listrik melalui Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum untuk KTT G20 mendatang.
Hal ini bertujuan untuk menjaga kepercayaan publik atas penggunaan energi listrik melalui SPKLU PLN yang dipergunakan untuk mengisi daya pada baterai kendaraan listrik milik delegasi maupun operasional KTT G20.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali, I Wayan Udayana mengatakan penandatanganan kerja sama ini merupakan bentuk komitmen PLN yang selalu memberikan terobosan dalam pengembangan teknologi di bidang ketenagalistrikan khususnya untuk mendorong pemanfaatan energi rendah karbon yang ramah lingkungan dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
“Kami tak hanya membangun infrastruktur SPKLU saja, namun juga didukung dengan teknologi yang akuntabilitas dan transparansinya telah terbukti yakni melalui aplikasi dashboard monitoring SPKLU,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan, aplikasi-aplikasi pendukung untuk memperlancar pengisian ulang daya baterai kendaraan listrik dipersiapkan PLN tak hanya memudahkan, namun juga dapat dipertanggung jawabkan.
Lebih lanjut, ia berharap melalui penandatanganan perjanjian kerja sama ini, PLN mampu mendukung program pemerintah untuk mewujudkan transisi penggunaan kendaraan listrik di masyarakat.
“Kami berharap, kita semua bisa bersinergi dan bekerja sama untuk menciptakan value dalam mewujudkan transformasi transportasi ramah lingkungan dengan kendaraan listrik,” kata Udayana.
Danang, selaku Kepala Seksi Angkutan Antarmoda Direktorat Angkutan Jalan Direktorat Perhubungan Darat menyebutkan bahwa kegiatan hari ini merupakan bentuk dukungan Ditjen Perhubungan Darat terhadap KTT G20.
“Kita patut berbangga menjadi bagian dari sejarah bahwa Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan presidensi G20, untuk itu harus dapat kita laksanakan secara bertanggung jawab dan menjunjung akuntabilitas dan transparansi hingga akhir kegiatan,” ungkapnya. Ln-MD