Kanwil Kemenkumham Bali Paparkan Kunci Sukses Pembinaan dan Pembangunan Zona Integritas
Bebas dari Korupsi dan Memberikan Pelayanan Berkualitas kepada Masyarakat
GIANYAR, MataDewata.com | Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Bali paparkan kunci sukses Pembinaan dan Pembangunan Pembangunan Zona Integritas (ZI) Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) pada kegiatan Visioning dan Sosialisasi Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV, Kamis (28/12/2023).
Kepala Subbagian Humas, Reformasi Birokrasi dan Teknologi Informasi, I Nengah Sukadana menyampaikan bahwa pembangunan ZI memiliki dua kata kunci yaitu terciptanya pemerintahan bebas dari korupsi dan memberikan pelayanan berkualitas kepada masyarakat. Ditegaskannya, dalam hal ini Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Bali tidak hanya sebagai satuan kerja tetapi juga sebagai pembina bagi 18 Unit Pelaksana Teknis.
“Kesuksesan Pembangunan ZI Kantor Wilayah tidak terlepas dari pembinaan unit pelaksana teknis yang meraih predikat WBK/WBBM,” ungkap Sukadana lanjut menyampaikan hingga saat ini, 8 satuan kerja di lingkungan Kemenkumham Bali telah meraih predikat tersebut, termasuk Kantor Imigrasi Denpasar dan Kantor Wilayah Bali.
Strategi pembinaan yang diterapkan melibatkan bimbingan monitoring, penguatan manajemen risiko, dan menciptakan budaya pelayanan prima berbasis survei Indeks Persepsi Korupsi (IPK) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). “Manajemen risiko harus disesuaikan dengan Perjanjian Kinerja, dan inovasi dianggap sebagai solusi efektif untuk menghadapi risiko tersebut,” tegas Sukadana.
Dalam konteks tersebut, unsur yang dianggap sangat penting adalah keberadaan tim yang solid dan komitmen dari seluruh jajaran untuk mencapai predikat WBK/WBBM. “Konsistensi seluruh jajaran juga merupakan pondasi utama dalam upaya menuju wilayah yang bebas dari korupsi,” imbuh Sukadana.
Pada kesempatan sama, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV, Abi Kusno, menyatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebagai forum pembelajaran, tetapi juga sebagai wadah untuk berbagi pengalaman (best practices) dan meningkatkan kualitas pembangunan ZI.
“Kami berupaya menciptakan suasana kolaboratif di mana peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga dapat saling berbagi pengalaman serta meningkatkan kualitas implementasi Zona Integritas” ucapnya dalam acara yang turut menghadirkan narasumber dari Biro Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang memaparkan materi Overview dan Konsep Dasar Pembangunan Zona Integritas. Km-MD