Percepat Pemulihan Pariwisata Bali, Gubernur Wayan Koster Sambut Pelita Air
Penerbangan Perdana Jakarta-Bali
BADUNG, MataDewata.com | Maskapai baru yaitu Pelita Air melakukan penerbangan perdana dari Jakarta ke Provinsi Bali, Kamis (28/5/2022). Adanya penerbangan baru ini akan meningkatkan kapasitas pelayanan untuk penumpang regular dan wisatawan domestik maupun mancanegara ke Bali. Hal tersebut disampaikan Gubernur Bali, Wayan Koster yang hadir pada acara Inagural flight Ceremony Jakarta menuju Bali maskapai Pelita Air.
Lanjut Gubernur Wayan Koster, maskapai Pelita Air akan turut berperan dalam meningkatkan citra pariwisata Bali. Berbasis budaya dan berorientasi kualitas, pada upaya percepatan pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali yang sangat terpuruk selama dua tahun masa Pandemi Covid-19.
“Mewakili pemerintah dan masyarakat Bali saya mengucapkan selamat dan terimakasih kepada Menteri BUMN RI, Bapak Erick Thohir, Menteri Perhubungan RI, Bapak Budi Karya Sumadi, Direktur Utama Pertamina RI, Ibu Nicke Widyawati atas kebijakannya dalam menyelenggarakan maskapai penerbangan ke Bali,” ucap Wayan Koster dalam acara seremoni pengguntingan pita.
Lanjut menyampaikan, momentum pemulihan pariwisata Bali diawali tanggal 7 Maret 2022 dengan berlakunya kebijakan baru bagi wisatawan mancanegara, yakni tanpa karantina dan fasilitas Visa on Arrival (VoA) untuk 43 Negara. “Sampai saat ini, sudah terdapat 11 maskapai yang melayani penerbangan Internasional ke Bali, dan akan bertambah lagi penerbangan oleh maskapai Emirates, tanggal 1 Mei 2022,” ujar gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng itu.
Hingga saat ini, tercatat jumlah penerbangan internasional ke Bali pada tanggal 1-30 Maret 2022 mencapai 123 pesawat. Total penumpang wisatawan mancanegara sebanyak 17.250 orang atau rata-rata sebanyak 575 orang per hari. Pada tanggal 1-27 April, jumlah penerbangan internasional ke Bali meningkat menjadi 269 pesawat (meningkat 118% dibanding bulan Maret). Total penumpang wisatawan mancanegara sebanyak 58.630 orang (meningkat drastis 240% dibanding bulan Maret), dengan rata-rata sebanyak 2.171 orang per hari (meningkat drastis 277% dibanding bulan Maret).
Sedangkan jumlah penerbangan domestik ke Bali tanggal 1-30 Maret sebanyak 2.188 pesawat, dengan total penumpang sebanyak 276.619 orang. Rata-rata sebanyak 9.220 orang per hari. Namun jumlah penerbangan domestik ke Bali pada tanggal 1-27 April 2022 mengalami penurunan menjadi sebanyak 1.669 pesawat, dengan total penumpang sebanyak 194.910 orang (rata-rata 7.218 orang per hari). “Hal ini terjadi akibat penurunan penumpang domestik ke Bali karena sedang berlangsung pelaksanaan ibadah puasa,” terang Gubernur Wayan Koster.
“Perkembangan Covid-19 di Bali sudah terus membaik, jumlah kasus baru mengalami penurunan secara konsisten dan stabil pada angka dua digit yang rendah, antara 18 sampai 30 orang per hari. Pada tanggal 27 April 2022, jumlah kasus baru sebanyak 22 orang, jumlah yang sembuh sebanyak 17 orang, dan tidak ada yang meninggal. meskipun berlaku kebijakan tanpa karantina sejak tanggal 7 Maret 2022, tidak ada penambahan kasus baru, bahkan kasus baru cenderung mengalami penurunan,” imbuhnya merinci penanganan pandemi Covid-19 di Balim
Kesiapan Bali menyambut kedatangan wisatawan juga disampaikan telah didukung pencapaian vaksin booster lebih dari 60% sampai tanggal 27 April 2022. “Bali sudah sangat kondusif untuk dikunjungi oleh wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara,” tegasnya lanjut menyampaikan capaian tersebut berkat penanganan pemerintah yang didukung penuh masyarakat Bali yang tertib melaksanakan protokol kesehatan. “Sehingga Bali sudah sangat nyaman dan aman dikunjungi,” tutup Gubernur Wayan Koster seraya mengundang para wisatawan datang beramai ramai ke Bali, melihat keindahan alam, keramahtamahan masyarakat Bali dan keunikan budaya Bali.
Pada kesempatan sama, Direktur Utama PT. Pelita Air Service, Dendy Kurniawan menyatakan syukur atas pendaratan pertama penerbangan komersil Pelita Air di Bali yang berjalan dengan sukses. Ia berharap penerbangan tersebut bisa berlanjut dengan penerbangan-penerbangan lanjutan yang lebih intens. “Kami pun dituntut terus memberikan destinasi-destinasi baru, sehingga kita bisa mendukung apa yang dicanangkan oleh pemerintah, dalam mewujudkan konektivitas transportasi udara yang maksimal,” ujarnya. Hp-MD