Sekda Alit Wiradana Minta Bali CMPP Genjot Pengerjaan Instalasi Pengolahan Bau Sampah

DENPASAR, MataDewata.com | Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana kembali menyambangi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Kota Denpasar, Rabu (26/7/2023). Kedatangan kali ini juga mengajak perwakilan masyarakat sekitar sebagai wujud kolaborasi dan mengayomi masyarakat untuk bersama melaksanakan monitoring dan evaluasi terkait progres pengerjaan Instalasi Pengolahan Bau Sampah. Sehingga nantinya ketika beroperasi kembali tidak mengganggu kenyamanan warga sekitar akibat bau sampah.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Kadis DLHK Kota Denpasar, IB Putra Wirabawa, Sekretaris Kecamatan Denpasar Timur, Ketut Sri Karyawati, Bendesa Adat Kesiman, I Ketut Wisna, Perbekel Desa Kesiman Kertalangu, I Made Suene serta Klian Adat dan Kepala Kepala Kewilayahan di sekitar wilayah Desa Kesiman Kertalangu.

Ik-MD-BPB-BDP//17/2023/fm

Pada kesempatan tersebut, Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana meminta Bali CMPP selaku pengelola TPST Kesiman Kertalangu menggenjot pengerjaan instalasi pengolahan bau sampah. Hal ini mengingat permasalahan bau sampah saat ini menjadi keluhan masyarakat.

Baca juga :  Kwarda Bali Goes to 4.0, Kwarda Bali Launching siapsapa.id

“Jadi kami hadir disini bersama perwakilan masyarakat sebagai wujud sinergi dan kolaborasi untuk bersama mengawasi pengerjaan ini. Hal ini sesuai dengan arahan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar saat meninjau TPST Kesiman Kertalangu. Kami berharap Bali CMPP menggenjot pengerjaan instalasi pengolahan bau sampah tersebut, sehingga saat beroperasi nanti TPST tidak menimbulkan bau sampah,” ujarnya.

Alit Wiradana juga mengajak masyarakat sekitar untuk bersama-sama mengawasi operasional TPST Kesiman Kertalangu. Masukan dan saran menjadi penting untuk mendukung optimalisasi TPST Kesiman Kertalangu yang menjadi salah-satu strategi penanganan sampah perkotaan. Di mana, alurnya tetap mengedepankan partisipasi masyarakat dengan memilah sampah dari sumber, selanjutnya diolah di TPS3R masing-masing Desa/Kelurahan dan terkahir residunya di olah di TPST menjadi beberapa jenis, mulai dari Magot, Wood Pelet dan RDF.

Baca juga :  Sekda Alit Wiradana Tinjau Pasar Murah Serangkaian HUT ke-237 Kota Denpasar, Pastikan Stabilitas Harga Bahan Pokok
BPD-Contact -Center
Ik-MD-CC-BPD-Bali//7/2023/fm

“Mari kita bersama-sama mengawasi untuk mewujudkan TPST ini dalam mendukung optimalisasi pengolahan sampah perkotaan, dan kami juga mengajak masyarakat untuk mendukung pengolahan sampah dengan memilah sampah dari sumber,” harapnya.

Bendesa Adat Kesiman, I Ketut Wisna mengatakan, bau sampah yang dikeluhkan masyarakat saat ini bersumber dari dua aktifitas utama, yakni endapan sampah dan proses pengeringan sampah. Kedua proses dan kondisi inilah yang menimbulkan bau yang tidak sedap, terlebih angin yang berhembus kencang.

Meski demikian, pihaknya menegaskan bahwa masyarakat Kesiman Kertalangu mendukung keberadaan TPST Kesiman Kertalangu. Sehingga kedepannya dengan sistem pengolahan modern dapat menjadi contoh pengolahan sampah perkotaan.

Ik-MD-KUR-BPD-Bali//2/2022/fm

“Ada dua hal yang mengakibatkan bau sampah ini, yaitu pengendapan sampah dan pengeringan sampah dengan penguapan, dan semoga dengan sistem pengendalian bau ini dapat mengatasi polusi bau sampah ini nantinya,” ujarnya.

Baca juga :  Ciptakan Tertib Administrasi, Kelurahan Dauh Puri Gelar Pendataan Penduduk Non Permanen

Sementara itu, Direktur Utama Bali CMPP, Made Wahyu Wiratma mengakui bahwa proses pengolahan sampah di TPST Kesiman Kertalangu menimbulkan dampak bau yang dikeluhkan masyarakat. Bali CMPP terus berusaha memaksimalkan mengatasi keluhan masyarakat ini. Hal ini dilaksanakan dengan Pembuatan Instalasi Pengolahan Bau Sampah. Dimana nantinya bau yang ditimbulkan di serap oleh pipa, untuk diolah di Instalasi Pengolahan Bau Sampah. Selesai diolah, udara dilepaskan tanpa bau.

“Jadi konsepnya nanti begitu, sesuai dengan masukan masyarakat dan pandangan Tim Ahli, jadi kita buatkan Instalasi Pengolahan Bau Sampah, dan ini sudah mulai dikerjakan sampai tuntas dijadwalkan pada akhir Agustus, mudah-mudahan setelah itu tidak ada bau sampah lagi, dan untuk optimalisasi pengolahan sampah, kita sudah putuskan untuk menambah alat atau mesin,” ujarnya. Hd-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button