Perkuat Pertanian Bali, Wisnuardhana: Formasi Tenaga PPL Harus Dipertahankan

BADUNG, MataDewata.com | Sebagaimana visi pembangunan Bali 2018-2023 yaitu “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, bidang pertanian dan pangan adalah salah satu prioritas dari lima bidang yang ditetapkan. Hal ini atas pertimbangan lebih dari 50% lahan Bali adalah lahan pertanian begitu pula penduduknya yang masih menggantungkan mata pencaharianya di sektor pertanian.

Adanya fungsi pertanian tidak hanya sebagai penyedia pangan, tapi juga fungsi pelestarian lingkungan adat dan budaya. Ditunjang Pariwisata Bali berbasia budaya, yang banyak didukung sektor agraris. Dilain pihak mempertahankan dan mengembangkan pertanian Bali bukanlah hal yang mudah karena dihadapkan berbagai tantangan.

“Tantangan tersebut antara lain persaingan pemanfaatan lahan dan air irigasi, persaingan pasar produk pertanian dan beralihnya tenaga kerja sektor pertanian ke sektor jasa dan pariwisata,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahnan Pangan (Kadistanpangan) Provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si., selaku Ketua Tim Supervisi Penyuluhan Pertanian saat melaksanakan kunjungan pembinaan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Selasa (24/11/2020).

Baca juga :  Potensi Produksi Tinggi, Petani Perlu Akses Pasar

Ditekankan borokrat asal Tananan ini, perlu kerja keras dan keterlibatan berbagai pihak dalam membangun pertanian Bali. Dari sisi kelembagaan, institusi yang bertanggung jawab dalam membangun pertanian sesungguhnya cukup lengkap, mulai dari dinas yang melaksanakan fungsi pertanian di provinsi, kabupaten/kota, cabang Dinas Pertanian di Kecamatan, BPP disetiap kecamatan hingga keberadaan petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) disetiap Desa.

Berbagai program dan kegiatan yang difokuskan pada upaya memfasilitasi, membantu dan memberdayakan petani sejak tahun 2019 telah lebih diintensifkan berkoordinasi dengan Dinas terkait di kabupaten/kota.

Baca juga :  Wawali Arya Wibawa Buka Musrenbang Kecamatan Denpasar Barat

Ketua Tim Supervisi Penyuluhan Pertanian ini juga menambahkan, keberadaan BPP yang ada disetiap kecamatan adalah base camp/tempat berkumpulnya para petugas PPL. Keberadaanya sangat strategis pada barisan terdepan dalam mendampingi petani melaksanakan berbagai aktifitasnya. Sampai dengan saat ini tercatat terdapat 57 BPP tersebar di seluruh Bali.

Sementara jumlah PPL sebanyak 522 orang yang terdiri dari 381 orang PPL PNS dan 141 orang PPL kontrak (non PNS). Untuk itu Distanpangan Provinsi Bali patut memberikan apresiasi kepada para PPL yang dengan penuh semangat pengabdian tidak kenal lelah selalu hadir di tengah-tengah kesulitan petani. PPL bertanggung jawab untuk kemajuan pembangunan pertanian di wilayah binaannya masing-masing.

“Tugas PPL tidak saja membuat petani tahu tapi juga membuat petani mau dan mampu menerapkan berbagai rekomendasi teknologi yang diterapkan dalam memajukan pertanian,” jelas Wisnuardhana.

Baca juga :  Pemerintah Kabupaten Badung Apresiasi Kinerja DPRD

Jika dibandingkan antara jumlah PPL (PNS) sebanyak 381 orang dengan luas areal pertanian dan jumlah kelompok tani yang dibina sebanyak 5.926 kelompok tani (1.603 Subak Sawah, 1.118 Subak Abian dan 1.602 Kelompok Ternak) tentu jumlah PPL (PNS) yang ada masih sangat kurang. Terlebih lagi setiap tahun akan terus berkurang. Untuk itu salah satu bagian penguatan pertanian Bali harus dilakukan dengan cara mempertahankan jumlah tenaga PPL.

“Kurangnya ada 15 orang PPL (PNS) yang pensiun. Oleh sebab itu maka diharapkan pemerintah kabupaten/kota dapat terus pengupayakan perekrutan formasi tenaga PPL dimasing-masing wilayahnya. Sehingga jumlah PPL dapat memadai minimal ada satu PPL pada setiap satu Desa,” tandas Kadistanpangan Bali, Wisnuardhana. MD-9

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button