Wagub Cok Ace Buka Musda X HPI Bali
DENPASAR, MataDewata.com | Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) membuka secara resmi Musyawarah Daerah (Musda) X Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali yang ditandai dengan pemukulan gong di gedung Ksirarnawa, Art Centre, Denpasar, Kamis (24/2/2022).
Dalam sambutannya, Wagub Cok Ace menyampaikan apresiasi atas keberhasilan HPI Bali menggelar Musda dengan sukses di tengah terjadinya pandemi Covid-19. Wagub yang juga memeiliki basic pengelola asosiasi kepariwisataan sekaligus sebagai pelaku usaha sektor pariwisataan, juga menyampaikan turut merasakan dampak dari pandemi.
Wagub Cok Ace menegaskan, pemerintah baik pusat maupun daerah tidak tinggal diam menghadapi masalah tersebut. Terus berusaha bergerak secara dinamis menghadapi dinamika yang terjadi, terus beradaptasi dengan perubahan-perubahan. “Baru beberapa hari ini kita buka penerbangan internasional, dengan kedatangan wisatawan kita yang pertama, disana saya sendiri hadir langsung, ingin mengetahui seberapa besar keinginan para wisatawan untuk berkunjung ke Bali,” ujarnya.
Lanjut menjelaskan hasil pengamatannya terkait waktu yang dibutuhkan wisatawan mulai turun dari pesawat hingga naik bus “Sepanjang itu wisatawan menilai pelayanan cukup baik dan teratur. Namun satu sisi, mereka harus menunggu cukup lama saat berada dalam bus, menunggu bus hingga terisi penuh. Ini pun menjadi perhatian kita, dan kebijakan langsung kita sesuaikan,” urai Wagub yang juga seorang seniman ini.
“Pemerintah tidak ragu-ragu merubah kebijakan menghadapi dinamika yang begitu pesat sekali, seperti sekarang ini kembali Gubernur Bali Bapak Wayan Koster bersama Saya sedang memperjuangkan bebas karantina dan Visa On Arrival. Ini sedang kami bicarakan bersama pemerintah pusat dan stake holder terkait,” imbuhnya sembari menyatakan ada keputusan-keputusan yang tidak bisa ditentukan secara sepihak, karena melibatkan kewenangan lintas sektoral baik kementerian maupun lembaga.
Wagub Cok Ace berikutnya menyampaikan peran penting asosiasi-asosiasi kepariwisataan untuk terlibat langsung dalam menentukan arah kebijakan pariwisata Bali kedepan, karena para pelaku usaha dinilai lebih mengetahui keinginan para wisatawan, sehingga pemerintah pun bisa menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan. “Apakah Asian market yang kita kembangkan, apa market eropa, kita juga bisa tahu apa yang dibutuhkan, apa para wisatawan ingin melihat budaya, alam atau atraksi buatan. Tentunya ini akan menjadi catatan bagi pemerintah dalam menyusun program kerja,” ungkapnya.
Senada dengan Wagub Cok Ace, Ketua Umum DPP HPI Imam Widodo juga mengakui banyak perubahan yang terjadi sebagai dampak terjadinya pandemi, tak hanya bagi pelaku usaha pariwisata namun juga dari pola perilaku para wisatawan, sehingga perlu beradaptasi. “Marilah kita bersatu, menyamakan persepsi, bersinergi dengan pemerintah, bersatu untuk maju, bergandengan tangan, merapatkan barisan. Bangkit, tangguh, kemandirian, saling support, ini yang kita butuhkan,“ ujarnya. Hp-MD