Makna Orasi Peresmian Kantor di Karangasem, MDA-FKUB Bukan Bagian PHDI Pemurnian

DENPASAR, MataDewata.com | Orasi I Dewa Ngurah Swastha, SH/Ida Pengelingsir Agung Putra Sukahet, saat meresmikan apa yang disebutnya sebagai Kantor PHDI Pemurnian, di Karangasem yang videonya beredar, Minggu (19/6/2022), semakin terang menunjukkan bahwa FKUB dan MDA (Forum Kerukunan Umat Beragama dan Majelis Desa Adat) bukanlah pendukung pembentukan PHDI MLB/Pemurnian.

Seperti dinarasikan sebelum-sebelumnya, naik di Pura Kentel Gumi, Klungkung dan juga di Pura Ulun Danu Batur, Bangli, Minggu (5/6/2022). Dalam kesempatan pidato lain, Ida Sukahet sering menarasikan bahwa PHDI MLB/Pemurnian dimana ia menjadi Dharma Kertha, sudah didukung oleh bendesa adat. Sementara narasi lain menuding PHDI Mahasabha XII terpapar sampradaya, berpotensi merusak eksistensi desa adat, Pura, dresta Bali.

Ucp-MD-GK-WS//8/2022/fm

Padahal, Ida Sukahet ikut menandatangani SKB PHDI-MDA 16 Desember 2020, yang berisi pembatasan pengembanan ajaran sampradaya asing non-dresta Bali, bersama Ketua PHDI Bali. Selanjutnya, ada Rekomendasi Komnas HAM tanggal 27 Agustus 2021, yang butir arahannya sudah sangat jelas, dimana dalam rekomendasi itu tidak ada celah untuk melakukan semacam ‘’identifikasi/colek pamor’’ dan ‘’meminta keluar meninggalkan Bali’’ bagi penganut sampradaya asing non dresta Bali.

Baca juga :  Perayaan Idul Adha, LDII Bali Bagikan 10 Ribu Besek Daging Kurban

Paruman Pandita PHDI se-Bali, 10 Juni 2021 merekomendasikan pencabutan pengayoman Hare Krishna/ISKCON oleh PHDI Pusat, menolak ajaran Hare Krishna karena menimbulkan ketidakrukunan, serta memerintahkan agar penganutnya dirangkul dan dibina untuk diajak kembali ke Hindu dresta Bali warisan leluhur.

‘’Pidato Ida Sukahet itu bermakna bahwa tidaklah benar bahwa Bendesa Adat sudah sepakat dengan narasi PHDI MLB, yang diantaranya meminta nyolek pamorin dan meminta pemedek Hindu yang tidak bisa dibina dan disadarkan, diminta pergi dari Bali. Itu murni pernyataan Ida Sukahet bersama PHDI MLB. MDA dan Bendesa Adat di Bali, tidak pernah rapat untuk menyetujui ataupun mewacanakan hal itu. FKUB di Kabupaten dan Kota seluruh Bali, juga tegas meminta tidak dikaitkan, termasuk dengan PHDI Pemurnian,’’ kata para pengurus FKUB Kabupaten dan Kota seluruh Bali, saat menyampaikan klarifikasi, karena FKUB bertugas membangun kerukunan, jadi tidak elok kalau FKUB dibawa-bawa memihak pihak yang bersengketa.

Baca juga :  Bupati Tamba Hadiri Piodalan Pura Dangkahyangan Gede Perancak
Ucp-MD-GK-WDG//8/2022/f1

Memang, saat bicara dalam peresmian kantor PHDI MLB di Karangasem, Ida Sukahet antara lain berkata,‘’Tityang rauh pinake Dharma Kertha PHDI MLB, boya pinaka FKUB, boya pinaka MDA, nanging …tityang nyarengin PHDI Pemurnian, dwaning tityang katitah, mangde ngiringang, tuntunan Ida Bhatare, piteket Ida Bhatare, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, istha dewata sami, bhatare kawitan sami, naler Ida Bhatara Kawitan tityang….dst’’

(Saya datang sebagai Dharma Ketha PHDI MLB, bukan sebagai FKUB, bukan sebagai MDA….tapi, saya ikut di PHDI Pemurnian, karena diperintah, agar mendukung, tuntunan Ida Bhetara, nasihat Ida Bethara, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, istha dewata semua, bhatara kawitan semua, juga Bathara Kawitan saya….dst.’)

Baca juga :  Bulan Bung Karno, Sudirta: Waspadai Infiltrasi Kelompok Radikal

Pidato di peresmian kantor PHDI MLB di Karangasem itu menegaskan, bahwa ucapan dan narasi sebelum-sebelumnya, yang membawa-bawa lembaga FKUB, MDA dan Bendesa Adat seluruh Bali satu paket dengan PHDI MLB/Pemurnian, sudah diklarifikasi.

‘’Dengan penegasan itu, mestinya PHDI MLB konsisten, jangan menarik-narik bendesa adat dan memanfaatkan posisi sebagai Ketua MDA maupun FKUB Bali dan Ketua Asosiasi FKUB Nasional untuk ditarik ke PHDI MLB/Pemurnian,’’ ujar para pengurus FKUB Kabupaten dan Kota se-Bali, saat mengomentari narasi-narasi yang membawa-bawa FKUB seakan terkait-kait dengan PHDI MLB/Pemurnian. Pw-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button