Tinggalkan Aktivitas Duniawi dan Bermeditasi Saat Nyepi

Temukan Jawaban dalam Keheningan

DENPASAR, MataDewata.com | Makna dari perayaan Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu adalah meninggalkan aktivitas duniawi dalam keheningan dengan cara bermeditasi. Ritual keagamaan yang datang satu tahun sekali ini sebagai momentum untuk menemukan jawaban dalam keheningan terkait kehidupan.

“Salah satu tujuan dari perayaan Hari Raya Nyepi adalah untuk menemukan jati diri demi mendapatkan keseimbangan diri dan alam semesta,” ujar tokoh Bali, dr. Bagus yang juga seniman itu di Denpasar, Selasa (21/3/2023).

Baca juga :  Ketua K3S Ny. Antari Jaya Negara Serahkan Bantuan Kursi Roda
Ik-Ucp-MD-KD Bali//20/2023/f1

Lanjut mengatakan Perayaan Nyepi berlangsung selama 24 jam yang dimulai dari pukul 06:00 Wita (Rabu, 22/3/2023) hingga tiba Ngembak Geni keesokan harinya pukul 06:00 Wita (Kamis, 22/3/2023).

Saat perayaan Nyepi umat sedharma (Umat Hindu) melaksanakan Catur Brata Penyepian atau empat larangannya yang tidak boleh dilanggar. “Kala itu, ada empat pantangan yang harus ditaati umat Hindu,” ujar dr. Bagus yang juga Direktur RS Puri Raharja itu lanjut merinci empat larangan yang dimaksud.

Baca juga :  Pemerintah Kabupaten Tabanan Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024

“Empat aturan tersebut adalah Amati Lelungan (tidak bepergian), Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang), Amati Karya (tidak bekerja), dan Amati Geni (tidak menyalakan api). Ijin saya melukis dan menulis untuk memberi info Nyepi , kepada sahabatku yang lain,” tutupnya. Pb-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button