Trisno Nugroho: Ekonomi Bali Diperkirakan Akan Mengalami Pemulihan Setelah dalam Dua Tahun Terakhir Mengalami Kontraksi

DENPASAR, MataDewata.com | Diseminasi Hasil Survei Bank Indonesia Provinsi Bali dengan tema “Perkembangan Terkini Dan Dampak Krisis Geopolitik pada Perekonomian Bali”. Menunjukkan pemulihan ekonomi global diprakirakan terus berlanjut meski lebih rendah dari proyeksi sebelumnya, akibat ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.
Berlanjutnya ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina berdampak pada pelemahan transaksi perdagangan, kenaikan harga komoditas dan ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah penyebaran Covid-19 yang menurun. Pertumbuhan ekonomi berbagai negara, seperti Eropa, Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok dan India diprakirakan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya.

“Melihat perkembangan tersebut, Bank Indonesia merevisi prakiraan pertumbuhan ekonomi global pada 2022 menjadi 3,5% dari sebelumnya sebesar 4,4%,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho pada acara Surya (Survei Bicara) Diseminasi Hasil Survei Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali di Denpasar, Rabu (20/4/2022).
Lanjut menyampaikan, volume perdagangan dunia juga diprakirakan lebih rendah sejalan dengan perlambatan ekonomi global dan gangguan rantai pasokan yang masih berlangsung. Harga komoditas global mengalami peningkatan, termasuk komoditas energi, pangan dan logam yang berakibat memberikan tekanan pada inflasi global.

Ketidakpastian pasar keuangan global juga masih tinggi seiring dengan masih berlanjutnya ketegangan geopolitik di tengah percepatan normalisasi kebijakan moneter di berbagai negara maju, termasuk AS, sejalan dengan semakin tingginya tekanan inflasi. Hal tersebut mendorong terbatasnya prospek aliran modal asing, khususnya portofolio dan tekanan nilai tukar negara berkembang, termasuk Indonesia.
Dipaparkan Trisno Nugroho, perbaikan ekonomi domestik diprakirakan tetap berlangsung seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat. “Hingga triwulan I 2022, perbaikan ekonomi terus berlanjut didukung oleh peningkatan konsumsi, investasi non bangunan dan kinerja ekspor. Sejalan dengan mobilitas penduduk dan aktivitas ekonomi yang membaik,” jelasnya.

Lanjut menyampaikan sejumlah indikator dini pada Maret 2022, seperti penjualan eceran, ekspektasi konsumen dan Promt Manufacturing Index (PMI) mengindikasikan terus berlangsungnya pemulihan ekonomi domestik. Pertumbuhan ekonomi juga ditopang kinerja positif berbagai lapangan usaha, seperti industri pengolahan, perdagangan, transportasi dan pergudangan, serta informasi dan komunikasi.
Sejalan dengan perbaikan ekonomi nasional, ekonomi Bali diperkirakan akan mengalami pemulihan setelah dalam dua tahun terakhir mengalami kontraksi. Hal ini disebabkan semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Bali seiring dengan beberapa kebijakan antara lain pelonggaran mobilitas masyarakat, pembukaan direct flights dari luar negeri, kebijakan pelonggaran PPLN (tanpa karantina, pemberlakuan VoA, dan pemberian VEA bagi ASEAN), pelaksanaan beberapa event internasional, serta keberlanjutan beberapa proyek di Bali. Rl-MD