Bamsoet Cegah Kebutaan di Indonesia Sinergi Bersama RS Mata Ramata dan Gerak BS Bali

Ingatkan Pentingnya Cegah Katarak

DENPASAR, MataDewata.com | Katarak sampai saat ini masih menjadi salah satu penyebab utama kebutaan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Hal tersebut ditegaskan Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat meninjau bakti sosial (Baksos) pengobatan katarak bagi masyarakat Bali yang digelar Rumah Sakit (RS) Mata Ramata bersama Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (Gerak BS) Bali, beberapa waktu lalu.

Bamsoet mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan mata dengan melakukan pencegahan sejak dini. “Berdasarkan World Report on Vision tahun 2019 diperkirakan secara global terdapat kurang lebih 2,2 miliar penduduk yang mengalami gangguan kebutaan,” ungkap Bamsoet lanjut menginformasikan bahwa operasi katarak sudah semakin dipahami masyarakat secara luas untuk memerangi kebutaan. “Penyembuhan katarak tidak terlalu rumit, hanya perlu operasi kecil yang dilakukan di rumah sakit,” pungkasnya.

Baca juga :  Ketua MPR RI Bamsoet Apresiasi Presiden Joko Widodo Sukses Gelar KTT G-20 di Bali

Pada kesempatan sama Direktur RS Mata Ramata, dr. I Gede Eka Bayu Putra menyampaikan, Baksos pengobatan katarak yang dilaksanakan merupakan rangkaian perayaan HUT ke-60 bagi Bamsoet. “Kedatangan Bapak Bamsoet merupakan kehormatan bagi RS Mata Ramata. Untuk itu kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada kami,” ungkapnya di Denpasar, Senin (19/9/2022).

Baca juga :  Jauhi Omicron, Bamsoet: Putus Mata Rantai Covid-19 Dengan Tidak Ke Luar Negeri

Dikatakan, RS Mata Ramata yang merupakan satu-satunya rumah sakit swasta khusus mata di Provinsi Bali yang dipercaya oleh Bamsoet dan Gerak BS Bali menjadi tempat pelaksanaan kegiatan bakti sosial. “Kegiatan bakti sosial ini, sebagai bentuk peran aktif RS Mata Ramata dalam mengurangi angka kebutaan akibat katarak di Provinsi Bali,” imbuhnya.

Dia menuturkan, sebelum dilakukan tindakan operasi katarak, dilakukan pemeriksaan/screening pasien katarak, operasi katarak, hingga pemeriksaan lanjutan pasca operasi katarak. “40 pasien telah dilakukan pemeriksaan/screening katarak pada hari minggu 4 September 2022 dan 10 pasien dinyatakan layak secara medis untuk menjalani operasi katarak,” tuturnya.

Baca juga :  Provinsi Bali Capai Peringkat Tertinggi Penerapan Prokes di Indonesia

Dia menambahkan, bakti sosial operasi katarak ini, tidak hanya dilakukan oleh dokter spesialis mata dari Divisi Katarak dan Bedah Refraktif (KBR) RS Mata Ramata saja, akan tetapi melibatkan dokter spesialis lainnya. “Kami melibatkan 22 dokter spesialis mata yang mahir dan terampil dari berbagai Divisi yang ada di RS Mata Ramata,” pungkasnya. Bs-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button