LPD Adat Penarungan Tumbuh Positif di Masa Pandemi Tahun Buku 2020
BADUNG, MataDewata.com | Tidak sedikit lembaga keuangan di Bali pada masa pandemi mengalami perubahan terutama pertumbuhan aset dan juga keuntungan/laba. Namun berbeda halnya dengan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Adat Penarungan yang ada di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung ini justru mengalami peningkatan aset.
Hingga akhir Desember tahun 2020 aset LPD mencapai Rp62,9 miliar dengan laba sebesar Rp1,5 miliar serta dana pembangunan ke desa adat mencapai Rp307 juta lebih. Hal itu terungkap saat Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) LPD Penarungan yang digelar secara sederhana, Minggu (17/1/2021).
Pemucuk LPD Adat Penarungan, I Wayan Sudiarta, S.E., mengungkapkan bahwa acara LPJ dilaksanakan secara sederhana karena masih dalam kondisi pandemi. “Kita hanya mengundang perwakilan setiap banjar sebanyak 3 orang saja ditambah Prajuru Desa Adat serta staf LPD,” katanya.
Selaku pengelola lembaga adat secara khusus mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Penarungan. Kendati di landa pandemi seperti saat ini, kepercayaan krama/warga terhadap LPD tetap tak tergoyahkan. Disamping juga dukungan para Prajuru di desa adat terutama Bendesa Adat Penarungan yang selama ini sudah banyak mendukung LPD.
Lebih lanjut Sudiarta menambahkan, di masa pandemi, kinerja LPD Penarungan secara umum semuanya tumbuh positif. Hanya saja, laba yang terkoreksi sekitar Rp200 juta dari tahun lalu ini, namun dapat dimaklumi dikarenakan adanya wabah.
“Kita di LPD, adanya wabah tidak sangat berpengaruh. Ini disebabkan masyarakat Penarungan mata pencariannya kebanyakan di sektor pertanian dan juga jasa. Untuk meringankan beban masyarakat di saat pandemi, kita dari LPD Penarungan telah berkontribusi berupa pembagian peket Sembako pada Juli lalu,” jelas Sudiarta.
Bantuan diberikan kepada Krama Penarungan sebanyak 450 paket sembako ditambah 20 paket Sembako pada para Pecalang di desa adat. Serta bantuan kepada Satgas Covid-19 berupa hand sanitizer dan juga perlengkapan yang dibutuhkan desa untuk memutus penyebaran virus. Total dana yang disiapkan mencapai Rp58 juta.
Ia menyebutkan, dari segi perkembangan aset LPD di tahun 2019 mencapai Rp55 miliar lebih. Sedangkan di tahun 2020 aset naik hingga mencapai Rp62,9 miliar, laba tahun 2019 sebesar Rp1,7 miliar. Sedangan tahun 2020 ada penurunan hanya Rp200 juta. Hinga akhir tahun 2020 laba LPD sebesar Rp1,5 miliar, dan dana pembagunan yang diserahkan di tahun buku 2020 ini sebesar Rp307 juta.
“Di tahun 2021 ini kita LPD akan berencana membuat program tepatnya di bulan Februari nanti akan kerja sama atau gathering bersama gerakan koperasi di Desa Adat Penarungan. Jumlah koperasi banyak tersebar di Desa Penarungan ada sekitar 29 koperasi yang selama sudah bekerja sama dengan LPD dalam hal penempatan dana dan juga kredit,” jelas Sudiarta.
Kata dia, nantinya di tahun 2021 kerja sama ini akan lebih dipererat. Kerja sama ini sejatinya bertujuan saling tukar informasi, sehingga lembaga keuangan yang ada di Desa Adat Penarungan bisa lebih kuat secara kelembagaan dan juga keuangan. Sudiarta berharap dukungan seluruh masyarakat Penarungan, dengan demikian apa yang ditargetkan di tahun 2021 dapat terwujud.
Sementara itu, I Made Widiada, S.H, M.Km, selaku Bendesa Adat Penarungan sangat mengapresiasi kinerja para pengurus LPD. Di masa pandemi ini telah mampu tumbuh positif terutama kontribusi LPD ke desa adat beruapa dana pembangunan yang rutin diberikan LPD.
“Tentunya selaku perwakilan masyarakat Penarungan mengucapkan terimakasih atas manfaat yang sudah diberikan LPD. Kepada seluruh masyarakat Penarungan yang berjumlah 11 banjar dinas serta 8 banjar adat agar tetap memberikan kepercayaan penuh pada pengelolaan dananya tetap di LPD,” tandasnya seraya mengatakan kontribusi LPD yang begitu besar ke desa adat akan membuat tingkat kepercayaan masyarakat terhadap LPD semakin meningkat. Ny-MD