Bank Indonesia Kuatkan Penanganan Inflasi di Kabupaten Buleleng

Gelontorkan Tiga Ton Beras dan Tabung Gas Oksigen

BULELENG, MataDewata.com | Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali, Trisno Nugroho bersama Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana gelar diskusi terkait strategi penyusunan laporan program unggulan untuk TPID Award 2022. Pada kesempatan tersebut juga membahas upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng dalam menekan inflasi serta percepatan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah, Kamis (16/9/2021).

KPwBI Provinsi Bali, Trisno Nugroho dihadapan Bupati Agus Suradnyana mengatakan, Kabupaten Buleleng dan Kota Denpasar menjadi daerah yang memberi dampak inflasi terbesar di Bali. Menyikapi hal ini Pemkab Buleleng diarahkan untuk melakukan langkah strategis menekan kenaikan harga barang kebutuhan pokok akibat tingginya permintaan.

“Bagaimana Buleleng sebagai kota yang disurvei oleh BPS terkait lima barang pokok, seperti cabai dan canang sari. Pemecahan bisa dengan produksi dan kerjasama antar daerah dan provinsi untuk jangka pendek,” ujar Trisno Nugroho.

Ditegaskannya, BI mampu memfasilitasi Pemkab Buleleng untuk melakukan kontak bisnis to bisnis yang melibatkan baik koperasi, BUMN/BUMD dan swasta untuk mendukung dan memenuhi kecukupan kebutuhan pokok jangka pendek. Mendukung hal tersebut juga ditegaskannya diperlukan langkah digitalisasi transaksi untuk memajukan sektor usaha, utamanya UMKM yang harus bisa tumbuh dengan baik di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

Trisno Nugroho juga mengapresiasi Pemkab Buleleng yang terus berupaya mendukung perluasan digitalisasi melalui berbagai peraturan di daerah. “Kami mengapresiasi Bapak Bupati (Agus Suradnyana, red) sudah mensupport agar ekonomi di Buleleng bisa perlahan kembali membaik dan kasus Covid bisa melandai dengan Prokes ketat,” ungkapnya.

Selanjutnya percepatan digitalisasi di Kabupaten Buleleng menurut Trisno Nugroho sudah berjalan dengan baik di tengah dukungan perbankan yang ada. Memiliki sekitar 800 ribu penduduk, saat ini kalangan melenial dinilai sudah turut memacu agar lebih banyak transaksi dilakukan secara non tunai atau cashless.

Ik/MD-Arisanku-BPR-Bali//16/2021/1bln

Ia melihat ada sembilan jenis pajak dan pendapatan daerah sudah dilakukan secara non tunai, tinggal sekitar 50 persen dari pendapatan retribusi daerah diarahkan untuk dilakukan secara cashless. Melalui kebijakan Bupati ia berharap target peningkatan pendapatan daerah bisa lebih ditingkatkan.

“Kita dorong PJSP atau e-commers, bank-bank untuk digunakan sebagai cannel. Ada ATM, Mobile dan Internet Banking. Jadi bisa dimana saja, dan meningkatkan pendapatan asli daerah di Buleleng. Bupati sangat mendorong melalui peraturan daerah,” tandas KPwBI, Trisno Nugroho seraya menegaskan digitalisasi sangat erat kaitannya dalam upaya memutus pandemi Covid-19.

Ik/MD-BPD-KUR//30/2021/f1

Pada kesempatan tersebut, Bupati Agus Suradnyana sangat mengapresiasi pemaparan dari KPwBI Trisno Nugroho agar inflasi di Kabupaten Buleleng terus bisa ditekan. Beberapa harga kebutuhan pokok yang mudah mengalami inflasi akan disiasati dengan melakukan kerjasama antar daerah. Kedepan diupayakan bisa dikembangkan sendiri. “Beberapa yang sifatnyanya memacu inflasi dipakai be to be antar kabupaten agar lebih cepat. Ataupun antar pulau juga bisa mengurangi kenaikan karena bertambahnya demand itu,” jelas Agus Suradnyana.

Diakhir acara KPwBI Trisno Nugroho menyerahkan bantuan tiga ton beras untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten Buleleng dilanjutkan penyerahan 50 paket Sembako dari BMPD Peduli Kabupaten Buleleng termasuk 50 tabung gas oksigen yang dialokasikan bagi rumah sakit. “Bantuan ini sekaligus untuk menginspirasi kepada lembaga lainnya untuk membantu. Mengendalikan inflasi dan mengendalikan Covid agar ekonomi di Buleleng bisa kembali bangkit,” tutupnya. MD-9

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button