Ini Strategi Pengembangan Pariwisata ke Depan!

Pemulihan Pariwisata Global Berlanjut

DENPASAR, MataDewata.com | Pemulihan kedatangan wisatawan akan terus berlanjut di tahun 2023. Secara umum, semua region menunjukkan pemulihan kedatangan wisatawan mancanegara dimana negara timur tengah menunjukkan progress pemulihan yang paling tinggi dan Asia Pasifik menempati posisi terakhir.

UNWTO Confidence Index menunjukkan OPTIMISME yang tinggi untuk Januari-April 2023 (119), lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2022 (71).

Berdasarkan proyeksi skenario dari World Tourism Organization (UNWTO) untuk tahun 2023, kedatangan wisatawan asing berpotensi mencapai 80% – 95% dari level pra-pandemi. Level ini lebih baik dibandingkan tahun 2022 yang pulih sebesar 63% dari level pra pandemi. Namun demikian, capaian ini tergantung dari tingkat pemulihan ekonomi negara, tingkat pemulihan kunjungan wisatawan di Asia Pasifik dan konflik geopolitik Rusia-Ukraina dan faktor-faktor lainnya.

Baca juga :  The Garuda Kepakkan Sayap Buka Bar di Ubud
Ik-MD-BPD Bali-BP//1/2022/fm

Data UNWTO per Januari 2023 yang dipublikasikan tanggal 17 Januari 2023 menunjukkan tren pariwisata global 2023 mulai bertumbuh dengan baik. Pada tahun 2022, lebih dari 900 juta wisatawan melakukan perjalanan internasional (2x lipat dari capaian di tahun 2021), namun masih 37% lebih rendah dari tahun 2019. Semua region menunjukkan peningkatan signifikan kedatangan wisatawan mancanegara di tahun 2022.

Baca juga :  Tim Kemenko Marves dan Parekraf RI Pantau Pelaksanaan Kebijakan Bebas Karantina dan VoA

Dalam rangka pemulihan kedatawangan wisatawan terdapat beberapa faktor pendorong yang berpotensi akan meningkatkan arus kunjungan global yaitu pelonggaran kebijakan travel di China dan terus menguatnya permintaan di Amerika Serikat. Di sisi lain, masih terdapat tantangan terkait dengan risiko inflasi global, kesehatan dan geopolitik.

BPD-Contact -Center
Ik-MD-CC-BPD-Bali//7/2023/fm

Ke depan, Bali dalam cakupan lebih luas yaitu Balinusra (Bali-NTB-NTT) diharapkan dapat menjadi super hub yang mampu menggabungkan sisi pariwisata (tourism hub), logistik (transshipment hub), dan infrastruktur dengan kawasan lainnya. Implementasi konsep super hub diharapkan dapat mendorong aktivitas pariwisata dan menciptakan multiplier effect terhadap kinerja pariwisata secara keseluruhan. BI-MD

Baca juga :  Bangkitkan Kepariwisataan Nasional Melalui Indonesia Time To Speak Up (ITTSU)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button