HUT ke-49 Smanela Denpasar Tampilkan Kesuksesan Kelola Sampah Menjadi Pupuk

DENPASAR, MataDewata.com | Kebanggaan besar dilihatkan di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-49 SMA Negeri 5 Denpasar (Smanela) karena sukses dapat membantu pemerintah dalam permasalahan sampah. Pengelolaan sampah menjadi salah satu topik yang harus dibahas secara tuntas oleh semua pihak termasuk sekolah.

SMA Negeri 5 Denpasar bekerjasama dengan kementerian Pertanian dalam hal ini, Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) untuk mengelola sampah menjadi sesuatu bernilai dan bermanfaat bagi lingkungan dan mengurangi sampah di lingkungan sekolah. Salah satu prestasi dalam pengelolaan sampah menjadi pupuk ini menambah kehangatan perayaan HUT Smanela, Jumat (10/2/2023).

Ik-MD-BPD Bali-BP//1/2022/fm

Rangkaian perayaan dimulai dari peninjauan hasil pengelolaan sampah menjadi pupuk dan kayu menjadi arang kepada semua undangan, pejabat dan alumni yang hadir. Kemudian dilanjutkan dengan perayaan HUT dan beberapa pementasan siswa (Pensi) yang juga melibatkan para guru menambah kemeriahan jelang satu Tahun Hut Emas Smanela itu.

Kepala Smanela, Cokorda Istri Mirah Kusuma Widiawati menyampaikan momentum perayaan HUT kali ini merupakan pertemuan awal untuk meningkatkan komunikasi dan jalinan silaturahmi antara siswa-siswi dilingkungan sekolah karena sebelumnya hanya lewat online dan tidak ketemu secara langsung.

“Saya pikir di pertemuan ini adalah pertemuan awal untuk meningkatkan komunikasi dengan anak-anak karenakan selama ini kita masih kan tidak ketemu tetapi di momen ini kita pakai silaturahmi dengan semua, jadi aktivitas anak betul-betul full untuk tahun ini contoh kita laksanakan tanggal 6, 7, 8 itu mereka sudah Pensi,” ujar, Cokorda Istri Mirah Kusuma Widiawati, Jumat (10/2/2023).

Baca juga :  ITB STIKOM Bali Kerja Sama dengan Fooyin University Taiwan

Lanjut menambahkan, sengaja membuat panggung yang begitu besar agar semua peserta didik dapat eksplor kemampuannya dalam berkreativitas di atas panggung. Terlebih lagi kurikulum merdeka belajar harus menekankan pada P5 Projects dan P3 (Profil Pelajar Pancasila) dalam meningkatkan kerjasama dan berkolaborasi dengan teman juga memunculkan kepercayaan dirinya sendiri.

“Pensi artinya mereka semua bisa eksplor kemampuannya dia untuk berkreativitas di panggung jadi kita sengaja membuat panggung sebesar ini tujuannya supaya anak yang satu kelas itu 10, 45 jadi mereka bisa berekspresi. Jadi di sana saya tarik kesimpulan bahwa kurikulum merdeka belajar ini itu menekan pada P5 Projects, yang berikutnya adalah P3 Profil Pelajar Pancasila,” tegasnya.

“Jadi bagaimana mereka berkolaborasi dengan teman, bagaimana memunculkannya kepercayaan dirinya, bagaimana mereka membimbing teman-temannya dan kita tidak main-main,” imbuh Cok Mirah sapaan akrabnya.

Baca juga :  Sejarah Berdirinya Universitas Hindu Indonesia (UNHI)

Lebih lanjut dirinya menyampaikan, pihaknya juga mengundang orang tua siswa atau wali murid untuk menyaksikan pementasan para siswa dan para orang tua siswa terlihat benar-benar memberi apresiasi atas kegiatan yang dilaksanakan. Bahkan kemeriahan diikuti 36 kelas yang ada dan dapat tampil dengan luar biasa. “Karena ini baru pertama kali, bagaimana kita pensi karena itu ada permennya yang harus dilakukan untuk menggolkan kurikulum merdeka belajar yang eksplor kepada anak-anak karena itu bagus sekali,” tuturnya.

Lebih jauh dirinya menegaskan bahwa, sekolah yang diasuhnya dapat membuat pupuk dari sampah yang harapannya Samanela bisa menjadi contoh bagi sekolah lainnya. Mampu menunjukkan prestasi dalam penanganan sampah, sehingga tidak akan terjadi kemacetan akibat pengangkutan sampah. Disamping potensi pengelolaan bisa memiliki nilai ekonomi.

“Kami di sekolah tidak mau gagal, jadi kita akan bantu pemerintah dengan cara sampah berbasis pupuk ini kita akan lakukan disini, terbuktikan sudah ada. Jadi kita menjual kalau ada yang mau silahkan beli. Yah barang Rp5 ribu ada arang kita buat jadi itu semua nanti ke depan saya akan bawa ke sekolah-sekolah sesuai dengan keinginan anak-anak kita akan menjual itu keliling tentu kita bergandeng tangan dengan BPSIP kementerian pertanian itu yang luar biasa buat kami,” tegasnya.

Baca juga :  Kreatif, Berkat Daun Kelor Leny Berhasil Raih Gelar Sarjana Teknologi Pertanian Universitas Udayana
Ik-MD-KUR-BPD-Bali//2/2022/fm

Disisi lain dirinya menargetkan ke depan akan memaksimalkan program yang sudah dirintis adan apa yang dimiliki oleh sekolah akan dibangkitkan kembali dan tentunya ada kerjasama dengan pemerintah. Sebelumnya sudah bekerjasama dengan kementerian Pertanian atau BPSIP untuk mengelola sampah hasilnya cukup bagus dan memotivasi anak-anak juga sebagai pengetahuan sehingga dapat menanamkan tanaman halaman kendatipun itu sempit tapi dapat menghasilkan buah secara terus menerus.

“Untuk target saya ke depan akan lebih memaksimalkan itu dan apa yang dipunyai oleh sekolah walaupun itu mines saya akan bangkitkan terbukti kita bekerjasama dengan BPSIP itu kan tujuannya dari kementerian bukan dari pemerintah kota, provinsi pun tidak ini dari kementerian kita kerjasama bagus dan dia akan siap memberikan kepada anak-anak didik kita sehingga dari mereka yang tidak punya kebun di rumah karena rumahnya sempit kita akan kondisikan mereka bisa menanam tanaman hanya dalam pot dengan terus menerus berbuah,” tutupnya. On-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button