ITB STIKOM Bali Siapkan 6.500 SDM Siap Kerja Skala Lokal, Nasional dan Luar Negeri

DENPASAR, MataDewata.com | Sejak bertransformasi dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer menjadi Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali kampus ternama di Bali ini terus melakukan inovasi dan kreativitas. Jumlah mahasiswa terdaftar yang sedang belajar saat ini sekitar 6.500 orang dimana 80% merupakan putera/i di Bali, sedangkan sisanya berasal dari Jawa, Nusa Tenggara, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua bahkan dari luar negeri.

Rektor ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan menyampaikan, rata-rata masa tunggu alumni ITB STIKOM Bali hanya memerlukan waktu 40 hari atau satu bulan lebih untuk segera masuk ke dunia kerja ataupun dunia wirausaha. Hal tersebut dijelaskan antara lain disebabkan oleh tingginya permintaan dari berbagai usaha dan industri akan kebutuhan tenaga TIK.

“Setiap hari ITB STIKOM Bali menerima permintaan tenaga kerja bidang TIK (kadang-kadang juga non TIK) rata-rata 3 perusahan baik melalui surat, email, telpon, dan tidak jarang pula yang langsung datang ke kampus bahkan sampai dengan melakukan perekrutan di kampus,” ujar Dadang Hermawan pada acara Coffe Morning ITB STIKOM BALI dengan Media di Bali Duta Orchid Garden Denpasar, Rabu (9/2/2022).

Ditambahkan, hal tersebut terjadi karena ditunjang adanya bagian yang khusus menangani bimbingan karir baik bagi alumni maupun bagi para mahasiswa tingkat akhir. Dimana tugas utamanya memberikan informasi, konsultasi maupun menyalurkan para alumni maupun mahasiswa memasuki dunia kerja atau dunia wirausaha.

Baca juga :  Hanya mahasiswa ITB STIKOM Bali yang Lulus Seleksi Program Kampus Mengajar

“Ada dua fenomena yang menarik yakni sebuah BUMN yang sudah tiga tahun berturut-turut datang ke kami untuk mencari 1000 orang sarjana komputer dan selalu tidak terpenuhi. Juga dari salah satu instansi penegak hukum yang datang untuk menginformasikan bahwa sudah tiga tahun berturut-turut formasi ASN/PNS-nya yang bidang IT tidak memenuhi kuota sedangkan untuk bidang/jurusan/Prodi lain selalu membludak,” ungkapnya.

Sampai saat ini ITB STIKOM Bali telah bekerjasama dengan 199 mitra dari kalangan pemerintah, BUMN, Industri dan Perbankan. “Sekarang ini kita akan ber-MOU dengan puluhan media dan juga dengan satu bank serta satu yayasan dari Ubud yang concern dengan budaya yang dikolaborasikan dengan teknologi informasi,” jelas Dadang Hermawan pada acara tersebut.

ITB STIKOM Bali memiliki dua Fakultas yakni Fakultas Informatika dan Komputer dengan tiga Program Studi (Prodi) yakni Sistem Informasi, Sistem Komputer dan Teknologi Informasi (semua S1) dan ada tambahan 2 program dua gelar yakni dengan Help University di Kuala Lumpur dan Dengan Binus University di Jakarta serta Fakultas Bisnis dan Vokasi dengan dua Program Studi yakni Bisnis Digital (S1) dan Manajamen Informatika (D3). Program Magister Komputer (S2) sedang dalam proses pengurusan ijin dari Ditjen Dikti Ristek.

Baca juga :  Langkah Dr. Dadang Hermawan Menuju Senayan Semakin Kuat

Ditambah terobosan kerjasama yang dilakukan yakni Program Internship atau magang secara Daring dengan Lithan EduClass Singapore yang dikaitkan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. “Program kerjasama dengan Singapura telah mulai pada tanggal 4 Oktober 2021 lalu dengan peserta sekitar 100 orang dimana para mahasiswa akan disalurkan magang pada tahun kedua sampai dengan tahun keempat dengan mendapatkan uang saku sampai dengan Rp100 juta per tiga tahun atau Rp33 juta per tahun atau sekitar Rp 2.750.000 per bulan dan biaya kuliah ditanggung oleh perusahaan tempat magang,” ungkapnya.

Ik/MD-MKN/SB//2/2021/fm

Ditambahkan, ada 2.000-an perusahaan berskala internasional yang berkantor di Singapura telah siap menerima magang online dari seluruh mahasiswa ITB STIKOM Bali. Saat ini sedang dibuka proses pendaftaran batch 2 sampai dengan tanggal 20 Pebruari 2022. Terobosan lainnya program kuliah sambil magang atau kerja ke Jepang.

“Saat ini 15 orang mahasiswa kami sedang magang ke Jepang dan lima orang lagi menunggu pemberangkatan karena visa magang yang belum dibuka. Para mahasiswa yang sedang ngantri untuk diproses penempatan ke Jepang baik untuk kuliah sambil magang atau kerja mencapai 200 orang,” tambah Dadang Hermawan.

Para Mahasiswa yang menjalankan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh Kemenristekdikbud adalah: Pertukaran mahasiswa dengan STT Bandung sebanyak 30 orang, pertukaran mahasiswa dengan kampus lain yang dibiayai kementerian sebanyak masing-masing 20 orang (inbond dan outbond), Program Kampus Mengajar sebanyak 8 orang, program Studi Independent sebanyak 10 orang sedang program pemagangan 23 orang.

Baca juga :  Makin Berkualitas, SMP Cipta Dharma Diakreditasi BAN

ITB STIKOM Bali juga memiliki bagian Inkubator Bisnis, Inkubator Bisnis STIKOM Bali, Unit Unggulan Membentuk Calon Technopreneur Masa Depan Bentukan Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali. Inkubator bisnis STIKOM Bali sebagai salah satu penggerak dalam pengembangan ekosistem usaha di Bali sudah banyak berkontribusi dalam pengembangan berbagai usaha rintisan berbasis teknologi informasi.

“Program pendampingan yang dilaksanakan dirancang sedemikian rupa dari tahap pra-inkubasi, inkubasi, hingga pasca inkubasi sehingga mampu memberikan pelayanan sesuai fase pengembangan usaha peserta,” bebernya.

Di akhir tahun 2021, ITB STIKOM Bali kembali menjadi PTS No 1 dari 161 PTS di Bali Nusra berdasarkan Webometrics Rangking of World Universities. Pada kegiatan tersebut Dadang Hermawan juga tidak lupa menyampaikan apresiasi tas kerjasama yang terjalin dengan pihak media dan wartawan. “Kami (ITB STIKOM Bali, red) menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada rekan wartawan dari berbagai media yang selama ini telah banyak berperan ikut membesarkan ITB STIKOM Bali,” tutup pria yang selalu terbuka dengan media dan wartawan. Dh-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button