PT Jamkrida Bali Mandara (Perseroda) Tumbuh Positif di Tengah Tantangan Ekonomi Global
RUPS Tahun Buku 2022, Laba Bersih Meningkat 11% dari Tahun 2021
DENPASAR, MataDewata.com | PT Jamkrida Bali Mandara (Perseroda) telah menjadi mitra penting bagi banyak pengusaha mikro kecil menengah di Bali dalam membantu pengusaha kecil memperoleh akses ke pembiayaan yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis mereka. Dalam menjalankan misi perusahaan, Jamkrida Bali telah mencatat beberapa pencapaian yang signifikan. Selama 11 tahun beroperasi, Jamkrida Bali telah memberikan penjaminan kredit kepada ribuan UMKM di Bali dan sekitarnya.
Pada hari Jumat (3/3/2023) Jamkrida Bali Mandara menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2022 (RUPS TB 2022) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) di Four Star by Trans Hotel Renon, Denpasar, Bali. Pelaksanan RUPS ini dihadiri oleh seluruh pemegang saham yaitu Pemerintah Provinsi Bali dan seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Bali.
RUPS TB 2022 Jamkrida Bali dipimpin Direktur Utama PT Jamkrida Bali Mandara (Perseroda), I Ketut Widiana Karya sekaligus membuka secara resmi RUPS TB 2022. Dalam kesempatan tersebut disampaikan bahwa di tengah pemulihan kondisi perekonomian di tahun 2022 Jamkrida Bali mampu menunjukkan eksistensinya dengan pertumbuhan dan performa kinerja keuangan yang positif.
Bahkan mampu memberikan manfaat multiplier effect kepada UMKM di Bali. Hal tersebut tercermin dari Laporan Keuangan Tahun Buku 2022 (audited), pencapaian laba bersih tahun berjalan sebesar Rp4,77 miliar atau meningkat sebesar 11% dari tahun 2021. Peningkatan jumlah aset menjadi Rp381,96 miliar yang tumbuh 5,73% dari tahun sebelumnya. Total Terjamin tahun 2022 sebesar 91.831 terjamin yang secara persentase meningkat 25,91% dari tahun 2021.
Diikuti dengan terealisasinya Total Plafon Penjaminan tahun 2022 sebesar Rp4,8 triliun yang secara akumulasi menjadi Rp35 triliun sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2022. Dari total penjaminan tersebut, Jamkrida Bali menjamin sektor produktif seperti perdagangan, pertanian, peternakan, industri kreatif, Surety Bond dan Kontra Bank Garansi serta menjamin sektor non produktif.
Jamkrida Bali telah bekerja sama dengan 812 partner usaha yang terdiri dari 53 BPD Bali (Pusat, Cabang dan Capem), 1 Bank Umum, 121 BPR, 254 Koperasi, 301 LPD, 44 BUMDes, 1 LPDB, 1 Perusahaan Daerah, 3 Modal Ventura (Pusat dan Cabang), 2 Perusahaan Asuransi, 1 Broker dan 30 Agen Penjamin. ”Pencapaian tersebut tidak terlepas dari strategi dan inovasi perusahaan serta dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak yang bersinergi dalam menjawab tantangan ekonomi global pasca pandemi Covid-19,” ujar Direktur Utama Jamkrida Bali, I Ketut Widiana Karya.
Sementara itu, Direktur Jamkrida Bali, I Ketut Indra Satya Dharma Putra menuturkan bahwa di tahun 2023 Jamkrida Bali menargetkan pencapaian Plafon Penjaminan sebesar Rp4,1 triliun yang terdiri dari penjaminan kredit sebesar Rp3,58 triliun dan Rp586,5 miliar penjaminan non kredit dengan tetap mengutamakan sektor produktif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan regional Bali.
Menjelang usianya yang ke-12 tahun pada pertengahan tahun 2023 ini, Jamkrida Bali terus berupaya untuk berinovasi dalam memperkuat strategi dan sinergi antara lini bisnis dan pemasaran Penjaminan Kredit dan Non Kredit melalui transformasi digital di tengah perkembangan bisnis modern.
“Cita-cita Jamkrida Bali ke depan adalah dapat memberikan total solution dalam mendukung pengembangan sektor bisnis UMKM di Bali dalam memperoleh akses ke pembiayaan dan meningkatkan pertumbuhan bisnis mereka. Saat ini Jamkrida Bali fokus untuk mengembangkan sistem teknologi informasi untuk memperkuat kesiapan Jamkrida Bali bertransformasi digital,” jelas Direktur Jamkrida Bali, I Ketut Indra Satya Dharma Putra yang lanjut menyampaikan perkembangan produk dan layanan tersebut kedepannya diharapkan dapat memberikan pengalaman penjaminan digital yang seutuhnya kepada masyarakat.
Atas hasil kinerja perusahaan yang baik, Jamkrida Bali telah menerima beragam penghargaan dari prestasinya sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Salah satunya adalah penghargaan dari pihak berwenang atas kontribusinya dalam mendukung pengembangan UMKM dengan berbagai program CSR yang telah disalurkan kepada UMKM di Bali.
Pada tahun 2019, perusahaan ini meraih penghargaan “The Best Non-Bank Financial Institution” dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pada tahun 2020, perusahaan ini dinobatkan sebagai “The Best of the Best Non-Bank Financial Institution” oleh Majalah Infobank. Dalam mendukung Keterbukaan Informasi Publik sebagai perusahaan Good Corporate Governance (GCG), pada tahun 2022 Jamkrida Bali juga memperoleh penghargaan tertinggi yaitu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kualifikasi Badan Publik Terinformatif yang merupakan anugerah dari Komisi Informasi Provinsi Bali (KIPB).
Seiring dengan konsistensi pencapaian prestasi dan kinerja positif Jamkrida Bali di tahun 2022, Dewan Komisaris sangat berharap para pemegang saham dapat memberikan dukungan lebih maksimal berupa tambahan penyertaan modal untuk meningkatkan kapasitas penjaminan yang lebih besar.
Dukungan itu sangat diperlukan karena Jamkrida Bali telah berkomitmen menyukseskan program pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam pemenuhan modal bagi UMKM yang usahanya layak namun kesulitan mengakses kredit karena keterbatasan agunan (jaminan fisik atau collateral). Dengan dukungan dari pemerintah dan berbagai pihak, Jamkrida Bali diharapkan dapat terus tumbuh dan berkembang dalam mendukung pengembangan UMKM untuk memperkuat ekonomi Bali pada khususnya dan pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan. Gg-MD