Ini Infografi Inflasi Bali Maret 2024
DENPASAR, MataDewata.com | Bulan Maret 2024, secara bulanan Provinsi Bali mengalami inflasi sebesar 0,93 (mtm) atau 3,67% (yoy). Inflasi terutama disumbang oleh kenaikan harga daging ayam ras, beras, telur ayam ras, cabai rawit, canang sari. Sementara itu, laju inflasi yang lebih tinggi masih tertahan oleh penurunan harga jagung manis dan baju kaos berkerah pria.
Isu Strategis Bali:
Kenaikan permintaan harga makanan jadi dan pakaian pada bulan puasa dan Idulfitri, yang didahului dengan kenaikan gaji ASN dan UMP, berpotensi mendorong kenaikan permintaan yang lebih tinggi dari prakiraan.
Potensi adanya virus ternak dan tumbuhan akibat musim kemarau basah, serta periode pancaroba yang diprakirakan berlangsung pada bulan Maret hingga April 2024.
Ekspektasi penurunan harga beras oleh pelaku pasar akibat semakin banyaknya area pertanian yang telah memasuki masa panen di bulan April sehingga menambah produksi beras, berpotensi menahan laju kenaikan harga beras yang lebih tinggi.
Penambahan lahan untuk komoditas hortikultura (cabai) di Kab. Buleleng dan Badung, berpotensi meningkatkan pasokan dan kemandirian pangan.
Upaya TPID Bali:
Melaksanakan kegiatan operasi pasar dan sidak pasar; TPID Provinsi Bali melakukan pencanangan GENTA PATEN (Gerakan Tanam Cepat Panen) Provinsi Bali; Perluasan lahan tanam di Provinsi Bali, seperti yang dilakukan di Badung menambah luas tanam bawang merah seluas 10 Ha, sebagai perluasan demplot bawang merah; Pemetaan saluran irigasi di seluruh Bali untuk memastikan kecukupan air area persawahan.
Sosialisasi Surat Edaran Pj. Gubernur Bali terkait gerakan tanam tanaman pangan yang melibatkan OPD dan siswa/I; TPID Provinsi Bali telah melaksanakan rapat koordinasi wilayah Bali Nusra pada 15 Maret 2024 yang dilakukan menjelang HBKN; serta TPID Provinsi Bali terus meningkatkan peran Perumda. Kh-MD