Bank Indonesia Resmikan S.I.A.P QRIS Bank BPD Bali Wujudkan Pasar Seni Ubud Go Digital
Layani Transaksi Cross Border Thailand dan Malaysia
GIANYAR, MataDewata.com | Digitalisasi telah terbukti menunjukkan peranan penting sebagai game changer, terutama dalam menanggapi krisis, pandemi serta mendukung kegiatan ekonomi dan membuka akses keuangan. Secara substansial akan membuka berbagai peluang dalam perekonomian serta mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan melalui inovasi, efisiensi dan peningkatan akses ke layanan keuangan.
Terkait hal tersebut, regulator harus memastikan efektivitas adopsi teknologi digital dan pada saat yang sama tetap mendukung inovasi serta menjaga perluasan penetrasi teknologi dengan disertai mitigasi risikonya.
Mendorong terwujudnya ekosistem digital, khususnya di sektor perdagangan ritel guna mendorong konsumsi masyarakat dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Bali, Bank BPD Bali berkolaborasi dengan Bank Indonesia menyelenggarakan kegiatan Siap, Inovatif, Aman, Pakai QR Code Indonesian Standar (S.I.A.P QRIS) Pasar Seni Ubud Go Digital, Sabtu (3/6/2023).
Hadir langsung dalam kegiatan tersebut Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Bupati Gianyar, I Made Mahayastra, Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma beserta jajaran Komisaris dan Direksi Bank BPD Bali serta undangan tokoh puri dan masyarakat lainnya.
Perry Warjiyo menyampaikan, sasaran dari Program S.I.A.P QRIS adalah pasar tradisional, karena pasar tradisional dianggap sebagai jantung kegiatan ekonomi masyarakat. Menjadi salah satu prioritas perluasan digitalisasi yang membutuhkan komitmen tinggi untuk mengarahkan masyarakat, terutama di area pasar agar lebih sigap mengoptimalkan transaksi non tunai menggunakan QRIS.
Nyoman Sudharma menyampaikan, Bank BPD Bali menggencarkan transaksi menjadi nontunai atau cashless melalui S.I.A.P QRIS sekaligus untuk membantu para pedagang pasar belajar menyusun laporan keuangannya, serta meningkatkan urgensi opsi pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman dan handal.
Selanjutnya ditegaskan pria asal Desa Ungasan Badung ini, hal tersebut sekaligus akan meningkatkan produktivitas sektor riil, yang pada akhirnya akan berdampak pada perbaikan ekonomi. “Dilihat dari tren ke depan, pembeli adalah kaum milenial yang sedikit membawa uang tunai dan sudah menggunakan teknologi digital dalam melakukan transaksi. Hal ini juga dapat meminimalisir peredaran uang palsu di area pasar tradisional,” terang Direktur Nyoman Sudharma.
Kolaborasi Bank BPD Bali dengan Bank Indonesia dalam menciptakan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan efisien, menunjukkan komitmen Bank BPD Bali dalam mendukung program pemerintah.” Karena searah dengan bagian dari bertransaksi secara digital di mana hal tersebut selaras dengan Tatanan Kehidupan Era Baru, sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru,” ungkapnya menerangkan.
Selain penggunaan QRIS oleh masyarakat lokal, dalam acara tersebut juga disediakan live experience transaksi QRIS Cross Border dari wisatawan Thailand dan Malaysia. Diketahui, Sebelumnya, Bank BPD Bali bersama Bank Indonesia telah mengembangkan fitur kanal QRIS Lintas Negara (Cross border) yang bisa bertransaksi QRIS dari BPD Bali Mobile di merchant Luar Negeri yang dimulai dari negara Thailand hingga kini Malaysia.
Terhubungnya pembayaran QR lintas negara antara Indonesia, Thailand dan Malaysia merupakan bukti nyata penguatan kerja sama dalam kerangka Regional Payment Connectivity (RPC) untuk mendorong pembayaran lintas negara yang lebih cepat, lebih murah, lebih transparan dan lebih inklusif, terutama bagi usaha mikro, kecil dan menengah.
“Kerja sama ini akan memberikan lebih banyak pilihan bagi pengguna layanan transaksi pembayaran lintas batas sekaligus menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi, mendorong inklusi ekonomi dan keuangan digital serta mendukung stabilitas makroekonomi dengan mendorong penggunaan mata uang lokal secara lebih luas untuk transaksi bilateral dalam Kerangka Transaksi Mata Uang Lokal dalam bentuk Local Currency Settlement (LCS),” ungkapnya didampingi para direksi dan komisaris bang milik masyarakat Bali itu.
Harapannya bagi pemulihan ekonomi pasca-pandemi adanya interkoneksi pembayaran yang dibangun tidak hanya memberikan kenyamanan yang lebih besar bagi para wisatawan, tetapi juga memberikan manfaat bagi sektor pariwisata dan ritel bagi negara yang terlibat. Bank BPD Bali sebagai satu-satunya Bank Pembangunan Daerah yang dapat berpartisipasi sebagai penerbit (issuer) melalui BPD Bali Mobile.
“Sebagai pengelolaan merchant/pedagang melalui BPD Bali Merchant dalam implementasi QRIS Antarnegara. Dengan demikian, semua nasabah Bank BPD Bali yang sudah menjadi user BPD Bali Mobile dan menjadi Merchant QRIS Bank BPD Bali sudah dapat melakukan dan/atau menerima transaksi QRIS Antarnegara kawasan ASEAN (Thailand dan Malaysia),” tutup Nyoman Sudharma sembari menyampaikan transaksi penggunaan QRIS Bank BPD Bali setiap bulan hampir mencapai Rp30 miliar. Nr-MD