Wayan Koster (Gubernur Bali) Berhasil Melembagakan Warisan Pengobatan Usada

Masuk dalam Pengobatan Kesehatan Tradisional

DENPASAR, MataDewata.com | Pengobatan Tradisional Usada sebelum Wayan Koster menjabat sebagai Gubernur Bali periode 2018- 2023 hanya menghiasi khasanah literatur warisan budaya usada Bali dalam berbagai kajian. Prakteknya belum bisa dilaksanakan di layanan kesehatan.

Wayan Koster memasukkan pelayanan kesehatan tradisional Bali dalam Jaminan Kesehatan Nasional Krama Bali Sejahtera (JKN-KBS). Kini hadir D4 Kesehatan Tradisional di Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar.

Terbitnya Peraturan Gubernur Bali No: 55 Tahun 2019 (di Masa Pemerintahan Wayan Koster) meletakan pondasi hukum pelaksanaan pelayanan kesehatan tradisional Bali. Termasuk didalamnya mewajibkan praktek pelayanan kesehatan tradisional Bali di fasilitas kesehatan tingkat 1 (Puskesmas) hingga tingkat lanjut (rumah sakit).

Di lapangan saat ini, praktek pengobatan tradisional Bali di Puskesmas dan Rumah Sakit belum berjalan semulus yang direncanakan. Hal ini disebabkan oleh persyaratan sumber daya manusia (SDM) tenaga kesehatan tradisional yang harus memiliki Surat Tanda Register Tenaga Kesehatan Tradisional (STRTKT).

Persyaratan pengusada Bali agar bisa mengajukan STRTKT harus lulus dari pendidikan vokasional D3 atau D4 Kesehatan Tradisional. Sampai saat ini pendidikan D4 Kesehatan Tradisional hanya diselenggarakan oleh UNJ Yogyakarta dan Airlangga. Kedua, D4 ini tidak menempatkan praktek Usada Bali sebagai Unggulan lulusannya.

Terkait kendala itu, Wayan Koster tidak pernah menyerah dalam mengajegkan pelaksanaan pengobatan tradisional Bali. Membuat Tim Kelompok Ahli yang mendampingi hal ini selama Wayan Koster memimpin terus berjuang tanpa henti berupaya membantu mewujudkan cita-cita luhur Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng itu.

Tim ini bersama UNHI menyusun kurikulum pendidikan D4 Kesehatan Tradisional dengan keunggulan Usada Bali. Perjuangan dan perjalanan tidak kenal lelah akhirnya atas ijin dan berkah Betara Lelangit (Yang Kasa) ijin penyelenggaraan pendidikan D4 Kesehatan Tradisional dengan keunggulan Usada Bali diijinkan oleh Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI No: 90/D/0/2024, tertanggal 19 Maret 2024, tentang Ijin Penyelenggaraan Pendidikan Vokasional D4 Kesehatan Tradisional di UNHI.

Selanjutnya, Pendidikan D4 Kesehatan Tradisional UNHI akan meluluskan Tenaga Kesehatan Tradisional (Nakes Trad). Lulusan D4 ini menurut UU No: 36Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan serta berhak mendapatkan STRTKT. Tentu hal itu terwujud tidak terlepas dari niat baik dari Gubernur Wayan Koster dalam mengajegkan pelayanan kesehatan tradisional Bali.

Baca juga :  Dampingi Wamenkes, Cok Ace Dukung Resiliancy Alkes dalam Negeri

“Akhirnya mendapatkan restu dari Betara Lelangit, warisan beliau akan real dapat dinikmati dan memberikan kesejahteraan bagi generasi Bali,” ujar Dosen Farmasi FMIPA Unud, Prof. Apt. Dr.Rer.nat. Drs. I Made Agus Gelgel Wirasuta, M.Si., (Tim Kelompok Ahli masa Gubernur Bali periode 2018- 2023, Wayan Koster) di Denpasar, Kamis (3/2024/2024).

Warisan pengobatan usada tidak hanya terukir pada lontar, namun menjadi sumber ilmu kesehatan yang diterapkan dalam pelayanan kesehatan. Tenaga Kesehatan Tradisional (Nakestrad) adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan tradisional serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan tradisional yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan tradisional.

Peluang Kerja Lulusan D4 Kesehatan Tradisional UNHI
Tenaga kesehatan tradisional dapat bekerja di berbagai peluang, termasuk klinik, Puskesmas dan masyarakat. Peluang karier tenaga kesehatan tradisional di dunia pariwisata dapat menjadi pilihan menarik. Meskipun tidak selalu terlihat secara eksplisit, ada beberapa peran yang dapat diisi oleh tenaga kesehatan tradisional dalam industri pariwisata.

Berikut beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan: Health Tourism (Wisata Kesehatan): Di era saat ini, banyak orang mencari pengalaman kesehatan yang holistik saat berlibur. Indonesia memiliki potensi besar dalam health tourism, terutama dengan kekayaan budaya dan tradisi pengobatan tradisional.

Tenaga kesehatan tradisional dapat berperan dalam menyediakan layanan kesehatan alternatif bagi wisatawan yang mencari pengalaman kesehatan yang berbeda. Pengelolaan Kawasan Wisata: Tenaga kesehatan tradisional dapat berkontribusi dalam pengelolaan kawasan wisata.

Mereka dapat memberikan edukasi kesehatan kepada wisatawan, mengenali potensi risiko kesehatan di area wisata, dan memberikan saran tentang pencegahan dan perawatan. Pengobatan Alternatif: Beberapa wisatawan mungkin tertarik pada pengobatan alternatif selama perjalanan mereka.

Tenaga kesehatan tradisional dapat berperan dalam menyediakan layanan seperti pijat tradisional, akupunktur atau ramuan herbal. Promosi Kesehatan: Tenaga kesehatan tradisional dapat berpartisipasi dalam kampanye promosi kesehatan di destinasi pariwisata. Mereka dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang kesehatan dan memberikan informasi tentang praktik kesehatan yang baik.

Baca juga :  Gubernur Wayan Koster Dan Tjok Oka Sukawati Tutup Bulan Bahasa Bali Ke-V Tahun 2023

Konsultan Pariwisata: Tenaga kesehatan tradisional yang memiliki pengetahuan tentang budaya lokal dan pengobatan tradisional dapat bekerja sebagai konsultan pariwisata. Mereka dapat membantu mengintegrasikan aspek kesehatan tradisional ke dalam pengalaman wisata.

Wellness Tourism merupakan tren yang semakin berkembang di dunia pariwisata. Tenaga kesehatan tradisional memiliki peran penting dalam industri ini. Berikut adalah penjelasan mengenai peluang kerja dan usaha tenaga kesehatan tradisional di dunia Wellness Tourism: Pengembangan Produk Lokal: Pemerintah dan industri pariwisata semakin memperhatikan pengembangan produk lokal berbasis kearifan tradisional.

Tenaga kesehatan tradisional dapat berkontribusi dengan mengembangkan herbal drink, aroma terapi dan makanan sehat menggunakan bahan baku lokal. Ini tidak hanya mendukung perekonomian lokal, tetapi juga memperkaya pengalaman wisatawan. Penggabungan Tradisional dan Modern: Tenaga kesehatan tradisional dapat menggabungkan pengetahuan tradisional dengan ilmu pengetahuan modern.

Misalnya, menggabungkan pengobatan herbal dengan teknologi digital untuk menciptakan pengalaman kesehatan yang holistik. Konsultan Kesehatan: Tenaga kesehatan tradisional dapat bekerja sebagai konsultan kesehatan di destinasi wellness. Mereka dapat memberikan saran tentang penggunaan ramuan tradisional, praktik kesehatan dan pencegahan penyakit.

Pengembangan Kawasan Khusus: Pemerintah telah mencanangkan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Sanur, Bali. KEK ini bertujuan untuk membangun fasilitas kesehatan berkualitas tinggi dan menciptakan lapangan kerja. Inovasi Teknologi: Pemanfaatan teknologi digital dan inovasi dalam layanan kesehatan menjadi peluang bagi tenaga kesehatan tradisional.

Penggunaan aplikasi, telemedicine dan platform online dapat memperluas jangkauan layanan. Prediksi keberlanjutan tenaga kesehatan tradisional dalam 10 tahun mendatang adalah suatu hal yang menarik untuk dipertimbangkan. Ada beberapa faktor yang dapat membantu kita memahami tren dan peluang di bidang ini: Peningkatan Kesadaran Kesehatan: Masyarakat semakin sadar akan pentingnya kesehatan holistik dan alternatif.

Tenaga kesehatan tradisional dapat memainkan peran penting dalam menyediakan layanan kesehatan yang berbasis pada pengobatan tradisional. Pengakuan Resmi: Beberapa negara mulai mengakui tenaga kesehatan tradisional sebagai bagian dari sistem kesehatan. Ini dapat membuka peluang kerja dan pengakuan lebih lanjut bagi praktisi tradisional. Wisata Kesehatan: Industri wisata kesehatan terus berkembang.

Tenaga kesehatan tradisional dapat berperan dalam menyediakan layanan kesehatan alternatif bagi wisatawan yang mencari pengalaman kesehatan yang berbeda. Penggabungan Tradisional dan Modern: Penggabungan pengetahuan tradisional dengan teknologi modern dapat menciptakan peluang baru. Misalnya, penggunaan telemedicine atau aplikasi kesehatan berbasis teknologi.

Baca juga :  Gubernur Bali Bersama Bupati Bangli Meletakan Batu Pertama Pembangunan Pasar Singamandawa Kintamani

Pendidikan dan Pelatihan: Investasi dalam Pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan tradisional dapat meningkatkan kualitas layanan dan membuka peluang kerja. Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan tingginya kebutuhan dan peluang kerja sebagai Tenaga Kesehatan Tradisional dengan STRTKT, seperti kebutuhan pelayanan pengobatan Kesehatan Tradisional di Puskesmas, Rumah Sakit dari type D sampai A.

UU Kesehatan No: 17 Tahun 2023, bertujuan peningkatan pelayan Kesehatan pada Preventif dan Promotif, hal ini akan menuntut peningkatan kebutuhan Nakestrad, di mana pada awal 2023 hanya tercatat 447 orang. Tingginya kebutuhan dunia wisata kebugaran, menjadi kebutuhan khusus Nakestrad.

Pendidikan vokasional D4 Kesehatan Tradisional UNHI memberikan kompetensi kearifan lokal, Kesehatan Tadisional Bali, mengacu pada Peraturan Gubernur Bali No: 55 Tahun 2019. Keahlian khusus yang diberikan pada pendidikan D4 Kesehatan Tradisional UNHI menjadi pembeda dan keunggulan lulusan D4 Kesehatan Tradisional UNHI.

Adapun Profil Lulusan D4 Kesehatan Tradisional UNHI Adalah:
1. Tenaga Kesehatan Tradisional, dengan: ketrampilan, manajemen layanan dan edukator bidang Usada Bali. Tenaga Kesehatan Tradisional mampu memberikan pelayanan pengobatan tradisional Indonesia dengan keunggulan kearifan lokal Bali (Usada Bali).
2. Cummunity Leader bidang wisata kebugaran dan herbal terapi berbasis kearifan Usada Bali. Lulusan yang mampu menjadi community leader pada bidang wisata kebugaran Bali (Balinese wellness) di dunia industri pariwisata berbasis kearifan Usada Bali.
3. Manajemen Pelayanan Usada yaitu Manajemen Pelayanan Usada mampu membuat perencanaan dan langkah-langkah strategis dalam pelaksanaan dan pengembangan pelayanan Pengobatan Tradisional Indonesia.
4. Edukator yaitu Lulusan yang mampu memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pengobatan tradisional Indonesia, khususnya pengobatan Usada Bali (D Program) Pengobatan Tradisional.

Menjadi prestasi dan apresiasi tertuju kepada Gubernur Bali Periode 2018-2023, Wayan Koster atas kebijakannya. “Kami mengajak adik-adik lulusan SMA atau Semeton Gotra Pengusada Bali untuk bergabung dengan D4 Kesehatan Tradisional UNHI,” tutup Prof. Gelgel dengan sumringah. Pc-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button