Sukses Gubernur Wayan Koster Wujudkan Pelabuhan Sampalan Nusa Penida
Upacara Pemlaspasan Tandai Terwujudnya Cita-Cita untuk Melayani Masyarakat dan Umat Hindu
KLUNGKUNG, MataDewata.com | Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Kapolda Bali, Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra menghadiri Upacara Pemlaspasan Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida, Klungkung, Jumat (1/4/2022). Tampak juga mendampingi pada acara tersebut Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta dan Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XII Provinsi Bali dan Provinsi NTB, Muiz Thohir.
Upacara Pemlaspasan Pelabuhan Sampalan yang diiringi dengan Tari Baris Jangkang dan dirangkaikan dengan Upacara Pekelem tersebut dipimpim (dipuput) Ida Mpu Buda Satya Yoga dan Ida Rsi Baghawan Dharma Sata Sida.
Gubernur Wayan Koster menyampaikan, pembangunan Pelabuhan Segitiga Sanur di Kota Denpasar, Sampalan di Nusa Penida dan Bias Munjul di Nusa Ceningan, Kabupaten Klungkung merupakan program prioritas pembangunan infrastruktur. Meliputi darat, laut serta udara secara terkoneksi dan terintegrasi dalam Visi Pembangunan Daerah Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
Pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas yang dicanangkan Gubernur Wayan Koster bertujuan untuk membangun Bali secara keseluruhan, guna mendukung pelayanan publik dan menunjang pusat-pusat perekonomian baru di Bali. Didasari pengamatan mantan Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan itu karena puluhan tahun pembangunan infrastruktur di Bali termasuk yang tertinggal di Indonesia. Terlebuh tidak ada yang didesain secara terkoneksi antar wilayah dan sektor oleh pemerintah.
Ia berpendapat, infrastruktur di Pulau Nusa Penida sudah seharusnya dikembangkan secara layak dan memadai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Selain juga untuk mendukung Upacara Pujawali di Pura Ratu Gede Dalem Ped.
“Setiap ada Upacara Pujawali, umat Hindu se-Bali tangkil ke Pura Ratu Gede Dalem Ped, sehingga perlu transportasi yang baik,” kata Wayan Koster seraya menceritakan Pelabuhan Segitiga Emas ini ia wujudkan karena pada tahun 2016 silam, dirinya pernah menyebrang ke Nusa Penida dari Sanur saat kondisi ombak besar. Untuk berpindah dari kapal harus digendong dan masyarakat kerap kali terpaksa mengangkat kain (kamben) agar tidak terkena air laut saat menuju kapal.
“Atas hal inilah, saya tersentuh dan bertekad membangun pelabuhan di Nusa Penida dan Sanur jika terpilih menjadi Gubernur Bali. Masak masalah begini tidak selesai-selesai bertahun-tahun. Jadi negara harus hadir, karena Nusa Penida merupakan destinasi wisata yang makin lama makin terkenal baik oleh wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara,” tegas Gunernur asal Desa Semiran, Buleleng itu.
Atas niat tulus dan cita-cita yang besar itulah, Wayan Koster menyampaikan rasa syukurnya. Berkat doa yang dipanjatkan terwujud menjadi Gubernur Bali, hingga pada waktunya Gubernur Bali asal Buleleng ini berhasil membangun pelabuhan yang monumental dan fundamental tersebut berkat adanya kebijakan mulia dari Presiden RI, Ir. Joko Widodo. Berdasarkan usulan Gubernur Bali, Wayan Koster yang disampaikan langsung di Istana Negara pada tanggal 22 April 2019 silam.
“Beberapa hari setelah pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada tanggal 17 April 2019, Bapak Presiden memanggil saya selaku Gubernur Bali dan disana saya menyampaikan usulan pembangunan infrastruktur darat, laut dan udara secara koneksi,” ujar Gunernur Wayan Koster bercerita seraya menyampaikan astungkara (syukur, red) bisa terwujud melalui APBN Kementrian Perhubungan RI dengan total anggaran Rp566 miliar lebih. Terdiri dari anggaran pembangunan Pelabuhan Sanur sebesar Rp370 miliar, untuk Pelabuhan Sampalan Rp90 miliar serta Pelabuhan Bias Munjul sebesar Rp106 miliar.
Jadi belum pernah ada pembangunan seperti itu di Bali yang dibiayai langsung dari APBN seperti perjuangan yang dilakukan oleh Gubernur Bali. “Sehingga meski saya kalah di Klungkung, namun saya tetap berfikir untuk membangun Bali secara keseluruhan agar seimbang antara Bali Utara, Selatan, Barat dan Timur,” tegasnya.
Gubernur Bali dalam peninjauannya di Pelabuhan Sampalan, Nusa Penida meminta pelaksana proyek untuk berhati-hati dan bertanggungjawab di dalam menjalankan program infrastruktur pemerintah yang telah melalui proses tender. Karena ada kualitas bangunan yang dinilai kurang rapi dan kurang memuaskan.
Diakhir sambutannya, Gubernur Bali jebolna ITB itu meminta Bupati Klungkung dan Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XII Provinsi Bali dan Provinsi NTB untuk menata lingkungan pelabuhan menjadi tertib, bersih dan disiplin serta dikelola secara bagus guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XII Provinsi Bali dan Provinsi NTB Muiz Thohir melaporkan, sesuai arahan Menteri Perhubungan bahwa peresmian Pelabuhan Segitiga Emas akan diresmikan secara bersamaan, dan diharapkan pelabuhan ini dapat dikelola oleh Badan Pelabuhan secara profesional, sehingga mudah-mudahan pelabuhan ini bisa berkembang dari skala nasional menuju internasional.
Atas terwujudnya Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida, Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Gubernur Bali dan jajarannya, karena telah mendukung dengan baik. Mudah – mudahan bisa meningkatkan keamanan transportasi dan berdampak positif terhadap pemulihan pariwisata guna terwujudnya Bali Era Baru. Hp-MD