Kuatkan Mitigasi Bencana, Bali Siap Jadi Tuan Rumah Forum GPDRR

BADUNG, MataDewata.com | Indonesia siap menjadi tuan rumah forum Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) VII yang akan dilaksanakan di Nusa Dua pada tanggal 23 hingga 28 Mei 2022 mendatang. Forum dua tahunan yang diinisiasi PBB yang akan diikuti multi pemangku kepentingan ini menjadi pelaksanaan pertama kali di luar Eropa dan Asia.

GPDRR yang diikuti oleh 139 negara ini diperkirakan menghadirkan hingga lebih dari 5000 peserta dan diusulkan akan mengundang Sekjen PBB. Bertujuan untuk meninjau kemajuan, berbagi pengetahuan dan mendiskusikan perkembangan dalam Penanggulangan Risiko Bencana (PRB). Dirjen Komunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong menjelaskan, Indonesia selalu berperan secara aktif dalam konferensi tersebut sejak tahun 2009.

Dipercayanya Indonesia sebagai tuan rumah forum bersekala internasional ini menjadi momentum memperkuat mitigasi dan penanggulangan bencana secara global dan nasional. “GPDRR memainkan peran penting dalam memobilisasi dan mendorong kolaborasi antara pemerintah, pemangku kepentingan dan sistem PBB untuk mempercepat pelaksanaan pengurangan risiko bencana,” ujarnya saat temu media persiapan Indonesia jadi tuan rumah GPDRR di Badung-Bali, Kamis (10/3/2022).

Baca juga :  Pj. Gubernur Bali Hadiri Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan Atas LKPP Tahun 2023

Lanjut menyampaikan GPDRR untuk memformulasikan untuk tangguh bencana yang memposisikan pentingnya mitigasi dan pengurangan risiko dalam upaya mencapai ketangguhan menghadapi bencana dan pembangunan yang berkelanjutan. Sebagai tuan rumah, ajang ini secara langsung akan memberikan kontribusi kebangkitan ekonomi lokal, khususnya di Pulau Bali yang sangat mengandalkan sektor pariwisata. Sebagaimana diketahui selama pandemi Covid-19 kepariwisataan di Pulau Dewata memasuki tahun kedua bagaikan mati suri.

Mengingat usai GPDRR akan disusul event Presidensi G20, ditegaskannya pemerintah mengajak masyarakat menyambut kegiatan tersebut agar bisa berjalan lancar dan sukses. Melalui kegiatan GPDRR, pemerintah dan masyarakat dapat membuat banyak program untuk mengurangi risiko bencana, agar dampak dari bencana dapat dikendalikan. Ia berharap media selalu mengedukasi masyarakat agar siap menghadapi bencana. “Kita hidup di ring of fire, wilayah rawan bencana. Karena itu kita harus siap menghadapi bencana,” imbuhnya.

Baca juga :  Pengamat Maritim Pastikan Pembangunan Maritim Pasca 2024 Tetap Ada

Selanjutnya Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Dr. Raditya Jati menambahkan, Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah yang memberikan nilai strategis global. Sekaligus refleksi kepercayaan komunitas internasional atas kepemimpinan Indonesia di dalam isu kebencanaan. “GPDRR diperkirakan akan berlangsung secara imperson (tatap muka) berlangsung dalam tataran normal baru. GPDRR adalah acara yang inklusi dengan kemungkinan partisipasi yang luas dan beragam,” tambahnya.

Sementara, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Widiarsi Agustina menjelaskan, forum GPDRR adalah pertemuan kemanusiaan, membahas tentang perubahan perilaku masyarakat umum dalam hal memitigasi bencana alam. GPDRR menurutnya, menjadi momentum untuk membangun social movement, kesadaran dan perubahan perilaku masyarakat dalam menghadapi bencana alam. “Hasil dari pembahasan di GPDRR menjadi roh untuk mencegah kerusakan (akibat bencana, red) yang akan terjadi di kemudian hari,” ujarnya.

Baca juga :  Nasib Nelayan Indonesia di Tengah Kebijakan KKP

Pada kesempatan sama, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin menegaskan kesiapan Bali sebagai tuan rumah telah ditandai penurunan kasus aktif Covid-19 yang cukup signifikan. Didukung hotel-hotel di Bali yang bersertifikasi sebagai bukti kesiapan menghadapi jika terjadi potensi bencana. Kesiapsiagaan ini untuk menjamin kenyamanan para wisatawan yang datang ke Bali. “Satgas BPBD bersama Dinkes Bali berperan aktif langsung mengawal penerapan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. Inti dari pertemuan GPDRR adalah semangat menyelamatkan jiwa manusia. Bali siap mengawal dan menjadi tuan rumah,” tutup Made Rentin. Tm-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button