BI Proyeksikan Ekonomi Bali Tumbuh Hingga 6 Persen Tahun 2022

DENPASAR, MataDewata.com | Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali menyelenggaran “Silaturahim Industri Perbankan dan Outlook Ekonomi Bali 2022”, di Kebon Vintage Cars Bali, Selasa (11/1/2022). Acara dihadiri Wakil Gubernur Bali, Kepala KPw BI Provinsi Bali, Kepala Ombudsman Bali, Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Provinsi Bali, pimpinan perbankan Bali serta kalangan media.

Wakil Gubernur Provinsi Bali, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) pad kesempatan itu menyampaikan, Bali perlu meningkatkan daya tahan terhadap penyakit, tekanan ekonomi, serta meningkatkan daya saing. Dari sisi ekonomi menurutnya Bali perlu melakukan diversifikasi sektor ekonomi, disming terus meningkatkan sustainable tourism.

Baca juga :  Uang Rupiah TE 2022 Sulit Dipalsukan dan Lebih “INTAN”

Ia mengajak Walikota/Bupati di Bali terus melibatkan asosiasi dalam mengeluarkan izin pembangunan hotel guna menyeimbangkan jumlah supply dan demand. Di samping itu, pelaku usaha saat ini tengah terjebak pinjaman-pinjaman yang irasional. “Oleh karenanya, dukungan perbankan melalui kemudahan pembiayaan dan restrukturisasi kredit bagi pelaku usaha di Bali sangat diperlukan,” ujarnya.

Kepala KPw BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho menyampaikan mobilitas masyarakat hingga Desember 2021 yang menunjukkan perbaikan seiring dengan membaiknya level PPKM. Indikator sektor pariwisata pada triwulan IV 2021 menunjukkan adanya peningkatan jumlah wisatawan nusantara. Kinerja konsumsi swasta pada periode yang sama juga mengalami pertumbuhan positif.

Baca juga :  Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas dan UMKM Bali Nadi Jayanti
Ik-MD-SB-RP//5/2021/f1

“Pemulihan ekonomi Bali akan berlanjut di tahun 2022 dengan prakiraan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,4-6,2 persen (yoy). Sementara itu, inflasi diperkirakan juga akan meningkat, namun masih dalam kisaran target 3 persen ( 1 persen yoy),” paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua ISEI Provinsi Bali, I Nyoman Mahendra Yasa menyampaikan terdapat tiga dampak besar pandemi Covid-19 pada perekonomian, yaitu konsumsi rumah tangga/daya beli yang jatuh cukup dalam, adanya ketidakpastian yang berkepanjangan, serta seluruh dunia mengalami pelemahan ekonomi. “Meski demikian, kabar baik datang dari tren Indeks Pembangunan Manusia Bali yang berstatus tinggi (75,50),” tegasnya. Dr-MD

Baca juga :  Entaskan Kemiskinan Ekstrim, Bank BPD Bali Sinergi dengan TNI/Polri dan Pemkab Buleleng

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button