ITB STIKOM Bali Kampusnya Generasi Z di Era New Normal
DENPASAR, MataDewata com | Situasi pandemi Covid -19 mengakibatkan sebagian masyarakat terutama yang bekerja di sektor swasta mengalami penurunan pendapatnya. Dampak yang lebih jauh adalah mempengaruhi kelanjutan pendidikan anak-anak. Namun tidak perlu khawatir, ITB STIKOM Bali sudah punya langkah jitu membantu anak-anak untuk melanjutkan kuliah di kampus IT terbaik nomor 2 di Indonesia itu.
Wakil Rektor 3 Bidang Kerja Sama dan Inovasi ITB STIKOM Bali, I Made Sarjana, SE,MM., mengatakan siap memfasilitasi lulusan SMA/SMK/MA untuk melanjutkan kuliah di ITB STIKOM Bali. “Asal mereka mendaftarkan diri, ikut test dan dinyatakan lulus, kami menawarkan berbagai kemudahan cara membayar biaya kuliah agar mereka bisa kuliah di ITB STIKOM Bali tanpa hambatan,” kata Made Sarjana di kampus ITB Bali Renon Denpasar, Kamis (17/06/2021).
Made Sarjana menguraikan beberapa kemudahan yang ditawarkan sebagai berikut. Pertama, biaya kuliah dibayar dengan cara menyicil sesuai kemampuan orang tua. Kedua, selama menjadi mahasiswa ITB STIKOM Bali, mendapat kemudahan untuk mengikuti magang di Jepang selama tiga tahun sehingga hasil magang bisa untuk membayar kuliah bahkan bisa membantu keluarganya yang lain.
Ketiga, tersedia banyak beasiswa baik dari pemerintah yang dikelola oleh ITB STIKOM Bali maupun beasiswa dari ITB STIKOM sendiri untuk membantu anak-anak dengan latar belakang ekonomi yang kurang mampu. “Dengan berbagai kemudahan di atas, para orang tua tidak perlu khawatir menyekolahkan putra putrinya di ITB STIKOM Bali. Intinya, bagi kami, uang jangan menjadi alasan yang menghalangi orang tua untuk menyekolahkan anaknya di ITB STIKOM Bali,” tegas Made Sarjana.
Lebih jauh Made Sarjana mengatakan, situasi pandemi Covid-19 ini sulit diprediksi kapan berakhir. “Tapi sisi positifnya, kita harus merubah kebiasaan lama dan menyesuaikan dengan kebiasaan baru (new normal), tinggalkan yang manual dan segera beralih ke digital. Nah era digital inilah peluang kerja sangat bagus bagi sarjana komputer atau sarjana teknologi Informasi baik di masa sekarang maupun di masa depan,” tukas Made Sarjana.
Sarjana memberi contoh nyata dahsyatnya dampak pandemi Covid -19 sejak tahun lalu hingga sekarang. “Pariwisata lumpuh, sebuah bank pemerintah akan menutup 94 kantor cabangnya di seluruh indonesia karena beralih ke pelayanan digital, bisnis online atau yang mengandalkan teknologi informasi tumbuh dengan signifikan,” jelasnya.
Lanjut mengatakan, banyak karyawan di-PHK atau dirumahkan tapi permintaan sarjana komputer atau sarjana teknologi informasi terus meningkat. “Jadi, saat ini pilihan kuliah di teknologi informasi tak bisa ditawar lagi. Apalagi remaja sekarang ini adalah Generasi Z atau generasi internet yang sejak kecil sudah mengenal teknologi, akrab dengan gadget canggih dan dunia maya. Dan kami, ITB STIKOM Bali adalah kampusnya Generasi Z di era new normal,” tutup Made Sarjana. Rm-MD