Sekda Alit Wiradana Ngupasaksi Karya Atma Wedana dan Mepandes Pura Pasek Sumertha

DENPASAR, MataDewata.com | Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana menghadiri sekaligus ngupasaksi Puncak Karya Atma Wedana lan (dan) Mepandes di Pura Agung Pasek Sumertha, Sabtu (7/6/2025). Rangkaian Puncak Karya diawali dengan Atetangi, Ngadegang Puspa Lingga, Mapurwa Daksina dan Stiti Puja dan Mepandes.
Sejak pagi hari tampak silih berganti masyarakat yang ikut serta dalam upacara mendatangi lokasi upacara. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Anggota DPRD Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya, Camat Denpasar Timur, Ni Ketut Sri Karyawati, Perbekel Sumerta Kaja, Panglingsir Pura Agung Pasek Sumertha, Jro Mangku I Gede Susila serta undangan lainya.
Ketua Panitia acara tersebut, I Made Rai Suartana menjelaskan, rangkaian Karya Atma Wedana Lan Mepandes ini telah berlangsung sejak tanggal 1 Juni lalu, yang diawali dengan Matur Piuning Karya. Dilanjutkan dengan Upacara Ngangget Don Bingin pada 5 Juni.
Selanjutnya, pada hari ini dilaksanakan puncak acara, yakni Atma Wedana dan juga Mepandes, yang juga bertepatan dengan Hari Raya Tumpek Klurut. Setelah puncak karya, di hari yang sama, rangkaian dilanjutkan dengan Pralina Puja dan Nganyud ke Segara. Sedangkan upacara Nyegara Gunung akan dilaksanakan di Segara Pantai Goa Lawah pada Minggu, 8 Juni mendatang.
Lebih lanjut dijelaskan, adapun jumlah peserta secara keseluruhan masing-masing berjumlah 24 peserta untuk Atma Wedana, serta 33 peserta untuk Mepandes. Sehingga besar harapannya karya ini dapat berjalan lancar dan sesuai dengan harapan bersama.
“Astungkara kita berharap seluruh rangkaian karya berjalan lancar dan sesuai dengan harapan kita bersama,” ujar Made Rai.
Sementara, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana memberikan apresiasi atas pelaksanaan Puncak Karya Atma Wedana lan Mepandes di Pura Agung Pasek Sumertha. Tentunya hal tersebut merupakan wujud sradha bhakti antara pengempon Pura dengan masyarakat.
“Sinergi ini tentu sangat baik dalam mewujudkan masyarakat Kota Denpasar yang paras paros sarpanaya dan sagilik, saguluk salunglung subayantaka sesuai dengan sepirit Vasudhaiva Khutumbakam bahwa kita semua bersaudara,” ujarnya.
“Dengan pelaksanaan karya ini tentu kami berharap kedepannya dapat menciptakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, begitupun manusia dengan alam lingkungan harus tetap dijaga sebagaimana mestinya sehingga kehidupan tetap harmonis,” ujar Alit Wiradana. Win/Hp-MD