Komisi IV DPRD Tabanan Kunjungi SMP Negeri 5 Kediri, Usulkan pembangunan 6 Ruang Kelas

Sudah Sempat Diusulkan Namun Terkendala Refocusing Anggaran Akibat Pandemi Covid-19

TABANAN, MataDewata.com | Atensi kekurangan ruang kelas, Komisi IV DPRD Kabupaten Tabanan melakukan kunjungan ke SMP Negeri 5 Kediri yang berlokasi di Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Rabu (19/3/2025). Pantauan di lapangan benar kekurangan ruang kelas membuat jam sekolah para siswa dibagi menjadi dua sesi (pagi dan siang).

Ketua Komisi IV DPRD Tabanan, I Gusti Komang Wastana menegaskan kondisi tersebut sangat menganggu kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 5 Kediri. Diselesaikannya, untuk menampung seluruh siswa dibutuhkan total 12 ruang kelas. Namun saat ini baru tersedia 6 ruang kelas. “Perlu diusulkan untuk pembangunan ruang kelas baru,” ujarnya.

Baca juga :  Fraksi Partai Gerindra Berharap Ada Langkah-Langkah Tegas dari Pemerintah Daerah

Menurutnya, penambahan ruang kelas harus dilakukan agar semua siswa bisa sekolah pagi. “Karena jam masuk siswa yang baik untuk meningkatkan akademisnya adalah jam masuk pagi,” ungkapnya seraya mengungkap sebelumnya penambahan ruang kelas sudah pernah diusulkan kepada Bupati melalui audiensi, tetapi akibat pandemi Covid-19 melanda pada tahun 2020 maka pemerintah melakukan refocusing anggaran.

Baca juga :  Rapat Paripurna DPRD Tabanan, Bupati Sanjaya Sampaikan LKPJ 2024

“Sampai sekarang belum ada tindak lanjut lagi sehingga kami Komisi IV turun langsung mengecek ke lapangan,” ujarnya lanjut menjelaskan, jika penambahan ruang kelas dimohonkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tidak sepenuhnya bisa dilakukan karena terkendala aturan. Salah satunya ialah luasan lahan minimal 20 are dan sekolah harus memiliki ruang lab sedangkan di SMP Negeri 5 Kediri tidak memiliki ruang lab.

Baca juga :  Ketua DPRD Tabanan Prihatin 23 Siswa SMP Masuk Kategori Belum Cakap Membaca

Maka dari itu, dalam kunjungan kali ini pihaknya turut serta mengajak instansi terkait dari Pemerintah Kabupaten Tabanan, seperti Dinas Pendidikan, Dinas PUPRPKP dan Bappeda agar bersama-sama mencari solusi terkait permasalahan di sekolah tersebut. “Kami bersama-sama akan mengawal ini agar bisa anggaran dialokasikan oleh bupati ke pembangunan ruang kelas baru di SMPN 5,” pungkasnya. Ch-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button