Kristi Arya Wibawa Buka Pelatihan Membuat Banten Otonan di Banjar Mertagangga Ubung Kaja
DENPASAR, MataDewata.com | Wakil Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, membuka secara resmi Pelatihan Membuat Banten Oton yang diselenggarakan di Banjar Mertagangga, Desa Ubung Kaja Kecamatan Denpasar Utara, Sabtu (4/5/2024).
Dari pelatihan yang dilaksanakan ini terlihat minat krama sangat tinggi, khususnya wanita Hindu untuk mengetahui makna dan cara membuat banten sesuai sastra agama. Hal ini terbukti pelatihan membuat banten otonan para peserta sangat antusias mengikuti pelatihan.
Dalam kesempatan tersebut Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa mengatakan, pelatihan membuat banten otonan ini dilaksanakan secara berkelanjutan. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan pemahaman wanita Hindu mengenai makna dan filosofi upakara yang terkandung dalam sarana upakara.
Selain itu menurut Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa pelatihan membuat banten otonan ini dilaksanakan karena banten otonan diperlukan setiap 6 bulan sekali untuk memperingati hari kelahiran. Sehingga para ibu-ibu tidak perlu khawatir lagi lantaran bisa mandiri dalam membuat banten oton. “Untuk itu, wanita Hindu harus bisa membuat banten otonan sesuai dengan sastra agama serta dapat mengetahui filosofi dari banten itu sendiri,” jelasnya.
Salah satu narasumber Ni Wayan Sukerti mengemukakan, dalam pelatihan ini diberikan pembinaan mulai dari cara matuasan, merangkai janur dan matanding sesuai dengan sastra Agama Hindu. “Selain itu, dari pelatihan ini minimal ibu-ibu rumah tangga mengetahui dan bisa membuat banten otonan untuk anggota keluarga di rumah sendiri sesuai dengan sastra agama Hindu,” ujarnya.
Disampaikan pula bahwa, pelatihan membuat banten otonan selain untuk meningkatkan pemahaman krama agar bisa membuat sesuai dengan sastra, juga untuk memperkenalkan bahwa membuat banten tidak rumit, terutama bagi pemula. “Melalui pelatihan ini diharapkan warga dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman dalam membuat banten otonan yang tidak terlepas dari sastra Agama Hindu,” harapnya. Eka/Hd-MD