Bangun Kearifan Lokal dan Pariwisata Berkelanjutan, Pemkab Tabanan Sambut Kunjungan Kerja Menparekraf RI di Jatiluwih
TABANAN, MataDewata.com | Mendukung kesiapan daerah wisata Jatiluwih Tabanan dalam World Water Forum 2024, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE.,MM., dalam hal ini diwakili Sekda I Gede Susila, secara resmi menyambut kunjungan kerja Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno di Monumen Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Penebel, Tabanan, Jumat (3/5/2024).
Tergabung dalam kunjungan yang berlangsung di sore hari tersebut, Menparekraf RI didampingi oleh Sekretaris Menparekraf, Deputi Director Regional Department for Asia & Pasific UN Tourism, serta disambut oleh Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Provinsi Bali, Para Kepala OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Manager DTW Jatiluwih, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Kabupaten Tabanan serta Ketua Badan Ekonomi Kreatif Tabanan, Perbekel, Bendesa Adat setempat serta para Pekaseh Subak Jatiluwih.
Dalam kunjungannya, Menteri Sandiaga Uno mengapresiasi kerifan lokal yang terjaga dengan baik di Jatiluwih, yang telah mampu menjadikannya salah satu dari jajaran 100 besar Desa Wisata Terbaik di Indonesia. Di mana pihaknya menjelaskan, Jatiluwih telah menjadi daya tarik bagi 3 wisatawan dunia yang terbanyak, yakni dari Prancis, Jerman dan Amerika, namun juga harus bersiap untuk kebanjiran turis dari India.
“Kami khusus ke Jatiluwih ini karena kearifan lokal yang terjaga dengan baik dan luar biasa dan sudah masuk dalam jajaran 100 besar Desa Wisata Terbaik di Indonesia. Pada 29 juni 2012 pengairan sawah tradisionalnya yaitu subak, diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Ini adalah implementasi dari Tri Hita Karana dan merupakan tujuan destinasi wisata di Bali Barat yang memang sedang kita kembangkan dan sekaligus untuk melaporkan ke panitia nasional persiapan World Water Forum 2024, karena ini akan dikunjungi oleh para delegasi WWF 2024. Saya percaya, ini akan menjadi salah satu destinasi yang memorable dan sangat diingat oleh para delegasi,” sebut Sandiaga Uno dalam sambutannya.
Menteri Sandiaga Uno juga menjelaskan, sebagai bagian daripada pengembangan pariwisata berbasis adat, pertanian dan masyarakat, desa wisata ini harus dilengkapi dengan sebaik-baiknya dan harus memenuhi syarat untuk masuk dalam Best Tourism Village. Ia juga mengapresiasi Pemerintah Daerah dan masyarakat yang telah susah payah dan dengan gigih membangun Community Based Tourism ini. Ia berharap kearifan lokal yang dimiliki jatiluwih dijaga dengan baik dan semoga lebih berkembang dan semakin terekpos.
Untuk dapat diketahui, bahwa Desa Jatiluwih adalah salah satu daya tarik wisata yang mengedepankan pariwisata alam seperti sawah berundak yang sangat unik dan merupakan satu-satunya terluas yang ada di provinsi Bali. Semenjak ditetapkan menjadi Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO, terbentuklah sebuah lembaga khusus dalam bidang pariwisata, yaitu Badan Pengelolaan Daya Tarik Wisata Desa Jatiluwih yang dalam pelaksanaan kegiatan, dibentuk manajemen operasional Daya Tarik Wisata Jatiluwih.
Dalam sambutan Bupati Tabanan yang dibawakan oleh Sekda Susila sore itu, pihaknya sampaikan rasa bangga dan rasa bahagia atas apresiasi yang diberikan Bapak Menteri Sandiaga Uno terhadap keberadaan Daya Tarik Wisata Jatiluwih. “Besar harapan kami, Bapak Menteri dapat membantu mempromosikan dan mengawal Jatiluwih agar lebih berkembang dan meningkat kedepannya. Kunjungan ini kita harapkan akan mendukung pencapaian Visi Pemerintah Kabupaten Tabanan, yaitu menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM) khususnya dalam bidang pariwisata” papar Sekda Susila saat itu. Ht-MD