KMHDI dan PMII Usulkan Banjir dan Sampah Jadi Tema Debat Pilwali

Ini Respon KPU Denpasar!

DENPASAR, MataDewata.com | Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma (KMHDI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), mengusulkan agar persoalan banjir dan sampah dapat menjadi tema debat Pemilihan Wali Kota dan Wakil Kota (Pilwali) Denpasar 2024. Mereka menilai tema tersebut adalah permasalahan menahun yang dihadapi Kota Denpasar. Sampai hari ini belum ada solusi komprehensif untuk menyelesaikannya.

Usulan ini kemudian di respon oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Denpasar, Dewa Ayu Sekar Anggraeni dengan menyampaikan pihaknya masih akan menunggu petunjuk teknis (Juknis) terkait tema dan teknis debat Pilwali Denpasar tahun 2024.

Ik-MD-IF-Pelindo//8/2024/fm

Berdasarkan pengalaman Pilkada sebelumnya, Sekar mengungkapkan KPU tingkat kabupaten/kota melaksanakan debat dengan mengacu pada pedoman teknis yang nanti akan diterbitkan oleh KPU RI.

Baca juga :  Dugaan Rubah Data Verifikasi Partai Politik dan Ancaman Kepada Penyelenggara, DKPP Akan Periksa Anggota KPU RI

“Kalau di Pilkada sebelumnya, tema (debat) ditentukan KPU RI. Belum tahu untuk Pilkada sekarang. Sejauh ini kami masih menunggu juknis (petunjuk teknis),” terang Sekar saat dihubungi, Jumat (12/4/2024).

Lebih lanjut, Sekar mengatakan bahwa saat ini KPU Denpasar tengah membuka pendaftaran pemantau Pilkada 2024. Kemudian juga tengah mempersiapkan rekrutmen atau pembentukan badan ad hoc tingkat kecamatan dan desa.

Ik-MD-IF-AP1//8/2024/fm

Sebelumnya Ketua Cabang KMHDI Denpasar Dewa Permana mengatakan sebagai ibu kota Provinsi Bali, Denpasar menyimpan sejumlah permasalahan salah satunya banjir. Selama ini banjir belum menemukan solusi komprehensif untuk dapat diselesaikan. Apalagi pembangunan di kota Denpasar yang cukup masif tentu sangat berdampak pada sektor lingkungan.

Baca juga :  Maksimalkan Kualitas, Kanwil Kemenkumham Bali Gelar Penguatan Manajemen SDM

“Banjir sudah menjadi masalah tahunan di Kota Denpasar. Sebagai kota Pariwisata tentu hal ini sangat merugikan citra Kota Denpasar. Untuk itu pemimpin Denpasar ke depan harusnya memiliki solusi atau pendekatan untuk segera mengatasi banjir di Denpasar. Pembangunan ini sering sekali mempersempit bahkan merusak drainase sehingga aliran air terhambat. Dan ketika ada hujan deras maka akan terjadi banjir,” jelasnya.

Ik-MD-IF-PLN//8/2024/fm

Sementara itu, Ketua PMII Denpasar Teguh Alfaidzin mengatakan disamping banjir, sampah juga harus menjadi sorotan dalam debat Pilwali nanti. Sistem tata kelola sampah di Denpasar masih belum optimal, ini dibuktikan dari sering ditemui tumpukan sampah yang meluber sampai ke jalan raya, terkhusus ketika terjadi kebakaran TPA Suwung. Oleh sebab itu, dirinya berpendapat bahwa banjir dan sampah bisa menjadi tema Debat Pilwali menarik.

Baca juga :  Optimalkan Persiapan Jelang KTT G20, PLN Gelar Pelatihan Upskilling Petugas Siaga

“Kebakaran TPA Suwung kemarin menjadi pembelajaran bagi kita bahwa sistem tata kelola sampah di Denpasar belum optimal. Karena ketika TPA Suwung ditutup, luberan sampah terjadi dimana-mana di sepanjang jalan. Forum debat Pilwali tentu akan jadi menarik jika membahas persoalan sampah. Sehingga kita sebagai pemilih tahu bagaimana gagasan para calon pemimpin Kota Denpasar untuk mengatasi persoalan sampah,” ungkapnya. On-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button