Kasus Meningkat, Sekda Made Budiasa Ajak ASN Waspadai Penyebaran Rabies

JEMBRANA, MataDewata.com | Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten Jembrana diminta untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan Rabies yang akhir-akhir ini telah memakan korban jiwa. Termasuk berperan dalam memberikan informasi guna menekan penyebaran kasus dimasyarakat.

Sejak awal tahun 2023, diketahui empat orang terkonfirmasi meninggal akibat terinfeksi rabies di Bali. Empat kasus meninggal dunia akibat rabies terjadi di Kabupaten Buleleng sebanyak 1 korban, dan Kabupaten Badung sebanyak 1 korban. Sementara di Kabupaten Jembrana terkonfirmasi dua korban.

Ik/MD-BPD Bali-KK//15/2023/fm

Sebagai ujung tombak informasi, ASN diminta untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk waspada terhadap penularan rabies. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jembrana, I Made Budiasa saat mewakili Bupati Jembrana sebagai Inspektur Upacara dalam Apel Rutin ASN di depan Kantor Bupati Jembrana, Senin (3/7/2023).

Baca juga :  Ungkap Syukur Bersama Bupati Tamba, Kelompok Nelayan Medewi Gelar Tasyakuran Petik Laut

“Satu hal yang perlu saya garis bawahi adalah penyakit rabies, dimana kami mengharapkan agar masyarakat selalu waspada apabila luka gigitan oleh hewan penular rabies seperti anjing dan kucing,” ujar Sekda Made Budiasa.

Sekda Budiasa menjelaskan untuk segera melakukan tindakan awal apabila telah mengalami gigitan HPR, dan selanjutnya segera menghubungi petugas kesehatan untuk mendapat penanganan lebih lanjut. “Dengan melakukan penanganan luka yang sederhana yaitu mencuci luka dengan sabun di air mengalir selama 15 menit akan dapat mencegah tertular penyakit rabies dan pemantauan hewan yang menggigit perlu dilakukan secara ketat,” ucapnya.

Baca juga :  Wali Kota Jaya Negara Serahkan Bantuan Sosial Pasca Bencana

Selain itu, Sekda Made Budiasa juga menyoroti meningkatnya kasus demam berdarah dengue akibat perkembangbiakan nyamuk yang pesat karena dipengaruhi perubahan iklim dunia akibat pengaruh siklon utara dan selatan bumi yang menyebabkan Indonesia terjadi perubahan cuaca ekstrem (pancaroba). “Hal ini berimbas pada kasus demam berdarah dengue menjadi meningkat. Hal lain yang mendukung juga terjadinya siklus lima tahunan, saya berharap agar seluruh komponen masyarakat aktif melaksanakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan masing-masing,” imbuhnya.

Baca juga :  Bupati Tamba Ajak Kompak Berinovasi dan Percepatan Pembangunan

Pihaknya juga kembali mengingatkan adanya potensi munculnya penyakit lama termasuk penyakit yang tidak menular. Ia meminta masyarakat untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

“Seiring dengan perjalanan epidemiologis penyakit, perlu kita waspadai penyakit-penyakit lama yang berpotensi muncul lagi termasuk penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, hipertensi, stroke, jantung dan kanker. Penyakit-penyakit ini muncul kembali lebih banyak dipengaruhi oleh perilaku manusia,” tandasnya. Jm-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button