Pilkada Tidak Jadi Klaster Baru Covid-19, Putra Wijaya: Kita Dukung Siapapun yang Menang

DENPASAR, MataDewata.com | Ketua Pemuda Panca Marga (PPM) Provinsi Bali, Dr. Drs. I Made Gde Putra Wijaya, SH.,M.Si., meyakini pesta demokrasi pilkada serentak di enam kabupaten/kota di Bali, Rabu (9/122020), lalu tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Pasalnya, para pemilih dan panitia sangat disiplin menerapkan protokol kesehatan (Prokes).

“Saya mengalami sendiri di tempat pemungutan suara (TPS). Baru datang, disediakan tempat cuci tangan, pakai sarung tangan, hand sanitizer, tinta diteteskan ke jari habis nyoblos, dan masker itu sudah pasti. Sehingga saya yakin semua baik-baik saja. Semoga,” ujar pria yang juga Ketua YPLP PGRI Kabupaten Badung itu saat dihubungi di Denpasar, Minggu (13/12/2020).

Baca juga :  SE Bupati Sanjaya Dukung Penuh Kehandalan Listrik PLN di Tabanan

Tokoh pendidik ini berpandangan, Pilkada di Bali berlangsung aman, damai dan lancar sesuai harapan penyelenggara maupun aparat penegak hukum maupun kandidat sendiri. Sehingga ia mengapresiasi seluruh pihak, mulai dari KPU, Bawaslu, TNI, Polri, Pecalang, masyarakat adat dan dinas, para kandidat pimpinan daerah, partai politik, simpatisan serta semua pihak yang turut berkontribusi.

Baca juga :  Presidensi G20 Menempatkan Indonesia dalam Posisi Penting Hubungan Internasional

Sejauh ini, masih menurutnya, tidak ada riak-riak konflik, baik dari konstituen maupun loyalis. Begitu pula euforia pemenang dari sebuah kemenangan rakyat tidak tampak signifikan. Seandainya pun terjadi pelanggaran besar atau kecil ia berharap bisa diselesaikan secara musyawarah.

Ia menekankan, para kandidat yang memenangkan pesta demokrasi, sembari menunggu pengumuman resmi KPU agar tidak mendustai rakyat, alias membayar kepercayaan masyarakat dengan merealisasikan janji-janji kampanyenya. Terlebih, rakyat saat ini menghadapi situasi sulit ditengah pandemi Covid-19.

Baca juga :  Pilkada Serentak Harus Terapkan Protokol Kesehatan

Purta Wijaya mengajak masyarakat dan para kandidat yang telah bertarung, agar melupakan persaingan dan ikut mendukung pihak yang menang. “Kalau bisa tidak ada kalah menang, mari membangun bersama, antara kelompok, pendukung, dalam sebuah pertarungan menang-kalah selalu ada, setelah pemilu damai, ke depan mari membangun bersama membangun dan merajut kebersamaan pembangunan daerah,” tutupnya. Rs-1

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button