Gubernur Wayan Koster Sampaikan 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru
DENPASAR, Matadewata.Com | Kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Wayan Koster dan Tjok Oka Sukawati menegaskan pembangunan Bali diselenggarakan dengan Visi: “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
Mengandung makna: Menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan Krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sakala-niskala menuju kehidupan Krama dan Gumi Bali sesuai dengan Prinsip Trisakti Bung Karno: Berdaulat secara Politik, Berdikari Secara Ekonomi dan Berkepribadian dalam Kebudayaan. Dilaksanakan melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah dan terintegrasi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945.
Disampaikan Gubernur Wayan Koster saat Pidato Akhir Tahun 2022 dan Menyambut Tahun Baru 2023 yang dilanjutkan penyampaian 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, Kamis (30/12/2022).
Diawali pemaparan Bali Era Baru diwujudkan dengan menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan Bali yang mencakup tiga aspek utama: Alam, Manusia dan Kebudayaan Bali. Bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi yaitu enam sumber utama kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan manusia (Atma Kerthi, Segara Kerthi, Danu Kerthi, Wana Kerthi, Jana Kerthi dan Jagat Kerthi).
Pelaksanaan Visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui 5 Bidang Prioritas: Kesatu, Pangan, Sandang, Papan; Dua, Kesehatan dan Pendidikan; Tiga, Jaminan Sosial dan Ketenagakerjaan; Empat, Adat, Agama, Tradisi dan Seni Budaya; serta Lima, Pariwisata. Didukung dengan Pembangunan Infrastruktur secara terkoneksi dan terintegrasi.
Keseluruhan pencapaian pembangunan Bali ditandai dengan 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru yang terdiri dari: 1. Memuliakan Desa Adat; 2. Hari Penggunaan Busana Adat Bali; 3. Perekonomian Adat Bali; 4. Sipandu Beradat; 5. Pelindungan Pura, Pratima dan Simbol Keagamaan; 6. Tata-Titi Kehidupan Berbasis Kearifan Lokal Sad Kerthi; 7. Memuliakan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali; 8. Menyelenggarakan Bulan Bahasa Bali; 9. Menciptakan Keyboard Aksara Bali; 10. Memuliakan Keluhuran Warisan Budaya Bali.
11. Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali; 12. Pembaharuan Pesta Kesenian Bali; 13. Festival Seni Bali Jani; 14. Pelindungan Danau, Mata Air, Sungai dan Laut; 5. Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai; 16. Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber; 17. Bali Pulau Organik; 18 Pelestarian Tanaman Endemik Bali; 19. Gumitir Bali Sudamala; 20 Bali Mandiri Energi Dengan Energi Bersih.
21. Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai; 22. Ekonomi Kerthi Bali; 23. Keseimbangan Pembangunan Antar Wilayah Bali; 24. Pariwisata Berbasis Budaya, Berkualitas dan bermartabat; 25. Bangga Produk Lokal Bali; 26. Harkat Arak Bali; 27. Cita Rasa Garam Bali; 28. Pesona Endek Bali; 29. SDM Bali Unggul; 30. Bulan Bung Karno; 31. Pelindungan Karya Intelektual Bali; 32. Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali; 33. Sistem Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
34. Bali Pulau Digital; 35. Bali Digital Festival; 36. Pelindungan Kawasan Suci Besakih; 37. Kawasan Pusat Kebudayaan Bali; 38. Shortcut Singaraja-Mengwitani; 39 Tol Jagat Kerthi Bali; 40. Pelabuhan Segitiga Sanur-Sampalan-Bias Munjul; 41. Bali Maritime Tourism Hub; 42. Bendungan Sidan Dan Bendungan Tamblang; 43. Turyapada Tower Kbs 6.0 Kerthi Bali; serta terakhir, 44. Bali Good Governance.
Gubernur Wayan Koster menegaskan memiliki bertekad kuat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, terbuka, transparan, akuntabel dan bersih serta meningkatkan pelayanan publik terpadu yang cepat, pasti dan murah. Berbagai terobosan kebijakan dan upaya serius dilaksanakan, salah satunya melakukan reformasi birokrasi, dari 49 menjadi 38 Perangkat Daerah.
“Pembangunan Bali pada periode pertama kepemimpinan titiang bersama Wakil Gubernur, Bapak Tjok Oka Sukawati merupakan implementasi nyata dari Visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, yang mencakup: Penguatan dan Pemajuan Adat-Budaya, Pelindungan Kekuatan dan Keindahan Alam Bali, Tranformasi Perekonomian dengan Ekonomi Kerthi Bali,” tegas Gubernur Wayan Koster. Hp-MD