Peran Keluarga Kunci Utama Peningkatan Partisipasi Vaksinasi Lansia

JAKARTA, MataDewata.com | Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melansir jumlah lansia Indonesia pada tahun 2020 berada pada kisaran angka 80 juta penduduk. Menyukseskan vaksinasi harus menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat, terutama kepada anak-anak yang punya orang tua atau kakek, nenek atau lansia untuk betul-betul memaknai pentingnya vaksinasi bagi lansia untuk memproteksi mereka.

Ik/MD-PLN-LT//28/2021/f1

Demikian penjelasan Direktur Jendral Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, DR. Maxi Rein Rondonuwu dalan seminar Daring yang diselenggarakan oleh KPCPEN pada hari Rabu (31/3/2021) siang.

Baca juga :  Belasan Orang Sembuh Covid-19, Kasus Meninggal Dunia Nihil di Kota Denpasar
Ik/MD-BR-FH//31/2021/f1

Maxi menambahkan, pihaknya juga sudah memulai berbagai terobosan agar jumlah vaksinasi untuk lansia dapat ditingkatkan sesuai target, diantaranya dengan memberikan akses vaksinasi kepada para pihak yang bisa membawa 2 lansia untuk divaksinasi. Terobosan lainnya termasuk melakukan mobilisasi dengan menyiapkan alat transportasi agar lansia dapat mudah menjangkau titik-titik pelaksanaan vaksinasi yang sudah ditentukan.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization, Prof. Sri Rezeki menyebutkan bahwa perlu dilakukan sosialisasi masif terkait manfaat vaksinasi bagi lansia agar membangkitkan kesadaran lansia maupun keluarganya.

Baca juga :  Intervensi Serentak Pencegahan Stunting, Wabup Suiasa Ajak Atasi Stunting di Kabupaten Badung

“Bagaimana kita mengelola (sosialisasi) ini agar menarik. Tetapi mungkin harus ada yang dipikirkan baik-baik. Kita tidak hanya memikirkan pendidikan untuk vaksin, tapi the whole life. Itu mungkin yang harus diubah perilaku kita semua,” kata Sri Rezeki.

Ik/MD-MKA-Hbl//29/2021/f1

Selain peran keluarga, Sri Rezeki juga menggarisbawahi peran media sebagai penyampai pesan. Di tengah digitalisasi, para pihak terkait diharapkan dapat memanfaatkan jenis media dengan efektif.

Baca juga :  Walikota Jaya Negara Lepas Penyemprotan Eco Enzyme se-Kota Denpasar

Perlu diketahui, sepanjang masa pandemi Covid-19, lebih dari 50% masyarakat mengaku mendapat sumber informasi melalui saluran berita televisi. Dalam diskusi KPCPEN sebelumnya juga dibahas betapa hoax terkait vaksin dan vaksinasi di media sosial berdampak negatif terhadap penyelenggaraan program vaksinasi di Indonesia. Rs-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button