Masyarakat Bali Diimbau Antisipasi Cuaca Ekstrim di Malam Tahun Baru

Terjadi Potensi Hujan Lebat, Sangat Lebat Disertai Angin Kencang

DENPASAR, MataDewata.com | Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, Made Rentin menghimbau masyarakat Bali untuk meningkatkan kewaspadaan akan potensi terjadinya cuaca ekstrem saat malam pergantian tahun, Jumat (30/12/2022). Dari 9 provinsi di Indonesia, Bali termasuk Kawasan yang berpotensi terkena cuaca ekstrem.

“Ada potensi hujan lebat dan sangat lebat dibarengi angin kencang yang diprediksi terjadi pada malam pergantian tahun,” ungkap Made Rentin di Denpasar, Jumat (30/12/2022).

Ik-MD-RSPR-MC//25/2022/f1

Lanjut menyampaikan imbauan tersebut ia sampaikan berdasarkan informasi dari BMKG yang telah mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi dari tanggal 26 Desember 2022 – 2 Januari 2023. Mengantisipasi hal tersebut pihaknya bersama BPBD Kabupaten/Kota menyiagakan personel 24 jam. “Kami tidak mengenal hari libur,” tegasnya.

Baca juga :  Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Bali Pantau Kesiapan BPBD

Dikatakan, saat malam tahun baru pihaknya mempertebal personel. Terutama di Pos Komando di Provinsi Bali, dan juga di kabupaten/kota. “Beberapa unit ambulan berikut personel juga disiagakan, sehingga jika terjadi sesuatu kondisi kedaruratan maka teman-teman BPBD sudah siap menerima panggilan dari masyarakat,” imbuhnya.

Ik-MD/ARW/NTB//23/2022/fm

Disampaikan pula secara nasional, diinisiasi oleh BMPB dengan merangkul BRIN dan BMKG telah disiapkan modifikasi cuaca melalui TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca), sehingga potensi cuaca ektrim bisa diantisipasi dengan jatuhnya hujan di lepas pantai. Hal tersebut seperti yang dilakukan saat perhelatan G20 lalu namun kali ini kuantitasnya kemungkinan lebih besar karena mencakup 8 hingga 9 provinsi terjadinya cuaca ekstrim.

Baca juga :  Kasus Covid-19 Tetap Terkendali, Seminggu Pasca PPKM Dihentikan

“Terkait cuaca ektrem kami sudah mendapatkan arahan dalam Rakor. Menjadi prioritas perhatian nasional. Penerapan TMC untuk mengalihkan hujan dengan disemai di lepas pantai. Relative tidak membahayakan, tidak menghambat, tidak merusak kondisi alam dan hanya dialihkan. Melihat prediksi antisipasi cuaca ektrim secara kuantitas upaya TMC lebih banyak,” tutupnya. Hp-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button