Bupati Tabanan Teken MoU Dengan Perbekel se-Kabupaten Tabanan Sinergi Pengendalian Inflasi

TABANAN, MataDewata.com | Pemerintah Kabupaten Tabanan terus menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga stabilitas harga dan memperkuat ketahanan pangan di daerah. Hal ini ditunjukkan melalui pelaksanaan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabanan yang dirangkaikan dengan Penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) antara Bupati Tabanan dengan Perbekel se-Kabupaten Tabanan. Kegiatan berlangsung di Gedung Kesenian I Ketut Marya, Rabu (29/10/2025).

Acara dihadiri langsung Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., didampingi Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga. Turut hadir Ida Cokorda Anglurah Tabanan, Danrindam IX/Udayana atau yang mewakili, jajaran Forkopimda Tabanan, Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Deputi Direktur BI Provinsi, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, para Asisten Setda dan Kepala Perangkat Daerah, pimpinan instansi vertikal, BUMD, Perbekel se-Kabupaten Tabanan, BPD, BKAD, perwakilan UMKM dan Pekaseh Subak penerima bantuan dari Bank Indonesia.

Rangkaian acara diawali dengan penghormatan kebangsaan dan penayangan video profil kerja sama antara BUMD dan Kejaksaan Negeri Tabanan dalam program Jamu Pangan (Jaksa Mendampingi UMKM dan Ketahanan Pangan). Penandatanganan MoU antara Pemerintah Kabupaten Tabanan dan Perbekel se-Kabupaten Tabanan dilakukan secara simbolis oleh perwakilan dari 10 Perbekel di 10 kecamatan.

Dilanjutka penandatanganan kerja sama antara Perumda Sanjayaning Singasana dan PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali. Selain itu, Bank Indonesia juga menyerahkan bantuan sarana dan prasarana pertanian kepada lima kelompok subak binaan, yakni Subak Timan Agung, Subak Aseman IV, Subak Lanyah Delod Jalan, Subak Gadon III dan Subak Empas Mal Kangin.

Baca juga :  Tandai HUT ke-530 Kota Tabanan, Bupati Sanjaya Hidupkan Pelita Kota

Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasi tinggi kepada Bank Indonesia, jajaran Forkopimda, serta seluruh Perbekel dan BUMD atas dukungan dalam pengendalian inflasi dan penguatan ekonomi desa di Tabanan. Ia menegaskan, kegiatan ini adalah langkah nyata menuju kedaulatan pangan yang berkeadilan dan berkelanjutan.

“Hari ini kita tidak hanya berkumpul dalam pertemuan formal, tetapi memulai langkah besar menuju kedaulatan pangan sesungguhnya di Kabupaten Tabanan. Dukungan Bank Indonesia dan seluruh stakeholder menjadi bukti, bahwa ketika pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat bersatu, maka perubahan besar akan tercipta,” ujarnya.

Sanjaya juga menyampaikan Tabanan memiliki potensi besar sebagai lumbung pangan Bali, namun masih menghadapi tantangan dalam sistem ekonomi yang belum sepenuhnya berpihak kepada petani. “Kita sering mendengar kisah tragis ketika harga hasil panen lebih rendah dari ongkos memetik. Itu akibat sistem ekonomi kapitalistik yang dikuasai pemodal besar. Karena itu, saatnya kita menguatkan konsep Ekonomi Terpimpin, di mana pemerintah hadir memimpin hilirisasi dan memperkuat desa sebagai basis utama ekonomi rakyat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bupati Sanjaya memaparkan lima strategi utama Pemkab Tabanan dalam menjaga stabilitas harga dan memperkuat kemandirian ekonomi desa, yaitu : Penguatan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melalui kolaborasi BI, Pemda, Perbekel dan BUMDes, Peningkatan kinerja Satgas Pangan dengan dukungan Kejaksaan Negeri melalui program Jamu Pangan, Kemitraan strategis antara Perumda Sanjayaning Singasana dan Bank BPD Bali untuk memperkuat hilirisasi hasil pertanian, Percepatan program ketahanan pangan melalui integrasi komunitas lokal dan BUMDes serta Peningkatan transparansi tata kelola desa presisi untuk pembangunan ekonomi yang akurat dan berkeadilan.

Baca juga :  Bupati Sanjaya Bersama Istri Buka Pawai Ogoh-Ogoh (Mini) Singasana Tahun 2024

“Kita akan terapkan konsep Ekonomi Terpimpin atau Pola Pembangunan Semesta Berencana. Pemerintah harus hadir di hilirisasi untuk memastikan petani tidak dirugikan. Perumda Sanjayaning Singasana akan menjadi motor yang membantu pemasaran hasil pertanian kita, hingga ke tingkat nasional,” tegas Sanjaya.

Sementara itu, Deputi Direktur Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda Helena Pandjaitan, menyampaikan apresiasi tinggi atas kinerja TPID Tabanan dalam menjaga stabilitas harga di tengah tantangan global. “Capaian inflasi Tabanan adalah bukti kerja keras lintas sektor di bawah kepemimpinan Bapak Bupati. Program seperti Ngantor di Desa, Jamu Pangan, dan kemitraan dengan BUMDes dan Perumda merupakan contoh konkret kolaborasi menjaga ketahanan pangan,” ungkapnya.

Ia juga mengapresiasi sinergi semua pihak di Kabupaten Tabanan dalam pengendalian inflasi. Hal ini dikatakannya harus terus diperkuat melalui strategi 4K TPID, yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif. “Bank Indonesia berkomitmen penuh untuk bersinergi dengan Pemkab Tabanan dalam menjaga daya beli masyarakat, terutama melalui peningkatan produksi, hilirisasi komoditas pangan dan digitalisasi rantai pasok,” tegasnya.

Baca juga :  Bandara Ngurah Rai Catat 1,3 Juta Penumpang di Bulan Februari

Dalam kesempatan itu BI juga menyalurkan bantuan sarana dan prasarana pertanian kepada lima subak binaan sebagai wujud dukungan terhadap ketahanan pangan dan penguatan ekonomi lokal yang diterima langsung oleh Nyoman Warta-Pekaseh Subak Timan Agung, I Wayan Suka Artawa-Pekaseh Subak Aseman IV, I Wayan Purwadana-Pekaseh Subak Lanyah Delod Jalan, I Made Sudarta-Pekaseh Subak Gadon III dan I Gede Japa-Pekaseh Subak Empas Mal Kangin.

Sanjaya berharap, MoU yang ditandatangani bersama mampu menjadi dasar kerja sama konkret antara Perumda Sanjayaning Singasana dan BUMDes di 133 desa, sesuai dengan potensi unggulan masing-masing wilayah yang tentunya membawa dampak positif dan kesejahteraan bagi masyarakat. “Sekarang MoU dulu, nanti baru PKS (Perjanjian Kerja Sama). Misalnya di Jatiluwih tentang beras, di Pupuan tentang kopi dan di Baturiti tentang sayur-mayur dan tomat. Jadi setiap desa punya pasar yang jelas saat panen,” terangnya.

Sanjaya juga berharap melalui MoU ini, pemerintah hadir memotong rantai distribusi, mengawal dan menghindari praktik ekonomi liberal yang kerap merugikan petani. Disamping itu, Pemkab Tabanan juga menegaskan komitmen untuk terus memperkuat sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat desa dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah serta mendorong pengendalian inflasi dan ketahanan pangan berbasis desa, sejalan dengan visi pembangunan Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM). Ht-MD

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button