Gubernur Wayan Koster Tegaskan Pertemuan R20 Menjadi Spirit Harmonisasi Dunia
Harmony, Peace and Humanity from Bali to The World
DENPASAR, MataDewata.com | Gubernur Bali, Wayan Koster mendapatkan kehormatan atas kunjungan Sekretaris Jenderal Rabithah ‘Alam Islami (Liga Muslim Dunia), Syeikh Muhammad bin Abdul Karim Al Issa di Jayasabha, Denpasar, Minggu Redite Wage, Landep (30/10/2022).
Syeikh Muhammad menyampaikan terimakasih dan bahagia bisa bertemu Gubernur Wayan Koster. Ia menyampaikan sangat kagum dengan Bali yang juga tercermin dalam keindahan ornamen seni ukir di Jayasabha.
“Saya juga sangat bahagia diterima di kediaman Jayasabha. Saya merasakan suasana yang sangat damai bertemu dengan Gubernur Bali. Saya sudah mengunjungi berbagai tempat di dunia, tapi tidak menemukan rasa kedamaian seperti di Bali,” ujar Syeikh Muhammad.
Lanjut menyampaikan bahwa ia telah mengikuti perkembangan dan kemajuan pembangunan Bali yang dipimpin oleh Gubernur Wayan Koster serta memberi apresiasi atas kebijakan dan pencapaian pembangunan di Bali. “Kedamaian di Bali, sepertinya muncul dari kedamaian yang bersumber dari Gubernur Bali,” ungkapnya.
Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia ini sangat mendukung kebijakan pembangunan Bali seraya mendoakan Gubernur Wayan Koster tetap sukses memimpin Bali ke depan. “Saya memiliki jaringan luas, tidak saja dengan tokoh-tokoh, pemimpin Islam di dunia, tetapi juga memiliki jaringan dengan pemimpin semua umat beragama di dunia. Saya akan mengajak komunikasi untuk melihat keindahan dan kedamaian Bali. Ke depan, menjadikan Bali sebagai suatu model untuk menyatukan masyarakat dunia,” ujarnya.
Selanjutnya disampaikan terkait pelaksanaan Pertemuan Religion 20 (R20) yaitu pertemuan pemimpin dan tokoh agama negara-negara R20 yang akan berlangsung di Bali pada tanggal 2 – 3 Nopember 2022. Meminta Gubernur Bali agar bisa hadir memberikan sambutan pada acara gala dinner, tanggal 2 Nopember 2022.
Pertemuan R20 akan dihadiri oleh pemimpin dan tokoh agama Islam di dunia serta pemimpin dan tokoh agama lainnya. Menjadi momentum pertemuan di Pulau Dewata ini sangat luar biasa dan akan menginspirasi semua umat beragama di dunia. Menjadikan pertemuan tersebut tidak saja bersifat formalistik dan normatif tetapi hasil pertemuan bisa diwujudkan dalam kehidupan nyata bagi masyarakat dunia.
Gubernur Wayan Koster menyampaikan ucapan terimakasih atas kunjungan Syeikh Muhammad yang menjadi satu kehormatan dan kebahagiaan untuk bisa bertemu pertama kalinya. Karena sebelumnya Gubernur mengaku telah menerima audiensi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada tanggal 28 Oktober 2022 di Grand Hyatt Bali yang didampingi oleh Kapolda Bali.
“Saya sangat mendukung dan mengapresiasi inisiatif Pertemuan R20 dalam rangka Pertemuan Presidensi G20. Ini merupakan pertemuan yang sangat penting, yang memiliki dimensi spiritual keagamaan, karena pemimpin umat beragama se-dunia bisa berkumpul di Bali,” ujar Gubernur wayan Koster.
Dipandang sangat relevan dengan materi Presidensi G20 yang akan membahas 3 tema yaitu: pertama, arsitektur kesehatan global; kedua, percepatan teknologi digital; dan ketiga, transisi energi bersih. Di mana materi Pertemuan Presidensi G20 terkait kebijakan secara Sakala yang akan menjadi kesepakatan negara-negara G20.
Diketahui negara yang tergabung dalam G20 menguasai 85% kekuatan ekonomi dunia, yang dampaknya sangat besar dan berpengaruh terhadap negara-negara di dunia. Oleh karena itu, Pertemuan R20 yang membahas kerukunan, toleransi, persatuan dan kesatuan, kedamaian dan kemanusiaan memiliki makna dan pesan kuat secara Niskala.
“Pembangunan itu hendaknya tidak hanya dimaknai membangun kehidupan aspek duniawi saja, tetapi juga membangun kehidupan spiritual dan kerohanian masyarakat dunia,” ujar Gubernur asal Desa Sembiran-Buleleng itu seraya menegaskan Pertemuan Presidensi G20 membahas materi yang terkait dengan kepentingan dan kebutuhan yang bersifat duniawi, maka Pertemuan R20 membahas materi yang bersifat spiritual dan kerohanian. “Sehingga pembangunan kehidupan masyarakat dunia menjadi lengkap secara Niskala-Sakala,” tegasnya.
Harapan terbesarnya Pertemuan R20 ini menjadi momentum mengarahkan Tatanan Dunia Era Baru, pasca Pandemi Covid-19. “Menurut kearifan lokal Bali, munculnya Gering Agung Pandemi Covid-19 yang melanda hampir semua negara di dunia, selama lebih dari 2 tahun, merupakan siklus alam, akan hadirnya suatu zaman baru dengan membawa perubahan besar yang berisi spirit baru, pengalaman baru, pengetahuan baru, wawasan baru dan peluang baru sebagai Tatanan Kehidupan Era Baru menuju Peradaban Dunia Era Baru,” terangnya.
Tatanan Kehidupan Dunia Era Baru, ditandai dengan kehidupan yang harmoni terhadap Alam; menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, persaudaraan, keadilan, dan rasa kebersamaan dalam pergaulan masyarakat Dunia.
Gubernur Wayan Koster, sangat mengharapkan Pertemuan R20 di Bali akan memancarkan spirit kehidupan harmoni terhadap alam, kedamaian dan kemanusiaan untuk masyarakat dunia. Harmony, Peace and Humanity from Bali to The World. “Inilah persembahan spirit mulia dan luhur dari Bali-Indonesia untuk Dunia,” ujar Gubernur Bali yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali itu.
“Oleh karena itu, spirit kehidupan yang harmoni terhadap alam, kedamaian, serta nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, kerukunan, persatuan-kesatuan hendaknya dirumuskan dalam Pertemuan R20 agar menjadi suatu arah menuju Tatanan Dunia Era Baru, spirit muncul dari Bali-Indonesia untuk masyarakat dunia,” imbuhnya.
Sehingga, ke-depan kehidupan masyarakat dunia menjadi harmoni terhadap alam, penuh kedamaian, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dengan mengedepankan toleransi, kerukunan, persatuan-kesatuan yang menjadi ekosistem dalam berbagai bidang kehidupan. Gubernur Wayan Koster meyakinkan bahwa spirit yang digaungkan menjadi kebutuhan mendesak masyarakat dunia.
“Mengingat saat ini muncul berbagai ketegangan antar negara akibat kepentingan politik, ekonomi dan sumber daya kehidupan negara di dunia,” imbuhnya seraya menyampaikan akan menghadiri acara pembukaan Pertemuan R20.
Atas penyampaian Gubernur Wayan Koster, Sekretaris Jenderal Rabithah ‘Alam Islami (Liga Muslim Dunia), Syeikh Muhammad bin Abdul Karim Al Issa menyatakan sangat setuju dan sangat senang dengan pemikiran Gubernur Bali. “Semoga dapat diwujudkan dalam Pertemuan R20. Peristiwa pertemuan dengan Gubernur Bali, Wayan Koster, tidak akan pernah terlupakan,” tegas Mulia Syeikh Muhammad bin Abdul Karim Al Issa.
Mengakhiri pertemuan, Yang Mulia memberikan Ikon Pohon Kurma kepada Gubernur Bali, lanjut berbalas oleh Gubernur Bali dengan memberikan Kain Tenun Tradisional Endek Bali. Hp-MD